Umum | |
Industri | Transportasi |
Pendahulu | Shuto Expressway Public Authority (1959–2005) |
Didirikan | 1959 (Public Authority) 2005 (Public Company) |
Kantor pusat | Tokyo, Jepang |
Wilayah operasi | Tokyo, Kanagawa Prefecture, Chiba, Saitama |
Tokoh kunci | Katsumi Sasaki, (CEO) |
Produk | Perawatan |
Pendapatan | ¥444.91 billion (2008) |
Karyawan | 2609 (2008) |
Anak usaha | Metropolitan Expressway Service Co, Ltd. |
Situs web | www |
Jalan Tol Shuto (首都高速道路 , Shuto Kōsoku Dōro, artinya "Metropolitan Expressway", di mana shuto juga artinya "ibu kota") adalah jaringan jalan tol berbayar di Wilayah Tokyo yang lebih luas di Jepang. Di operasikan dan dirawat oleh Metropolitan Expressway Co., Ltd. (首都高速道路株式会社 , Shuto Kōsoku Dōro Kabushiki-gaisha).
Kebanyakan rute-rute adalah jalanan bertingkat atau terowongan dan rute utama mempunyai tikungan tajam dan dua lajur bergabung yang membutuhkan waspada untuk mengemudi secara aman. Batas kecepatan adalah 60 km/j di sebagian rute-rute terbesar, tapi 80 km/j di Bayshore Route, dan 50 km/j di Inner Circular Route.
Semua perjalanan di jalan tol memerlukan toll untuk bayar. Mulai 2014, uang tunai toll untuk mobil ukuran standar adalah 1300 yen tanpa memperhatikan jarak yang ditempuh. Kendaraan menggunakan sistem ETC toll-collection untuk membayar toll berbasis-jarak mulai dari 300 yen hingga 1300 yen untuk kendaraan biasa (lihat toll price)-di beberapa kasus secara substansial jauh lebih sedikt dari tarif tetap sebelumnya. Tarif tunai yang lebih rendah ada untuk rute radial tertentu (di mana hanya ada beberapa kilometer jalan tol yang tersisa) dan pengguna ETC memiliki berbagai diskon waktu-hari. Untuk kendaraan besar, tol bertambah dua kali lipat.
Ada 24 rute-rute yang sekarang dalam operasi:
Metropolitan Expressway pertama dibangun antara Kyobashi Exit di Chuo, Tokyo dan Shibaura Exit di Minato, Tokyo pada tahun 1962 untuk tujuan meningkatkan efisiensi alur lalu lintas di Area Metropolitan Tokyo, dengan demikian mengoptimalkan dan meningkatkan fungsionalitas dari sistem lalu lintas. Sejak itu, 280 kilometer jaringan jalan tol telah dibangun di area metropolitan Tokyo; 30 kilometer lagi sedang entah dibangun atau direncanakan, membuat Metropolitan Expressway sebuah jaringan luas jalan tol dalam kota di wilayah Tokyo.
Seperti halnya jalan tol lainnya di Jepang, sepeda motor berpenumpang dilarang sejak bertahun-tahun yang lalu. Walaupun ada amendemen legal pada 1 April 2005 yang secara umum membolehkan seseorang berusia minimal 20 tahun dengan SIM Sepeda Motor selama 3 tahun untuk membawa penumpang di atas motor pada jalan tol, ada beberapa segmen dari jalan tol Shuto yang dilarang untuk hal tersebut. Segmen-segmen ini termasuk rute penting C1 dan rute-rute dekat Tokyo. Dengan pembukaan Terowongan Yamate dekat simpang susun Ohashi pada tahun 2010, sepeda motor dengan penumpang boleh melewati Jalan Tol Shuto dari jalan tol Tomei menuju jalan tol lainnya menggunakan rute C2, meskipun jarak tempuhnya bisa lebih jauh.[1]
Ada 21 area parkir yang tersebar di seluruh sistem jalan tol Shuto. Secara umum, ukurannya lebih kecil daripada area istirahat yang ada setiap 30 km pada jalan tol antar-kota. Dalam beberapa kasus, area itu hanya sekadar toilet, mesin penjual, dan lapangan parkir untuk beberapa mobil saja. Tidak ada stasiun pengisian bahan bakar di area parkir, jadi pengemudi harus keluar (dan membayar tol lagi) jika ingin mengisi bahan bakar.
Seperti semua jalan tol lainnya di Jepang termasuk Tomei Expressway, jalur Shuto telah menjadi jalan balapan liar umum. Salah satu jalur, Rute Bayshore ( atau juga disebut Wangan oleh hashiriya), menerima kebekenan dunia pada tahun 1990-an sebagai tuan rumah MidNight Club, salah satu klub balapan liar paling terkenal, yang dikenal dengan kecepatan mencapai 300 km/jam, kadang-kadang mencapai 320 km/jam.
Karena keburukannya, Wangan adalah setting untuk beberapa properti hiburan, seperti manga dan permainan arkade Wangan Midnight, permainan video Shutokou Battle dan Gran Turismo 5, 6 dan Sport (tanpa lalu lintas) dan serial film Shuto Kousoku Trial. Banyak sekali majalah penggemar mobil dan DVD, seperti Best Motoring, juga menyoroti balapan dan kegiatan di Wangan.[2][3][4]