Tanggal | 23 Mei 1914 |
---|---|
Lokasi | Vancouver, British Columbia |
Hasil | Kapal terpaksa meninggalkan Kanada |
Tewas | 26 dalam catatan pemerintah,[a] 75 menurut saksi |
Insiden Komagata Maru melibatkan kapal uap Jepang bernama Komagata Maru, di mana sekelompok orang dari India Britania Raya berupaya berimigrasi ke Kanada pada April 1914, namun sebagian besar dilarang masuk dan terpaksa kembali ke Budge Budge, dekat Calcutta (kini Kolkata). Di sana, Kepolisian Kekaisaran India berusaha menangkap pemimpin di kelompok tersebut. Kerusuhan pun terjadi, dan mereka ditembaki oleh polisi, mengakibatkan beberapa orang tewas.
Komagata Maru berlayar dari Hong Kong Britania Raya, melalui Shanghai, Tiongkok, dan Yokohama, Jepang, ke Vancouver, British Columbia, Kanada, pada 4 April 1914, membawa 376 penumpang dari provinsi Punjab di India Britania Raya. Penumpang terdiri dari 337 umat Sikh, 27 umat Muslim dan 12 umat Hindu, semuanya beretnis Punjabi dan berada di bawah naungan Britania Raya.[2] Dari 376 penumpang ini, 24 diterima di Kanada, namun 352 lainnya tidak diizinkan untuk turun di Kanada, dan kapal terpaksa meninggalkan perairan Kanada. Kapal tersebut dikawal oleh HMCS Rainbow, salah satu dari dua kapal angkatan laut pertama milik Kanada.[3] Ini merupakan salah satu dari beberapa insiden pada awal abad ke-20 di mana undang-undang eksklusi di Kanada dan Amerika Serikat digunakan untuk melarang imigran asal Asia.
Upaya pertama pemerintah Kanada untuk melarang imigrasi dari India Britania Raya adalah sebuah Order in Council yang diresmikan pada 8 Januari 1908, yang melarang imigrasi untuk orang yang "menurut pendapat Menteri Dalam Negeri" tidak "datang dari negara tempat kelahiran atau kewarganegaraan melalui perjalanan terus-menerus dan atau melalui tiket yang dibeli sebelum meninggalkan negara tempat kelahiran atau kewarganegaraannya".[4] Pada praktik regulasi perjalanan terus-menerus ini hanya diterapkan pada kapal-kapal yang memulai pelayaran di India, karena jarak yang jauh biasanya mengharuskan singgah di Jepang atau Hawaii. Regulasi ini berlaku pada saat Kanada menerima banyak sekali imigran, hampir semuanya datang dari Eropa. Lebih dari 400.000 tiba pada 1913.[5] Hubungan ras di Vancouver telah mengalami ketegangan selama bertahun-tahun sebelum ketibaan Komagata Maru, dan berpuncak pada Kerusuhan Anti-Oriental tahun 1907.
Visi para pria semakin diperluas dengan perjalanan dan kontak dengan warga negara dari negara bebas akan menanamkan semangat kemerdekaan dan menumbuhkan kerinduan akan kebebasan dalam pikiran orang-orang yang dikebiri oleh pemerintahan asing.
— Gurdit Singh
Gurdit Singh Sandhu, dari Sarhali (bukan Gurdit Singh Jawanda dari Haripur Khalsa, seorang pionir imigrasi India-Kanada tahun 1906), adalah seorang pebisnis Singapura yang menyadari bahwa undang-undang eksklusi Kanada berusaha mencegah etnis Punjabi untuk berimigrasi ke Kanada. Ia ingin menghindari undang-undang ini dengan menyewa kapal untuk berlayar dari Calcutta ke Vancouver. Tujuannya untuk membantu teman sebangsanya yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Kanada dan ditolak.
Meskipun Gurdit Singh tampaknya mengetahui regulasi ketika dia mencarter kapal Komagata Maru pada Januari 1914,[6][7] ia melanjutkan usahanya dengan menantang regulasi perjalanan berkelanjutan, dengan harapan membuka jalan imigrasi dari India ke Kanada.
Pada saat yang sama, pada Januari 1914, ia secara terbuka mendukung perjuangan Ghadar saat berada di Hong Kong.[8] Gerakan Ghadar adalah organisasi yang didanai oleh penduduk Punjab di Amerika Serikat dan Kanada pada Juni 1913 dengan tujuan menperjuangkan kemerdekaan India dari pemerintahan Britania Raya. Organisasi ini juga dikenal sebagai Khalsa Association of the Pacific Coast.
Penumpang terdiri dari 340 umat Sikh, 24 umat Muslim, dan 12 umat Hindu, semuanya merupakan tanggung jawab Britania Raya. Salah satu penumpang beragama Sikh, yaitu Jagat Singh Thind, adalah adik laki-laki termuda dari Bhagat Singh Thind, seorang penulis dan dosen "ilmu spiritual" berkebangsaan India-Amerika yang pernah terlibat dalam perdebatan hukum penting terkait hak asasi orang India untuk mendapatkan kewarganegaraan AS (United States v. Bhagat Singh Thind).[9]
Pemerintah Kanada mengetahui bahwa di antara para penumpang terdapat sejumlah kaum nasionalis India yang berniat menciptakan kekacauan untuk mendukung upaya menggulingkan pemerintahan Britania Raya di India. (lihat konspirasi Ghadar, rencana senjata Annie Larsen, dan Rencana Hari Natal.)[10] Selain risiko keamanan, ada keinginan untuk mencegah warga negara India berimigrasi ke Kanada.[11]
Record numbers of immigrants were admitted in the early 1900s when Canada was promoting the settlement of Western Canada. The highest number ever recorded was in 1913, when more than 400,000 immigrants arrived in the country.
|title=
(bantuan)
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan