Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
![]() | Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | Februari 1504 (Kalender Masehi Gregorius) ![]() Q12194746 ![]() ![]() |
Kematian | Februari 1566 (Kalender Masehi Gregorius) ![]() Makkah ![]() |
Tempat pemakaman | Jannatul Mu'alla Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! ![]() |
Data pribadi | |
Agama | Islam, Islam Sunni dan Asy'ariyah ![]() |
Pendidikan | Universitas Al-Azhar ![]() |
Kegiatan | |
Spesialisasi | Fikih, Ulum hadis, tafsir al quran dan Ilmu Kalam ![]() |
Pekerjaan | muhaddith (en) ![]() ![]() |
Murid dari | Zakaria al-Anshari dan Shihab al-Din al-Ramli (en) ![]() ![]() |
Murid | Muhammad ibn Najm al-Din al-Salehi (en) ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Karya kreatif | |
Karya terkenal |
Al-Imam al-Faqih al-Mujtahid Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar as-Salmunti al-Haitami al-Azhari al-Wa`ili as-Sa'di al-Makki al-Anshari asy-Syafi'i (bahasa Arab: الإمام الفقيه المجتهد شهاب الدين أبو العباس أحمد بن محمد بن محمد بن علي بن حجر السلمنتي الهيتمي الأزهري الأنصاري الوائلي السعدي المكي الأنصاري الشافعي) atau lebih dikenal dengan Ibnu Hajar al-Haitami (lahir di Mahallah Abi al-Haitam, Mesir bagian Barat, Rajab 909 H, wafat di Mekkah Rajab 973 H) adalah seorang ulama dibidang fikih mazhab syafi'i dan ahli kalam.[1]
Ayahnya wafat ketika ia masih kecil, kemudian ia diasuh ole Imam Syamsuddin bin Abi al-Hamayil dan Syamsuddin asy-Syinawi. Kemudian Syamsuddin asy-Syinawi memindahkannnya dari Mahallah Abi al-Haitam ke Maqam Ahmad al-Badawi dan mulailah ia mempelajari dasar-dasar ilmu kemudian pada tahun 924 H ia dipindahkan ke Masjid Al-Azhar, belajar dengan ulama-ulama Mesir, dan ia telah menghafal al-Qur'an di waktu kecil.[1]
Guru-gurunya mengizinkan ia untuk berfatwa dan mengajar dan pada waktu itu usianya masih belum mencapai 20 tahun, ia menguasai berbagai ilmu antara lain tafsir, hadis, ilmu kalam, fikih, ushul fiqh, ilmu waris, ilmu hisab, nahwu, sharaf, ilmu ma'ani, ilmu bayan, ilmu manthiq dan tasawuf. Ia pergi ke Mekkah pada akhir tahun 933 H, kemudian haji dan tinggal disana, setelah itu ia kembali ke Mesir, dan berhaji bersama keluarganya di akhir tahun 937 H, kemudian berhaji lagi pada tahun 940 H kemudian tinggal disana untuk mengajar, berfatwa dan menulis karya tulisnya.[1]
Ia memiliki banyak guru, antara lain:[1]
Ia memiliki banyak karya tulis, antara lain:[1]
Minhaajul Qowim