Tipe | Surat kabar harian |
---|---|
Penerbit | Cornelius Vanderbilt IV, Manchester Boddy, Illustrated Daily News Pub. Co. |
Didirikan | 1923 |
Pandangan politik | Demokrat |
Bahasa | Inggris Amerika |
Berhenti publikasi | 1954 |
Pusat | 1257 S. Los Angeles St. Los Angeles, California |
Nomor OCLC | 26716041 |
Daily News (awalnya Illustrated Daily News) adalah sebuah surat kabar yang diterbitkan di Los Angeles mulai tahun 1923 hingga 1954. Surat kabar ini didirikan oleh Cornelius Vanderbilt IV sebagai yang pertama dari jaringan surat kabar yang ingin ia kelola. Setelah mengalami kebangkrutan, koran ini dijual kepada Manchester Boddy, seorang pebisnis tanpa pengalaman di bidang surat kabar. Di bawah kepimimpinan Boddy, Daily News berhasil memperoleh keuntungan sepanjang tahun 1930-an dan 1940-an, mengambil sudut pandang Demokrat pada masa ketika kebanyakan surat kabar Los Angeles mendukung Partai Republik.
Surat kabar ini merosot tajam pada akhir 1940-an hingga awal 1950-an. Pada tahun 1950, Boddy bersaing di kedua pemilihan umum primer Demokrat dan Republik untuk Senat Amerika Serikat. Ia kalah telak di kedua pemilihan dan kehilangan ketertarikan akan surat kabarnya. Ia menjual sahamnya di Daily News pada tahun 1952, dan, setelah sejumlah perubahan kepemilikan, surat kabar tersebut berhenti publikasi pada Desember 1954; bisnisnya dijual kepada keluarga Chandler, yang melakukan merger antara surat kabar ini dengan publikasi mereka, Los Angeles Mirror, memecat seluruh pegawai Daily News tanpa gaji pemberhentian.
Illustrated Daily News didirikan pada tahun 1923 di Los Angeles oleh Cornelius Vanderbilt IV, yang ingin memulai jaringan surat kabar miliknya.[1] Vanderbilt muda telah berperan sebagai seorang reporter berita di New York selama empat tahun, tetapi belum pernah menjalankan sebuah koran. Dengan keinginan untuk mendirikan sebuah surat kabar demokratis, para pelanggan tahunan akan menerima saham seharga $5,[2] dengan hak untuk memilih dua dari lima direktur koran tersebut.[3] Menolak perkataan terkenal William Henry Vanderbilt kakek buyutnya, "Jangan pedulikan publik," Cornelius Vanderbilt mengumumkan bahwa filosofi korannya adalah "Layani publik".[4] Vanderbilt enggan memimpin gaya hidup penganggur kaya—ia telah dikerahkan sebagai seorang tamtama saat Perang Dunia I—dan meyakini bahwa Pesisir Barat, dengan populasinya yang meningkat, akan menjadi sepenting Pesisir Timur di negaranya. Seorang kerabat keluarga, Lord Northcliffe, pendiri koran Inggris Daily Mail, mendorong Vanderbilt untuk memulai jaringan tabloid berpikiran serius di Barat, kontras dengan surat kabar miliknya yang mencolok.[3] Vanderbilt menyukai format tabloid yang "laju, [dan] ramai", tetapi tidak memedulikan sensasionalisme yang kerap dikaitkan dengan surat kabar tabloid: ia mau memulai suatu tabloid seharga satu sen yang, seperti katanya, dapat "memasuki setiap rumah dengan aman".[5]
Para petinggi surat kabar lainnya yang mendominasi jurnalisme Los Angeles, William Randolph Hearst dan Harry Chandler, berusaha untuk menghentikan Vanderbilt.[4] Chandler memperingatkannya agar tidak memulai sebuah koran baru; Hearst mencoba mempekerjakannya untuk menjalankan sebuah tabloid di Kota New York. Walaupun Vanderbilt mengabaikan mereka, ia mendapati bahwa para perusahaan papan reklame tak akan memberikannya tempat.[6] Menolak beriklan di surat kabar lain, Vanderbilt mencoba memperoleh publisitas untuk korannya dengan memasang spanduk di truk-truk dan membayar anak-anak untuk mencoretkan nama korannya di trotoar.[4] Ia membeli sebuah bekas toko automobil di pojok Adimarga Pico dan Jalan Los Angeles lalu mengisinya dengan peralatan percetakan terkini, termasuk dua mesin cetak (satu lagi kemudian ditambahkan ketika sirkulasi melampaui ekspektasi).[6] Meskipun terletak di Downtown Los Angeles, lokasinya jauh lebih selatan dari koran lainnya.[7] Sementara Vanderbilt mempersiapkan pembukaan korannya untuk Agustus 1923 (ditunda selama sebulan), para calon investor mengunjungi bangungannya, tertarik dengan taktik penjualan bertekanan tinggi dan janji makan siang gratis.[3]
Tak biasa untuk Los Angeles pada waktu itu, pabrik pertama koran ini adalah sebuah pabrik serikat, sesuai keinginan Vanderbilt.[3] Illustrated Daily News mulai publikasi pada 3 September 1923,[8] peluncurannya didorong oleh peristiwa Gempa Besar Tokyo yang baru terjadi; korannya mampu menyajikan liputan lengkap, walaupun menggunakan foto stok Jepang. Korannya mulai dijual seharga satu sen.[9] Format tabloid surat kabar ini setia kepada cita-cita jurnalisme yang rapi dan puritan secara ekstrem; rok para wanita disunting dalam foto hingga menutupi lutut, sementara gambar pegulat diubah sehingga mereka tampak mengenakan baju.[1] Para pesaing Vanderbilt tidak menerima kompetisi baru ini dengan baik—para penyabot menyisipkan sebuah cerita seks eksplisit tentang Charlie Chaplin di edisi pertamanya, memaksa Vanderbilt, dengan biaya yang signifikan, menghentikan percetakan dan memperbaiki halaman keduanya sebelum diterbitkan. Hingga seratus penjaja Illustrated Daily News dilarikan ke rumah sakit setiap pekannya akibat diserang.[10][11] Meskipun demikian, pada Desember 1923, Vanderbilt memperluas jaringan korannya menuju San Francisco dengan Illustrated Daily Herald dan pada Februari 1925 menuju Miami—Illustrated Daily Tab dimaksudkan untuk mengambil keuntungan dari gelembung real estat Florida.[12]
Surat kabar ini membayar transportasi para staf, sesuatu yang langka pada masa itu. Para reporter diberikan rol nikel sehingga mereka dapat menumpangi trem dan mencapai lokasi tugas mereka; apabila memegang uang yang cukup, mereka diperbolehkan menaiki taksi, dan Vanderbilt—disebut sebagai "Neil" oleh para staf—mengizinkan mereka menggunakan dua Packard miliknya untuk meraih tempat liputan. Kerap kali wartawan yang paling tak berpengalaman, Vanderbilt sendiri, meliput berita utama. Menurut Rob L. Wagner dalam bukunya mengenai sejarah surat kabar Los Angeles pada waktu itu, "artikel berita Vanderbilt berbau naif dan editorialnya tak profesional."[13] Vanderbilt memerintahkan para wartawan untuk mencari rencana minat insani yang mungkin dilewatkan oleh surat bakar lainnya; salah satu tajuk rencana berbunyi, "Empat Ratus Ayam Menghilang".[5] Di antara target editorial Vanderbilt ialah Pacific Electric Railway—korannya menganggap trem dari perusahaan tersebut berbahaya bagi para pejalan kaki, menyebut mereka sebagai para "malaikat maut merah".[14]
Sejak tahun 1924, surat kabarnya mempertahankan sirkulasi yang baik, tetapi kehilangan pendapatan akibat penghasilan periklanan yang buruk. Vanderbilt meminta bantuan dari orang tuanya, yang setuju untuk menolong dengan syarat sebagian besar kewenangannya dialihkan kepada manajer pilihan mereka, Harver Johnson. Ayahnya mengucurkan lebih dari satu juta dolar untuk surat kabar ini pada tahun 1924–1925, tetapi keterlibatan Johnson menyebabkan perubahan surat kabarnya ke arah kanan, mengalienasi banyak pembaca. Pada April 1926, Johnson menyimpulkan bahwa Illustrated Daily News dan dua publikasi saudarinya dapat bertahan dengan investasi $300.000, tetapi ayah Vanderbilt menolak menyediakan lebih banyak uang. Sebuah petisi untuk kebangkrutan diajukan pada 3 Mei 1926.[15] Dari ketiga surat kabar, Daily News dianggap sebagai yang paling mungkin untuk diselamatkan—dua lainnya tutup dalam beberapa pekan.[16]
Menyusul pengajuan petisi kebangkrutan tersebut, sebuah konsorsium penerbit surat kabar Los Angeles lainnya menawarkan $150.000 untuk Illustrated Daily News, berniat untuk memberhentikannya. Pebisnis kota Willis Lewis telah berinvestasi banyak kepada korannya, dan ia mengumpulkan tawaran pesaing dengan dukungan dari pemegang saham lain surat kabar tersebut, mendorong eksekutif penerbitan buku Manchester Boddy untuk mengambil alih korannya dan meneruskannya sebagai sebuah going concern.[17] Keluarga Vanderbilt berkemauan untuk menuliskan cek $1 juta dolar kepada konsorsium Boddy untuk keberlangsungan surat kabar ini, dan komite para pemegang saham mengumpulkan $30.000 dolar untuk pembiayaan gaji selama sebulan.[18] Boddy dan Lewis adalah anggota Badan Komersial, sebuah kelompok pebisnis muda. Anggota kelompoknya meminjamkan Boddy $116.000 untuk membeli saham mayoritas surat kabar tersebut, tetapi jika korannya tidak menghasilkan keuntungan dalam enam bulan, para pemberi pinjaman dapat menarik kembali uang mereka.[19] Boddy, yang menggunakan uang orang lain untuk membeli surat kabar ini,[20] pernah berkomentar, "Daily News disusun dalam ketidakadilan, lahir dalam kebangkrutan, dirawat dalam kepanikan, dan kembali dibiayai setiap enam bulan."[21][note 1]
Sang penerbit baru menyingkirkan kebijakan puritan Vanderbilt dan memulai sebuah kampanye melawan kecelaan, dipimpin oleh reporter Gene Coughlin dan ditujukan kepada bos geng lokal, Albert Marco.[23] Kepolisian Los Angeles memiliki kebijakan lepas tangan mengenai kecelaan dan kejahatan terorganisasi. Kebanyakan wartawan lokal menghargai manfaat yang mereka terima dari kepolisian setempat dan tak melakukan apa pun mengenai isu tersebut.[24] Setelah Boddy memulai usaha pemberantasan kejahatan dan korupsi, ia menerima gangguan dari para polisi dan politikus, tetapi sirkulasi korannya meningkat.[25] Dalam halaman-halaman Daily News, Boddy menentang "Sistem L.A.", penyuapan yang telah mendarah daging di pemerintahan kota setempat demi keuntungan petugas kepolisian, politikus, dan tokoh kejahatan terorganisasi, di bawah kepemimpinan Charles H. Crawford.[26] Kepala polisi James E. Davis ingin Boddy dituntut atas mempromosikan perjudian ilegal dengan menerbitkan entri dan hasil pacuan kuda, karena bertaruh dalam pacuan kuda dahulu ilegal di California. Kejaksaan distrik setempat memilih untuk tidak mengambil tindakan, dan Boddy kemudian berhasil mengajukan pencabutan pelarangan pacuan kuda, menyebabkan pendirian trek di California seperti Taman Santa Anita dan Hollywood.[20] Boddy juga memperbaiki operasi dan menstabilkan pengelolaan surat kabar ini.[27]
Setiap harinya, Boddy menulis sebuah editorial halaman depan mendukung pandangannya.[11] Surat kabarnya memberikan para pembaca diet liputan selebritas, olahraga, dan gosip yang tetap, dengan ilustrasi pegulat profesional dan para wanita mengenakan baju mandi.[20] Boddy mengejek Hearst dan Chandler dalam halamannya, dan kerap mempermalukan para penguasa, sekali menampilkan gambar seorang pegawai kota mengupil.[11] Sejak tahun 1929, Daily News menghasilkan keuntungan dan mulai menerbitkan edisi lembar lebar pada saat Depresi Besar tiga tahun setelahnya, menaikkan harganya dari dua menjadi tiga sen. Boddy mengatakan bahwa dengan sirkulasi 150.000, korannya tetap untung meski tanpa periklanan.[28] Sejak tahun 1932, Boddy berhenti menggunakan kata "Illustrated" dari nama korannya.[29]
Selama enam tahun pertama kepemilikan Boddy, Daily News mempertahankan kebijakan editorial yang konservatif. Ia merupakan seorang pendukung personal usaha pemilihan ulang Presiden Herbert Hoover pada tahun 1932. Para pemilik surat kabar Los Angeles berunding dan memutuskan bahwa, karena mereka semua mendukung Hoover, salah satu harus menyokong kandidat Demokrat, Gubernur New York Franklin Roosevelt, dan Boddy serta Daily News secara sukarela menjalankan tugas tersebut. Sehari setelah pemilihan presiden tersebut, yang menyaksikan kemenangan telak Roosevelt, Boddy berkata mengenai para pemilih: "Mereka melakukan kesalahan besar. Saya membantu mereka melakukannya. Namun sial, saya harus mencari nafkah."[29]
Setelah pemilihan Roosevelt, rakyat Amerika Serikat menantikan detail rencana "New Deal" yang ia kampanyekan. Boddy tidak lebih tahu dari siapa pun, tetapi telah tertarik kepada program yang disebut "teknokrasi", yang mengusulkan penggantian politikus dengan ilmuwan dan rekayasawan yang mempunyai keahlian teknis untuk mengoordinasikan ekonomi, sebuah skema yang tidak Roosevelt ajukan. Pada 30 November 1932, Daily News mencetak sebuah tajuk rencana besar, "Detail New Deal Terungkap". Artikelnya tak berisi informasi dalam, dan sebetulnya sama sekali tidak menyebutkan Roosevelt, tetapi justru menguraikan teknokrasi. Ia terus mendiskusikan teknokrasi selama berminggu-minggu, sementara penduduk Los Angeles, begitu menginginkan informasi beralasan dari sumber mana pun, membeli salinan Daily News, menyerbu dermaga muat surat kabar tersebut untuk mendapatkannya secepat mungkin.[30] Bahkan setelah Roosevelt dilantik, Daily News menyiarkan usulan pemberian uang kepada rakyat, seperti rencana Francis Townsend untuk membuat pemerintah federal memberikan $200 kepada setiap penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun. Daily News juga memberikan tempat untuk rencana "Ham 'n' Eggs" yang akan memberikan para lansia cek $30 setiap Kamis. Boddy melaksanakan serangkaian ceramah untuk mendukung kredit sosial, satu lagi rencana untuk mendorong pemerintahan mengembalikan pajak kepada rakyat.[31]
Ketika New Deal akhirnya timbul, Boddy menjadi seorang pendukung antusias, begitu pula surat kabarnya,[32] menjadikan Daily News satu-satunya koran harian Demokrat di Los Angeles.[30] Pada tahun 1994, penulis Upton Sinclair mencalonkan diri untuk nominasi Demokrat untuk gubernur, mendukung program End Poverty in California (EPIC). Ketika Sinclair secara mengejutkan memenangkan pemilihan primer Demokrat melawan George Creel, kebanyakan surat kabar bersatu dan mendukung kandidat Republik, Frank Merriam. Di sisi lain, Daily News membuka halaman depannya untuk program Sinclair dan menyebutnya "seorang pria hebat". Meskipun Daily News pada akhirnya mendukung Merriam, yang kemudian terpilih, keberatannya akan program tersebut bukanlah karena ia terlalu radikal, melainkan karena ia tidak selaras dengan New Deal. Sinclair bagaimanapun menyuarakan sakit hatinya akan apa yang ia sebut sebagai pengkhianatan dari Daily News, menuduh Boddy atas "menuntun gerakan liberal menuju lorong buta dan menggada mereka".[33]
Boddy mengakuisisi Los Angeles Record pada tahun 1935, mengubah namanya menjadi Evening News. Kedua koran kemudian bermerger di bawah nama Daily News.[34] Kolom-kolom Boddy begitu terkenal sampai-sampai ia mendapatkan sebuah acara radio di KFWB untuk membacakan mereka di siaran.[20] Pada tahun 1936, pengatur redaksi Matt Weinstock, yang telah bekerja untuk Daily News sejak bertugas sebagai seorang reporter olahraga mulai tahun 1924, dihadapkan dengan lowongan ketika kolumnis E. V. Durling berpindah menuju Los Angeles Times. Ia mengambil pekerjaannya dan kemudian menyerahkan posisi manajerialnya, menulis untuk Daily News hingga berhenti publikasi pada tahun 1954.[35]
Boddy telah memprediksi Perang Dunia II beberapa tahun sebelumnya. Ketika perang dimulai, keinginannya untuk menjadi seorang jurnalis yang berkampanye menurun, dan ia mendedikasikan lebih banyak waktu untuk bunga kamelia di kediamannya, Descanso.[20] Layaknya kebanyakan surat kabar, Daily News berkembang pesat selama perang.[36] Jurnalis foto pionir Helen Brush Jenkins memulai kariernya dengan menggantikan suaminya di Daily News ketika ia bergabung dalam perang. Jenkins begitu piawai di sana hingga tidak ada lowongan untuk sang suami ketika ia kembali; Jenkins terus bekerja untuk koran tersebut selama 12 tahun, menangkap cahaya percobaan nuklir di Nevada dari atap bangungan Daily News pada tahun 1951, sebuah gambar yang dijuluki "Senja Atom".[37] Sementara terdapat jurnalis wanita lainnya di koran harian Los Angeles semasa perang, mereka mengikuti jejak para wanita di Daily News, yang juga mempekerjakan minoritas seperti editor malam Latino, Sparky Saldana dan saudaranya, wartawan olahraga Lupe Saldana.[38]
Hingga perangnya berlangsung, Daily News diterbitkan dengan kertas berwarna kuning blewah; ketika surat kabar tersebut kembali dari warna dari putih setelahnya, diadakan sebuah parade di seluruh Downtown Los Angeles bertajuk "Kuning Blewahnya Kembali!" dan buah persik dilemparkan kepada para penonton.[38] Jumlah pembaca Daily News memuncak pada tahun 1947, ketika rata-rata 300.000 salinan terjual setiap harinya. Bagaimanapun, baik secara mutlak maupun relatif, surat kabar tersebut kian tertinggal di belakang koran harian Los Angeles lainnya, seperti Times dan Los Angeles Examiner. Juga, Boddy, yang pada saat itu telah memasuki masa lansia, mulai kehilangan ketertarikan dalam mengelola surat kabarnya.[36] Kompetisi ketat dari tabloid baru keluarga Chandler, Los Angeles Mirror, turut berdampak buruk terhadap sirkulasi dan keuntungan.[39] Meskipun demikian, Boddy menyalurkan uang untuk mempertahankan koran tersebut, meminjamkan hampir $2 juta untuk membiayai operasinya antara tahun 1948 dan 1952, biaya yang tidak ia tarik kembali pada kebangkrutan surat kabarnya.[40] Daily News merupakan satu-satunya koran Demokrat di Los Angeles pada masa pasca-perang, menampilkan kolom oleh Eleanor Roosevelt dan Drew Pearson, serta kartun oleh Herb Block.[39]
Pada tahun 1950, setelah merasa bahwa ia terus mengulangi perkataannya dalam koran, Boddy mencari jalan lain untuk melibatkan dirinya dalam hubungan masyarakat dengan mencalonkan diri untuk nominasi Demokrat untuk Senat Amerika Serikat.[36] Boddy dipilih untuk bersaing ketika petahana Sheridan Downey keluar dari pemilihan primer. Tokoh petinggi Demokrat tak dapat memercayai kandidat utama lainnya, Perwakilan Helen Gahagan Douglas, dan khawatir bahwa terpilihnya Douglas akan mengakibatkan kemenangan calon kandidat Republik, Anggota Kongres Richard Nixon. Staf Daily News meyakini bahwa Boddy meninggalkan integritas jurnalistiknya sementara mencalonkan diri. Boddy mencalonkan diri untuk pemilihan primer kedua partai, sebuah praktik yang dikenal sebagai "cross-filing", tetapi kampanyenya tak efektif dan ia berakhir kalah telak di kedua pemilihan. Selama kampanye, ia mengejek pandangan liberal Douglas dengan menjulukinya sebagai "sang wanita merah muda" di Daily News, julukan yang kembali dipakai oleh Nixon untuk kampanye pemilihan umumnya.[41] Sesaat sebelum pemilihan primernya digelar, ketika Nixon (yang bersama Douglas juga melakukan cross-filing) mengirimkan bahan pemilihan yang tak menyebutkan bahwa ia adalah seorang Republikan, muncul sebuah iklan di Daily News. Iklan tersebut menuduh Nixon atas menyamar sebagai seorang Demokrat, dan menjulukinya sebagai "Kemaluan Licik"—kemunculan pertama julukan Nixon tersebut.[42] Nixon kemudian memenangkan pemilihan umumnya secara telak atas Douglas.[41]
Setelah kekalahannya, Boddy menjadi semi-pensiun, dan keuntungan dari penjualan Daily News mulai menurun.[43] Pada awal tahun 1951, ia menjadikan asistennya, Robert Smith, editor surat kabar tersebut,[44] dan pada pertengahan 1952, ia menjual sahamnya kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Smith. Pada Agustus 1952, Boddy mengumumkan kepensiunannya sebagai penerbit dan Smith akan menggantikan dirinya. Smith memberlakukan sejumlah perubahan, seperti penggantian Sunday News dengan edisi Sabtu yang merugi.[45] Ia mengangkat William Townes menjadi editor, yang dikenal telah mengembalikan koran-koran defisien, tetapi Smith memecatnya setelah 12 pekan bekerja. Smith mencoba untuk menjual korannya, dan mencapai sebuah persetujuan dengan pemilik kecil surat kabar Oregon, Sheldon F. Sackett. Setelah menandatangani persetujuannya, Smith justru mundur dan membatalkannya. Sejak saat Smith akhirnya menjual surat kabar ini pada Desember 1952 kepada Anggota Kongres Clinton D. McKinnon, Daily News kehilangan lebih dari $100.000 sebulan.[46]
Pada Mei 1953, Daily News menjatuhkan edisi Minggunya, berubah dari koran sore menjadi pagi, dan memotong harganya dari sepuluh menjadi tujuh sen.[47] McKinnon mengingat bahwa ia telah dihampiri oleh para pemimpin buruh yang ingin mempertahankan Daily News, tetapi setelah korannya dibeli, kebanyakan dukungan mereka tidak terlaksana. Ia mendatangi "setiap orang liberal kaya" yang ia kenal, mencari uang untuk mempertahankan korannya.[40] Ia berhasil meningkatkan sirkulasi sebesar 20.000 dan memotong setengah kerugian satu juta dolar tahunannya. Bagaimanapun, para kreditur menekan pembayaran utang,[39] dan pada Desember 1954, korannya dijual kepada keluarga Chandler, pemilik Mirror. Di bawah persetujuan pembeliannya, Mirror berganti nama menjadi Mirror & Daily News (sebelum kembali berubah menjadi Mirror-News). Pada 18 Desember 1954, publikasi Daily News berhenti dan seluruh pegawai kehilangan pekerjaan tanpa gaji pemberhentian.[48] Tenaga kerja serikat tersebut diberhentikan sesaat sebelum Natal.[20] Pada akhirnya, Daily News merupakan tabloid sebesar enam kolom bersirkulasi 195.000 yang diterbitkan setiap hari kecuali Minggu.[34] Tindakan kebangkrutan selanjutnya mengungkapkan bahwa Boddy, Smith, dan McKinnon merugi besar sepanjang tahun-tahun terakhir surat kabarnya.[40]
Cecilia Rasmussen dari Los Angeles Times menulis pada tahun 2004, bagaimana "selama hampir tiga dekade, Illustrated Daily News—kemudian Daily News saja—menggunakan tabloid berwarna kuning blewahnya untuk memperjuangkan yang tertindas dan mencerca korupsi serta kecelaan." Jack Smith, yang menulis untuk Daily News sebelum menjadi kolumnis Times, mengingat bahwa, "mungkin sedikit dari kami yang sepenuhnya sadar saat menutup Daily News, tetapi ia merupakan surat kabar yang hebat, penuh dengan humor, energi muda, tulisan baik, dan tanpa rasa hormat."[11] Sebuah artikel dalam publikasi selanjutnya dengan nama yang sama, Los Angeles Daily News, menyatakan mengenai pendahulunya, "Sementara sirkulasi Daily News tak pernah menyaingi Times maupun Examiner, pendekatan semilirnya terhadap berita tentu meninggalkan dampak terhadap jurnalisme L.A."[20] Koresponden The Christian Science Monitor, Richard Dyer MacCann, menyatakan ketika Daily News tutup,
Kejutan bagi kebanyakan pengamat adalah kekuatan koran harian independen ini yang bertahan lama dengan staf yang tak mencukupi, mesin cetak yang usang, dan sirkulasi serta pendapatan periklanan yang menurun menghadapi kenaikan harga. Secara konstan berada dalam penderitaan debat politik di tengah berbagai sayap Partai Demokrat, News bagaimanapun memiliki ribuan pendukung setia yang merasa membutuhkan surat kabar oposisi di Los Angeles.[39]