I Gusti Nyoman Lempad (Januari 1862 – 25 April 1978) adalah pelukis, pematung dan arsitek yang membangun istana dan pura di Ubud. Ia lahir di Bedahulu, Bali tahun 1862. Nyoman Lempad belajar melukis dari seorang Brahmin dan menjadi ahli dalam melukis.
Lempad memiliki masa kecil yang lumayan sulit karena ia bersekolah di sekolah yang tidak formal sehingga ia tidak dapat membaca.[1] Hal yang bisa ia lakukan hanyalah mencontoh menuliskan namanya di sebuah lukisan.
Pada umur 40 tahun, Lempad bertemu dengan Walter Spies dan mengubah hidupnya.[butuh rujukan] Lempad berteman dan berguru kepada Walter Spies dan ikut membantu membangun rumah Walter Spies yang terletak di Campuhan, Ubud.[2] Lokasinya berdekatan dengan rumah Lempad. Ia beserta karya-karyanya juga didokumentasikan dalam film oleh Lome Blair dan Yohanes Darling yang bekerjasama dengan televisi Australia. Sanggar Dewata Indonesia menamakan penghargaannya dengan nama Lempad Prize yang diberikan kepada seseorang yang peduli atas kesenian Bali.
Karya-karya lukisan I Gusti Nyoman Lempad dapat dilihat di Lempad House di Ubud, Museum Seni Neka, dan Pusat Seni Denpasar. Selain terdapat di Bali, lukisan-lukisan karya Lempad juga dapat dijumpai di luar negeri seperti Tropenmuseum (Amsterdam), Rijkmuseum voor Volkenkunde (Leiden) dan Museum fur Volkenkunda Basel (Jerman)[3]