Ixodes persulcatus
| |
---|---|
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Ixodes persulcatus Schulze, 1930 |
Ixodes persulcatus atau Caplak Taiga (bahasa Inggris: Taiga tick) adalah salah satu spesies dari genus Ixodes (caplak keras) yang berasal dari taiga di Rusia. Caplak ini tersebar luas dari taiga dekat laut Baltik sampai samudra Pasifik, dan juga dapat ditemukan di Polandia, Utara Cina, Mongolia, Korea, pulau Hokkaido, dan beberapa kepulauan kecil di sekitar Jepang. Caplak ini merupakan vektor dari beberapa virus seperti virus Powassan, virus Kemerovo, dan virus Tick-bone enchepalitis yang menyebabkan radang otak bawaan caplak. Caplak ini juga vektor untuk bakteri Borrelia garinii, Borrelia afzelii dan penyakit Ehrlichiosis yang disebabkan bakteri dari famili Anaplasmataceae. Caplak ini merupakan salah satu caplak yang penyebarannya terluas.[1]
Ada 4 siklus dalam kehidupan caplak ini, fase tersebut adalah fase telur, larva, nimfa, dan caplak dewasa. Metamorfosis caplak terjadi pada bulan yang relatif sama walau menetas di musim yang berbeda, dan berlangsung selama 30–50 hari. Masing-masing siklus mengalami periode menetas, mencari makan, dan menghadapi musim dingin. Caplak akan mengalami masa diapause untuk menyelaraskan dengan keadaan lingkungan yang berubah.[2] Bila larva dan nimfa caplak ini mengalami pembesaran di musim akhir aktivitas, maka caplak akan mengalami diapause morfogenetik. Nimfa akan memulai masa diapause morfogenetik di bulan Juni sementara larva di bulan Juli. Dalam setiap fase kecuali fase telur, caplak ini mencari inang yang berbeda, ketiga fasenya memperoleh makanan dari inang yang berbeda.[3]
Siklus hidup caplak ini bisa berlangsung selama 3 sampai 5 tahun, tergantung berapa kali caplak mengalami masa diapause, terkadang siklusnya hanya berlangsung selama 2 tahun seperti populasi di Eropa.[3]
Caplak ini menyebar ke utara dibatasi oleh faktor temperatur dan ke selatan dibatasi dengan faktor kelembapan. Caplak yang lapar mencari inang pada waktu musim semi hingga musim panas. Mereka menggunakan organ Haller sebagai kemoreseptor untuk mendeteksi inang. Caplak dewasa bisa merasakan kehadiran inang dari jarak 5 hingga 10 meter. Caplak ini dapat mempelajari pola perpindahan inangnya. Caplak hinggap di inang dengan cara langsung mendarat ke inang yang lewat atau merasakan dari jauh dan mendekatinya. Caplak harus ke tanah dalam beberapa kurun waktu agar tetap terhidrasi, terutama ketika suhu sekitar turun dan kelembapan naik.[1]
Caplak ini dalam berpindah dipengaruhi oleh suhu, cuaca, dan kelembapan sekitar. Larva caplak yang mencari inang dapat berpindah ke atas maksimal 20 cm, nimfa sejauh 50 cm, dan caplak dewasa 1 meter, sementara berpindah secara horizontal untuk larva sejauh 0,5–1,5 meter dan untuk caplak dewasa sejauh 5 hingga 10 meter. Rata-rata tertinggi perpindahan caplak dewasa 30 cm per menit, tetapi ketika suhu lebih rendah maka rentang perpindahan juga berkurang.[1]
Aktivitas puncak caplak terjadi pada jam 8-10 pagi dan jam 4 sore sampai malam. Aktivitas maksimal terjadi ketika sore dan awal malam. Cuaca mendung, hujan, atau malam yang hangat dapat memengaruhi pola ini.[1]
Aktivitas caplak dewasa berlangsung selama 3 sampai 6 bulan, dari waktu salju mencair hingga bulan Juli sampai September, sementara untuk nimfa dan larva sedikit lebih lama dari caplak dewasa. Aktivitas musiman tidak selaras dengan masa hidup individual. Nimfa dan larva yang baru menetas atau ganti kulit hidup selama 14 sampai 15 bulan dan caplak dewasa hidup selama 12 bulan.[1]
Terdapat 300 spesies vertebrata yang dapat diinangi oleh caplak. 100 spesies merupakan vertebrata, 175 spesies burung, dan sisanya reptil. Masing-masing siklus hidup caplak memiliki preferensi inang yang berbeda. larva caplak lebih memilih hewan kecil, nimfa caplak memilih hewan berukuran sedang walau bisa mendapatkan darah dari hewan kecil. Caplak dewasa memilih hewan berukuran besar seperti manusia.[3]
Caplak ini merupakan vektor untuk berbagai penyakit, di antaranya adalah penyakit Lyme yang berasal dari bakteri Borrelia burgdorferi. Spiroket bakteri ini mendiami usus caplak yang belum makan. Bakteri ini juga menginfeksi telur yang berasal dari caplak betina yang terinfeksi tetapi telur yang terinfeksi hanya sedikit. Caplak ini merupakan vektor penyakit Lyme yang efektif daripada Ixodes ricinus karena agresivitas ke manusia dan banyaknya caplak lapar yang memiliki bakteri ini.[3]
Penyakit lainnya yang diketahui adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Kemerovo. Virus ini ditemukan di Ixodes persulcatus dan Ixodes pavlovskyi.[4]