Insiden Angkatan Darat Keempat Baru | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Saudara Tiongkok | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Tentara Revolusioner Nasional | Angkatan Darat Keempat Baru | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Shangguan Yunxiang Huang Baitao Gu Zhutong | Xiang Ying | ||||||
Kekuatan | |||||||
80,000 | 9,000 | ||||||
Korban | |||||||
minimal | 7,000 tewas, ditangkap, atau menghilang |
Insiden Angkatan Darat Keempat Baru (新四軍事件), yang juga dikenal sebagai Insiden Wannan (皖南事变), terjadi di Tiongkok pada Januari 1941 saat Perang Tiongkok-Jepang Kedua, yang menunda Perang Saudara Tiongkok, menyatukan Komunis dan Nasionalis melawan Jepang. Peristiwa tersebut merupakan akhir kerjasama nyata antara Nasionalis dan Komunis.
Saat ini, sejarawan Republik Tiongkok dan Republik Rakyat Tiongkok memandang Insiden Angkatan Darat Keempat Baru secara berbeda.
Pada musim gugur 1940, Komunis Angkatan Darat Keempat Baru menyerang pasukan Nasionalis dibawah kepemimpinan Han Deqin. Namun, buku Benton New Fourth Army berpendapat bahwa serangan Komunis tersebut merupakan sebuah serangan balasan, sebuah balasan untuk sebuah serangan awal yang dilakukan oleh Han Deqin
Untuk sejarawan RRC, peristiwa tersebut dimulai pada Desember 1940, ketika Chiang Kai-shek memerintahkan Angkatan Darat Rute Kedelapan dan Angkatan Darat Keempat Baru menarik diri dari Anhui dan Jiangsu dalam waktu sebulan. Partai Komunis bersepakat untuk memindahkan pasukan Angkatan Darat Keempat Baru di Selatan Anhui (Wannan) ke tepi utara Sungai Yangtze. Pada 4 Januari, pasukan dengan kekuatan sejumlah 9000 orang mulai berpindah dari Kotapraja Yunling di Kabupaten Jing menuju Jiangsu, berencana untuk melintasi sungai tersebut sepanjang tiga rute.
Sebuah kisah karya novelis Mao Dun yang berjudul Fushi bercerita tentang peristiwa tersebut.