Anak perusahaan | |
Industri | Komunikasi pemasaran |
Nasib | Digabung dengan Wunderman untuk membentuk Wunderman Thompson |
Pendahulu | Carlton & Smith |
Penerus | Wunderman Thompson |
Didirikan | New York, New York, Amerika Serikat (1864 | )
Pendiri | William James Carlton |
Kantor pusat | New York, New York , Amerika Serikat |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci |
|
Induk | WPP plc |
Situs web | www |
J. Walter Thompson (JWT) dulu adalah sebuah perusahaan induk periklanan yang didirikan pada tahun 1896 oleh pelopor periklanan asal Amerika, James Walter Thompson.[1] Perusahaan ini lalu diakuisisi pada tahun 1987 oleh WPP plc, dan pada bulan November 2018, WPP menggabungkan J. Walter Thompson dengan Wunderman untuk membentuk Wunderman Thompson.[2][3][4]
J. Walter Thompson memulai sejarahnya dari Carlton & Smith, yang mulai berbisnis pada tahun 1864, dan merupakan salah satu agen periklanan pertama di Amerika Serikat.[5] Salah satu pendirinya, William James Carlton mulai menjual ruang iklan di majalah religi, namun hampir tidak ada informasi mengenai pendiri lainnya, yakni Smith.
New York Times menulis bahwa "agen ini memulai sejarahnya dari sebuah pialang ruang iklan di koran, yang mulai beroperasi pada tanggal 5 Desember 1864."[6]
Pada tahun 1868, Carlton mempekerjakan James Walter Thompson sebagai pembuku.[7] Pada akhirnya, Thompson menyadari bahwa pemasaran dan penjualan lebih menguntungkan, dan ia pun menjadi pemasar yang sangat efektif untuk perusahaan tersebut.
Pada tahun 1877, Thompson resmi membeli perusahaan tempat ia bekerja dengan harga $500, dan setahun kemudian, ia membeli perabotan kantor dengan harga $800. Ia lalu mengubah nama perusahaan ini menjadi J. Walter Thompson, karena ia merasa bahwa nama James Thompson sudah banyak digunakan di New York. Salah satu klien pertamanya adalah temannya sendiri, yakni Robert Wood Johnson, salah satu dari tiga bersaudara yang mendirikan Johnson & Johnson. Thompson pun menulis sendiri iklan untuk merek pasta gigi Zonweis[8]
Thompson, yang pernah menjadi anggota Korps Marinir Amerika Serikat selama Perang Saudara, awalnya bekerja di Carlton & Smith untuk menjual ruang iklan di majalah religi .[7] Di bawah kepemimpinannya, agen tersebut lalu menjadi penjual ruang iklan di sejumlah majalah dan terbitan rutin lainnya.[5] Pada tahun 1889, 80% iklan di Amerika Serikat dipasang melalui J. Walter Thompson.[9]
Pada tahun 1896, perusahaan ini resmi didaftarkan sebagai sebuah badan hukum.[10]
Seiring makin berkembangnya perusahaan, J. Walter Thompson pun menjadi agen pertama asal Amerika yang berekspansi ke luar negeri, dengan membuka J. Walter Thompson London pada tahun 1899.[11] Perusahaan ini kemudian juga menjadi agen pertama asal Amerika yang membuka kantor di Mesir, Afrika Selatan, dan Asia.[12]
Pada sebuah terbitan khusus untuk memperingati hari jadi perusahaan ini yang ke-100 pada tahun 1964, Advertising Age menulis bahwa "sejarah dan ekspansi" J. Walter Thompson Co. "tampak menyamai seluruh sejarah periklanan modern."[13]
Pada tahun 1969, J. Walter Thompson resmi melantai di bursa saham.[10]
Pada pertengahan dekade 1970-an, J. Walter Thompson dipekerjakan oleh kediktatoran militer di Chile, yang dipimpin oleh Augusto Pinochet, untuk "memperbaiki citra rezim" setelah organisasi internasional dan organisasi HAM di Chile mendokumentasikan pelanggaran HAM berat.[14][15]
Pada tahun 1980, perusahaan ini direorganisasi menjadi sebuah perusahaan induk bernama JWT Group, yang beranggotakan J. Walter Thompson Company; Hill & Knowlton; dan Lord Geller Federico & Einstein.[10]
Pada tahun 1987, WPP resmi mengakuisisi JWT Group.[16]
Pada tahun 2005, perusahaan ini mengubah namanya menjadi JWT.[10]
Hingga tahun 2014, klien paling lamanya meliputi Unilever/Lever Brothers (109+ tahun); Mondelēz International/Kraft Foods (89+ tahun); Kimberly-Clark (84+ tahun); Nestlé (81+ tahun); Kellogg's (80+ tahun); and Ford Motor (67+ tahun).[17] Klien terkenal lain meliputi Avon, Treasury Wine Estates, Edgewell/Schick, Tudor, HSBC, Johnson & Johnson, Newell, Air Canada, dan Korps Marinir Amerika Serikat.
JWT merayakan hari jadinya yang ke-150 pada tahun 2014 dengan kembali ke nama J. Walter Thompson.[6]
Pada tahun 2015, JWT meluncurkan Colloquial, sebuah unit pemasaran konten yang dibentuk bersama Group SJR;[18] Pada tahun yang sama, perusahaan ini mengakuisisi minoritas saham agen digital independen asal Turki, Wanda Digital.[19]
Pada tahun 2016, perusahaan ini mengakuisisi iStrategyLabs (ISL), sebuah agen digital asal Washington, D.C.[20]
Pada bulan November 2018, WPP mengumumkan bahwa mereka akan menggabungkan J. Walter Thompson dengan Wunderman.[21] Walaupun disebut penggabungan, pengamat menilai bahwa sebenarnya J. Walter Thompson diakuisisi oleh Wunderman, sehingga mengakhiri eksistensi salah satu agen periklanan pertama di Amerika tersebut.[22] Pada saat itu, perusahaan ini berkantor pusat di New York City dan memiliki lebih dari 200 kantor di lebih dari 90 negara, serta mempekerjakan lebih dari 12.000 orang profesional pemasaran.[23]
J. Walter Thompson merupakan salah satu agen pertama yang mempekerjakan penulis dan seniman untuk membuat iklan yang menarik bagi kliennya, menggantikan iklan standar yang dibuat sendiri oleh internal perusahaan.[24] Perusahaan ini juga merupakan agen pertama yang menyediakan berbagai macam jasa periklanan untuk klien, meliputi penyalinan, penataan, perancangan kemasan, pengembangan merek dagang, serta riset pasar.[24] Sejumlah metode tersebut dapat dilihat pada hasil kerja JWT, antara lain pada hasil kerjanya untuk Kraft Cheese yang menghasilkan pembuatan roti lapis keju bakar, sebuah kampanye untuk Swift & Co. yang menambah tanda pengukuran untuk satu stik mentega, slogan dan lagu tema Toys "R" Us Kid, iklan berlian De Beers ("A Diamond is Forever"), serta kampanye "I wish I were an Oscar Mayer Weiner"[25]
Agen ini juga dipuji karena mempekerjakan penulis naskah iklan wanita pertama, yakni Helen Lansdowne Resor.[26] Saat bekerja di agen ini, ia mempelopori sejumlah ide, seperti testimoni selebriti, daya tarik jenis kelamin, dan bertanggung jawab mengembangkan reputasi JWT sebagai agen yang dapat memfasilitasi wanita untuk berkarir dengan baik.[24] Lansdowne kemudian menjadi direktur kreatif wanita pertama di industri periklanan. Untuk menghormati warisan tersebut, pada tahun 2014, J. Walter Thompson mengumumkan sebuah kesempatan beasiswa senilai $250.000 yang bernama Helen Lansdowne Resor Scholarship. Beasiswa ini bertujuan untuk membantu dan mempromosikan mahasiswa periklanan kreatif wanita yang ingin menjadi pimpinan perusahaan periklanan.[27]
Pada bulan Juni 2018, CEO JWT, Gustavo Martinez resmi mengundurkan diri dari jabatannya, setelah menyelesaikan kasus pelecehan seksual yang dikemukakan oleh seorang kolega wanita.[28][29]