Illiza Sa'aduddin Djamal | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 2019 – 1 Oktober 2024 | |
Daerah pemilihan | Aceh I |
Wali Kota Banda Aceh ke-11 | |
Masa jabatan 16 Juni 2014 – 7 Juli 2017 Pelaksana Harian: 17 Februari 2014 – 16 Juni 2014 | |
Gubernur | Zaini Abdullah |
Wakil | Zainal Arifin |
Wakil Wali Kota Banda Aceh ke-1 | |
Masa jabatan 4 Juli 2012 – 17 Februari 2014 | |
Gubernur | Zaini Abdullah |
Wali Kota | Mawardy Nurdin |
Pendahulu Lowong | |
Masa jabatan 19 Februari 2007 – 19 Februari 2012 | |
Gubernur | Irwandi Yusuf Zaini Abdullah |
Wali Kota | Mawardy Nurdin |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru Pengganti Lowong | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 31 Desember 1973 Banda Aceh, Daerah Istimewa Aceh, Indonesia |
Partai politik | PPP |
Suami/istri | Amir Ridha |
Hubungan | Ilmiza Sa’aduddin Djamal (adik) Tarmizi Abdul Karim (ipar) |
Anak | 3 |
Pendidikan | Sarjana ekonomi |
Almamater | Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen |
Pekerjaan | Politikus |
Sunting kotak info • L • B |
Illiza Sa'aduddin Djamal, S.E. (lahir 31 Desember 1973) adalah seorang politikus Aceh dari Partai Persatuan Pembangunan, mantan Wali Kota Banda Aceh dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2019-2024.
Illiza Sa'aduddin Djamal mengawali menjadi anggota DPRD Kota Banda Aceh sejak 2004 sampai dengan tahun 2006.
Setelah itu, dia menjadi Wakil Wali Kota Banda Aceh yang berpasangan dengan Mawardy Nurdin sebagai Walikota sejak tahun 2007. Di awal periode ke dua Mawardi Nurdin meninggal dunia dan secara otomatis Illiza naik menjadi Wali Kota Banda Aceh pada 16 Juni 2014.[1] Kota Banda Aceh dibawah kepemimpinan Illiza mendapatkan WTP (wajar tanpa pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan mempertahankannya selama delapan tahun berturut-turut, dan dapat meraih penghargaan Inovasi manajemen perkotaan (IMP) tahun 2014.[2] Dia pernah dinamakan sebagai walikota terbaik versi Jawa Pos.[3]
Illiza adalah wanita pertama yang terpilih sebagai kepala daerah di Nanggroe Aceh Darussalam.[4] Namun, masa pemilihan umum Wali Kota Banda Aceh 2017, mengikut peneliti Lailatussaadah, "gagalnya Illiza Sa‟aduddin Djamal dalam perebutan kursi walikota Banda Aceh dalam Pilkada 2017 serentak beberapa waktu lalu menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung kepemimpinan perempuan. Kekalahan Illiza bisa jadi merupakan efek domino dari maraknya perdebatan seputar kepemimpinan perempuan menjelang hari pencoblosan beberapa waktu lalu. Padahal, sebelumnya Illiza dijagokan akan memimpin Ibukota Provinsi Aceh. Sayang, perempuan pun gigit jari."[5]
Dia merupakan anggota kepengurusan Dewan Pimpingan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP)[5] (pada periode 2020–2025 di dalam Bidang Isu Strategis).
Dia saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) sejak 1 Oktober 2019.[6]
Pemilu | Lembaga legislatif | Dapil | Partai | Perolehan suara | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
2019 | Dewan Perwakilan Rakyat | Aceh I | PPP | 31.964[6] | Terpilih |