Inkuisisi Goa Inquisição de Goa | |
---|---|
![]() Fransiskus Xaverius meminta Yohanes III dari Portugal untuk sebuah ekspedisi Katolik di India Portugis | |
Jenis | |
Jenis | Bagian dari Inkuisisi Portugis |
Sejarah | |
Dibentuk | 1560 |
Dibubarkan | 1812 |
Tempat bersidang | |
India Portugis | |
Inkuisisi Goa adalah kerja dari aksi Inkuisisi Portugis di India Portugis, dan wilayah-wilayah yang dikuasai Kekaisaran Portugis di Asia. Peristiwa tersebut dimulai pada 1560, memuncak pada 1774–1778, dan berakhir pada 1812.[1] Berdasarkan pada catatan yang terselamatkan, H. P. Salomon dan Rabbi Isaac S.D. Sassoon menyatakan bahwa Inkuisisi tersebut dimulai pada 1561 dan ditiadakan untuk sementara pada 1774, sekitar 16,202 orang dihadapkan oleh pengadilan pada Inkuisisi tersebut. Dari jumlah ini, diketahui bahwa 57 dihukum mati; 64 lainnya dibakar.[2]
Di Goa, Inkuisisi tersebut juga dilakukan dengan memindahkan agama orang-orang India dari agama Hindu atau Islam.[2]
Kebanyakan catatan Inkuisisi Goa dihancurkan setelah pengakhirannya pada 1812.[2]
Pada 1492 mereka memindahkan agama secara paksa atau membunuh seluruh orang Moor dan Yahudi di Spanyol.[3][4]
Pada 1497, Raja Manuel I dari Portugal menikah dengan putri sulung mereka, Isabella dari Aragon (setelah kematiannya ia menikah dengan adik perempuannya Maria).
Pada abad ke-15, Portugis mengeksplorasi rute laut ke India dan Paus Nikolas V mengeluarkan bulla kepausan Romanus Pontifex.
Di 1599 dibawah kepemimpinan Aleixo de Menezes, Sinode Diamper secara paksa memindahkan agama Kristen Santo Tomas Suriah Timur (juga dikenal sebagai Kristen Suriah atau Nasrani) dari Kerala ke Gereja Katolik Roma. Ia berkata bahwa mereka mempraktikan bidah Nestorian.[5]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Campbell
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Pentateuch
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Benton, Lauren 2002 p. 122