Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau dalam bahasa Inggris disebut UNESCO Creative Cities Network (UCCN) adalah proyek UNESCO yang diluncurkan pada 2004 untuk mempromosikan kerja sama antar kota dengan menilai dan menghargai kreativitas sebagai faktor utama dalam pengembangan kota.[1][2][3] Pada 2017, sudah ada 180 kota dari 72 negara yang termasuk dalam jaringan ini.[4]
UCCN bertujuan untuk menumbuhkan kerja sama internasional timbal balik dengan dan antar kota-kota anggota yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam kreativitas sebagai pendorong pembangunan kota yang berkelanjutan, inklusi sosial dan semangat budaya.[5] UCCN menilai bidang kreatif dengan ketentuan sebagai berikut:[1]
Proyek Kota Desain UNESCO merupakan bagian dari Jaringan Kota Kreatif yang lebih luas. Untuk dapat disetujui menjadi Kota Desain, kota-kota harus memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan oleh UNESCO.[8] Kota Desain yang pernah terpilih adalah:[9]
Kota | Tahun |
---|---|
Montreal | 2006 |
Kobe, Nagoya, Shenzhen | 2008 |
Saint-Etienne, Seoul, Shanghai | 2010 |
Graz | 2011 |
Bilbao, Helsinki, Turin, Dundee | 2014 |
Bandung, Puebla, Detroit, Singapore, Kaunas | 2015 |
Geelong, Kortrijk, Istanbul, Wuhan | 2017 |
9 kota bergabung dengan UCCN pada acara Hari Kota Dunia sebagai Kota Desain pada 31 Oktober 2019, yaitu: Asahikawa (Jepang), Baku (Azerbaijan), Bangkok (Thailand), Kota Cebu (Filipina), Fortaleza (Brasil), Hanoi (Vietnam), Muharraq (Bahrain), Potsdam (Jerman) dan San José (Kosta Rika).[10]