Ibunda | |
---|---|
Sutradara | Teguh Karya |
Produser | PT Nusantara Film PT Suptan Film |
Ditulis oleh | Deddy Armand |
Pemeran | Tuti Indra Malaon Alex Komang Ria Irawan Ayu Azhari Niniek L. Karim Galeb Husein |
Penata musik | Idris Sardi |
Sinematografer | George Kamarullah |
Penyunting | Benny MS |
Tanggal rilis | 21 Agustus 1986 |
Durasi | 103 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Ibunda adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 1986. Ibunda sempat memegang rekor untuk penghargaan terbanyak di ajang Festival Film Indonesia, dengan memenangkan 9 penghargaan dari 11 nominasi. Dan pada tahun 2018, Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak memecahkan rekor ini setelah memenangkan 10 penghargaan dari 14 nominasi.
Film ini menceritakan sebuah kisah di kota Jakarta, ketika Ibu Rakhim (Tuti Indra Malaon) seorang janda priyayi, menghadapi dua masalah terpisah dalam keluarganya. Fitri (Ria Irawan) anak perempuan bungsunya, mempunyai pacar bernama Luke yang dibenci oleh Farida (Niniek L. Karim), kakak Fitri, dan suaminya yang kaya dari kalangan bangsawan Jawa, Gatot, karena Luke adalah seorang Papua bukan Orang Jawa. Pada saat yang bersamaan anak laki-lakinya, Fikar (Alex Komang), meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk tinggal dengan seorang artis. Film ini berusaha menunjukkan sisi psikologi dari seorang ibu dan hubungan moral diantaranya dalam menyelesaikan masalah keluarganya. Juga mengingatkan kita akan pentingnya arti keluarga / ibu. Dukungan seorang Ibu terhadap anak-anaknya maupun pasangannya, dari status sosial hingga warna kulit, dikupas di film ini.
Di akhir film ada sebuah bacaan, yaitu: "Ibu, buku yang habis kau baca, kini mulai ku baca, baru halaman pertama"
Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
1986 | Festival Film Indonesia | Film Terbaik | Ibunda | Menang |
Sutradara Terbaik | Teguh Karya | Menang | ||
Pemeran Utama Wanita Terbaik | Tuti Indra Malaon | Menang | ||
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Niniek L. Karim | Menang | ||
Penulis Skenario Terbaik | Teguh Karya | Nominasi | ||
Cerita Asli Terbaik | Menang | |||
Pengarah Sinematografi Terbaik | George Kamarullah | Menang | ||
Penyunting Gambar Terbaik | B. Benny M.S | Nominasi | ||
Penata Artistik Terbaik | Adji Mamat Borneo | Menang | ||
Penata Suara Terbaik | Zakaria Rasyid | Menang | ||
Penata Musik Terbaik | Idris Sardi | Menang |
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Kembang Kertas (1985) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) 1986 |
Diteruskan oleh: Naga Bonar (1987) |