Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Jacksen Ferreira Tiago | ||
Tanggal lahir | 28 Mei 1968 | ||
Tempat lahir | Rio de Janeiro, Brazil | ||
Tinggi | 1,70 m (5 ft 7 in) | ||
Posisi bermain | Penyerang | ||
Karier junior | |||
1975–1983 | Flamengo | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1984–1989 | Bonsucesso | ||
1990 | Confiança | ||
1991 | Madureira | ||
1992 | Botafogo | ||
1992 | Americano | ||
1993 | Noroeste | ||
1993 | Valério | ||
1994 | Rubro Social | ||
1994–1995 | Petrokimia Putra | ||
1995–1996 | PSM Makassar | ||
1996–1998 | Persebaya Surabaya | ||
1998 | Guangzhou Matsunichi | ||
1999 | Geylang United | ||
1999–2000 | Persebaya Surabaya | ||
2001 | Home United | ||
2001 | Petrokimia Putra | ||
Kepelatihan | |||
2002–2003 | Assyabaab Surabaya | ||
2003–2005 | Persebaya Surabaya | ||
2006 | Persita Tangerang | ||
2007 | Persiter Ternate | ||
2008 | Mitra Kukar | ||
2008 | Persitara Jakarta Utara | ||
2008–2014 | Persipura Jayapura | ||
2013 | Indonesia | ||
2014–2016 | Penang FA | ||
2017–2019 | PS Barito Putera | ||
2019–2021 | Persipura Jayapura | ||
2021-2022 | Persis Solo (Manajer) | ||
2022 | Persis Solo (pelatih kepala) | ||
2022–2023 | Persis Solo (Manajer Akademi) | ||
2024–Sekarang | Borneo FC Samarinda (Direktur Akademi) | ||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Jacksen Ferreira Tiago yang lebih dikenal dengan Jacksen F. Tiago (lahir 28 Mei 1968) adalah seorang mantan pemain sepak bola dari Brasil yang pernah bermain serta melatih Persebaya Surabaya. Dia adalah salah seorang striker asing yang paling terkenal dan mempunyai karier sebagai pemain dan pelatih yang sukses di Indonesia. Sebagai penduduk yang lama tinggal di Indonesia, ia fasih berbahasa Indonesia dan Jawa. Saat ini Jacksen F Tiago menjadi Direktur Akademi Borneo FC Samarinda.
Di musim pertamanya di Liga Indonesia, dia bermain untuk Petrokimia Putra yang berakhir sebagai runner-up Liga Indonesia pertama. Tiago kemudian pindah ke PSM Makassar sebelum menemukan sukses bersama Persebaya Surabaya. Dia adalah pemain terbaik dalam Liga Indonesia pada musim 1996/1997 saat dia membawa Persebaya menjadi juara.
Dua musim di Persebaya, dia lalu pindah ke Singapura untuk membela Geylang United, namun hanya bertahan semusim sebelum kembali ke Persebaya. Pada tahun 2001, dia kembali bermain di Petrokimia dan pada akhir musim tersebut pensiun sebagai pemain. Setelah pensiun, dia berganti menjadi pelatih.
Tiago membawa Persebaya, yang terdegradasi semusim sebelumnya, promosi ke Divisi Utama pada tahun 2003 dan juara pada musim 2004.
Pada tahun 2008 ia menandatangani kontrak untuk kesepakatan melatih Persipura Jayapura. Selama kepemimpinannya di Persipura Jayapura, ia telah memberikan tiga gelar Liga Super Indonesia di musim 2008-09, 2010-11, dan 2012-2013.
Pada bulan Maret 2013, Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) meminta Jacksen untuk menjadi pelatih tim nasional Indonesia dalam menghadapi Arab Saudi pada babak Kualifikasi Piala Asia AFC 2015 didampingi oleh Rahmad Darmawan. Setelah itu pada bulan April Jacksen menunjuk Yeyen Tumena dan Oswaldo Lessa untuk mendampinginya karena Rahmad Darmawan menangani Timnas U23 yang berlaga di Sea Games Myanmar.[1]
Pada 15 April 2014, setelah pertandingan konferensi pers antara Persipura Jayapura vs Persebaya Surabaya, Jacksen terlibat perkelahian dengan Greg Nwokolo, karena mereka memiliki masalah pribadi di dalam Tim nasional sepak bola Indonesia, situasi mereda setelah kebijakan menahan keduanya.[2]