Jembatan Suroboyo | |
---|---|
Koordinat | 7°14′13″S 112°47′49″E / 7.23707°S 112.79696°E |
Lokal | Surabaya, Jawa Timur |
Nama lain | Jembatan Kenjeran |
Karakteristik | |
Bahan baku | Baja |
Panjang total | 800 m |
Lebar | 18 m |
Jarak dari permukaan air | 12 m |
Sejarah | |
Mulai dibangun | Januari 2015 |
Selesai dibangun | Juni 2016 |
Dibuka | 9 Juli 2016 |
Diresmikan | 9 Juli 2016 |
Lokasi | |
Koordinat: 7°14′13.45″S 112°47′49.06″E / 7.2370694°S 112.7969611°E |
Jembatan Suroboyo atau Jembatan Kenjeran adalah infrastruktur jalan berupa jembatan yang menghubungkan kawasan pesisir Surabaya di Pantai Kenjeran, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 800 meter dengan lebar 18 meter dan tinggi 12 meter yang ditahan dengan 150 tiang pancang. Jembatan ini didesain langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Desain jembatan dibangun melingkar dengan pemandangan air mancur di tengahnya.[1]
Jembatan ini diresmikan pada 9 Juli 2016 yang ditandai dengan pelepasan ratusan kembang api dan lampion oleh Wali Kota Surabaya setelah menekan tombol tanda peresmian Jembatan Suroboyo.[2]
Pembangunan jembatan ini dimulai Januari 2015 dan digarap oleh PT Hutama Karya.[3] Jembatan ini dibangun mulai dari Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, proyek jalur luar lingkar timur Surabaya, mengular hingga ke kawasan Sentra Ikan Bulak (SIB) dan nelayan di Nambangan, Kedung Cowek.[4]
Proyek jembatan ini sempat dikritik oleh anggota DRPD Kota Surabaya karena dinilai tanpa perencanaan matang alias asal-asalan. Pengamat ekonomi asal Universitas Airlangga, Nisful Laila, berpendapat bahwa jembatan Kenjeran tidak efisien. Sedangkan Pakar tata kota ITS, Putu Rudy Setiawan, menambahkan bahwa pembangunan Jembatan Kenjeran kurang perencanaan. Namun Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya saat itu, Erna Purnawati, membantah. Ia mengatakan Jembatan Kenjeran dibangun untuk memajukan industri pariwisata kota Surabaya.[5]