KTX-Sancheon | |
---|---|
Produsen | Hyundai Rotem |
Nama keluarga | KTX |
Konstruksi | 2008–sekarang |
Mulai beroperasi | 2010–sekarang |
Jml. sudah diproduksi | 71 |
Jml. beroperasi | 71 |
Formasi | PC+8T+PC |
Kapasitas | 363 (Class 110000) 410 (Class 140000, SRT Class 120000, SRT Class 130000) |
Operator | Korail SRT |
Data teknis | |
Panjang rangkaian | 201 m (659 ft) |
Tinggi lantai | 1.125 mm (44,3 in) |
Sistem pembangkit | Listrik aliran atas |
Elektrifikasi | 25 kV/60 Hz AC |
Penangkap arus | Pantograf |
Klasifikasi UIC | Bo'Bo' + 2'(2)(2)(2)(2)(2)(2)(2)2' + Bo'Bo' |
Alat perangkai | Scharfenberg |
Kerja majemuk | Ya |
KTX-Sancheon (bahasa Korea: KTX-산천), sebelumnya disebut KTX-II, adalah kereta kecepatan tinggi dari Korea Selatan yang dibangun oleh Hyundai Rotem pada paruh kedua tahun 2000-an dan dioperasikan oleh Korail sejak Maret 2009. Dengan kecepatan tertinggi mencapai 305 km/jam, KTX-Sancheon adalah kereta kecepatan tinggi komersial kedua yang dioperasikan Korea Selatan dan kereta kecepatan tinggi domestik pertama yang dirancang dan dikembangkan di Korea Selatan.
Seperti HSR-350x, KTX-II terdiri dari dua kepala traksi, yaitu kereta pembangkit di kedua ujungnya dan satu rangkaian artikulasi gandeng untuk penumpang di antaranya; tetapi jumlah gerbong tengahnya berjumlah delapan, dan tidak ada gerbong tengah yang ditenagai.[1] Dua rangkaian dapat disambungkan bersama[2] dengan alat perangkai otomatis tipe Scharfenberg.[3] Perangkai dan struktur di sekitarnya ini membentuk satu kesatuan integral yang disebut sebagai ujung depan, yang dipasok oleh perusahaan industri asal Jerman, Voith.[3] Eksterior bagian depan kereta ini memiliki desain yang baru,[4] yang dirancang oleh studio desain asal Perancis, MBD Design.[5] Bentuk aerodinamikanya terinspirasi dari salmon ceri, ikan lokal negara ini.[6][7]
Seperti HSR-350x,[4] bodi gerbong tengah kereta ini terbuat dari aluminium.[8] Berbeda dengan HSR-350x, kereta ini tidak memiliki selubung bogie. Dibandingkan dengan KTX-I, ketebalan jendela ditingkatkan dari 29 mm menjadi 38 mm, dengan menambahkan lapisan keempat untuk meningkatkan insulasi suara dan tekanan.[6] Lebar total gerbong penumpang ditingkatkan dari 2.904 mm menjadi 2.970 mm.[1]
Kereta ini dapat berakselerasi dari 0 hingga 300 km/jam dalam 316 detik, berbeda dengan 365 detik pada KTX-I.[1] Kecepatannya didesain mencapai 330 km/jam,[8] namun dalam layanan operasionalnya dibatasi pada 305 km/jam,[9] mirip dengan KTX-I.[1] Jarak pengereman dari kecepatan 300 km/jam adalah 3.300 m.[10]
Gerbong penumpang ketiga menawarkan tempat duduk kelas satu yang lebih nyaman, sedangkan sisanya adalah kelas standar.[11] Dibandingkan dengan KTX-I, jarak kursi ditingkatkan dari 930 mm menjadi 980 mm untuk memberikan ruang kaki yang lebih luas.[2] Gerbong penumpang keempat memiliki bar makanan ringan dan kompartemen keluarga dengan kursi menghadap yang terpisah.[2] Fitur kenyamanan lainnya termasuk akses Wi-Fi dan siaran multimedia digital,[8] dan kabin bisnis dilengkapi dengan meja kecil.[12] Seperti pada KTX-I, semua kompartemen penumpang dilengkapi dengan layar video LCD 19" yang dipasang di plafon kabin.[1] Berbeda dengan KTX-I,[1] kabin penumpang KTX-II dilengkapi dengan detektor api.[6] Pintu toilet dibuat otomatis,[1] dan toilet di gerbong penumpang pertama disesuaikan untuk penyandang disabilitas.[11]
Setelah masa uji coba, KTX-II membawa penumpang pertamanya dalam operasi pratinjau yang dijalankan pada 11 Februari 2010.[6][12] Setelah kompetisi penamaan diadakan dalam 10 hari berikutnya, KTX-II secara resmi berganti nama menjadi KTX-Sancheon (KTX 산천).[13] Kata sancheon berasal dari sancheoneo (산천어), bahasa Korea untuk salmon ceri (Oncorhynchus masou masou).
Layanan komersial KTX-Sancheon dimulai pada 2 Maret 2010.[14] Berbeda dengan rencana awal, kereta pertama menggunakan layanan KTX Honam dan Gyeongbu.[6][15] Korail mulai mengoperasikan sepasang layanan nonstop pertamanya pada rute Seoul–Busan pada 1 Desember 2010[16][17] menggunakan kereta KTX-Sancheon.[18] Layanan KTX Gyeongjeon ke Masan dimulai pada 15 Desember 2010.[19][20]
Hingga Desember 2010, kereta KTX-Sancheon telah mengalami mogok sebanyak 15 kali, sebagian besar insiden ini terkait dengan perangkat sinyal.[21] Pengamat lokal menyatakan ketakutannya bahwa berita tentang kerusakan ini akan berdampak negatif terhadap peluang Rotem dalam kompetisi untuk memasok proyek HSR Rio–São Paulo atau proyek CHSR di California, sementara Korail berpendapat bahwa publikasi mengenai gangguan start-up ini adalah hasil dari kebijakannya untuk membuat semua informasi publik kontras dengan manufaktur Tiongkok.[22]
Saat ini, rangkaian kereta Class 120000 sedang dipinjamkan ke SR untuk layanan SRT antara Suseo dan Busan/Mokpo.[23]
|title=
(bantuan)
|title=
(bantuan)
|title=
pada posisi 5 (bantuan)