Kabupaten Sintang | |
---|---|
Koordinat: 0°04′05″N 111°29′53″E / 0.0681°N 111.4981°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Barat |
Ibu kota | Sintang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H. Jarot Winarno |
• Wakil Bupati | Melkianus |
• Sekretaris Daerah | Kartiyus |
Luas | |
• Total | 21.638,00 km2 (8,354,48 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 446.255 |
• Kepadatan | 21/km2 (53/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Dayak, Melayu, Jawa |
• IPM | 69,39 (2023) sedang [3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 565 |
Pelat kendaraan | KB xxxx E* |
Kode Kemendagri | 61.05 |
DAU | Rp 967.170.773.000,- (2024)[4] |
DAK | Rp 353.483.952.000,- (2024)[5] |
Situs web | sintang |
Kabupaten Sintang adalah salah satu daerah otonom tingkat II di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sintang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 21.638,00 km² dan berpenduduk sebesar 445.255 jiwa pada pertengahan tahun 2024.[6] Kepadatan penduduk 21 jiwa/km2 yang terdiri dari multietnis dengan dominan suku Dayak, Melayu dan Jawa.
Daerah Pemerintahan Kabupaten Sintang, pada tahun 2024, terbagi menjadi 14 kecamatan, 16 kelurahan, dan 361 desa. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Ambalau dengan luas 29,52 persen dari total luas wilayah Kabupaten Sintang, sedangkan luas masing–masing kecamatan lainnya hanya berkisar 1–29 persen dari luas Kabupaten Sintang.[1]
Sebagian besar wilayah Kabupaten Sintang merupakan perbukitan dengan luas sekitar 13.573,75 km2 atau sekitar 63,57% dan dataran seluas 8.061,25 km2. Kabupaten Sintang merupakan kabupaten terbesar ke-dua di Provinsi Kalimantan Barat, setelah Kabupaten Ketapang. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Mata pencaharian utama masyarakat di kawasan ini adalah petani kelapa sawit dan karet.[6]
Tahun 1600 Raja Sintang mengirim utusan ke Banjarmasin melewati jalur sungai Katingan untuk menyalin Kitab Suci Al-Quran. Kontrak tahun 1756, Sultan Tamjidullah I dari Banjarmasin dengan VOC-Belanda mendaftarkan Sintang dalam wilayah pengaruh Kesultanan Banjarmasin.[7] Tanggal 1 Januari 1817 Raja Banjar Sultan Sulaiman menyerahkan Sintang kepada Belanda.[8] Tahun 1823 kontrak Sultan Sintang dengan Hindia Belanda.[9] Tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan Sintang kepada Hindia Belanda. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8.[10] Kabupaten Sintang dihuni 34 sub suku Dayak.[11]
Kabupaten Sintang memiliki luas wilayah sebesar 21.635 km² dan merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah ketiga terbesar di Provinsi Kalimantan Barat setelah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Kabupaten ini dilewati oleh garis khatulistiwa dan terletak di sebelah timur provinsi Kalimantan Barat dengan letak koordinat yakni antara 1°05' Lintang Utara hingga 0°46' Lintang Selatan dan 110°50' Bujur Timur hingga 113°20' Bujur Timur.[12]
Wilayah Kabupaten Sintang secara administratif berbatasan dengan beberapa kabupaten, yaitu:
Utara | Kabupaten Kapuas Hulu dan Malaysia |
Timur | Kabupaten Melawi, Kabupaten Kapuas Hulu, dan Provinsi Kalimantan Tengah |
Selatan | Kabupaten Melawi, Kabupaten Ketapang, dan Provinsi Kalimantan Tengah |
Barat | Kabupaten Sanggau, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Sekadau |
Kabupaten Sintang berdasarkan klasifikasi iklim memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) yang dicirikan dengan curah hujan yang hampir selalu tinggi sepanjang tahunnya. Suhu udara di wilayah Kabupaten Sintang bervariasi antara 21°C hingga 34°C. Tingkat kelembapan di wilayah Sintang pun terbilang tinggi antara 75% hingga 90%.
Data iklim Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.6 (87.1) |
30.7 (87.3) |
31.1 (88) |
31.2 (88.2) |
31.3 (88.3) |
31 (88) |
30.9 (87.6) |
31.4 (88.5) |
31.5 (88.7) |
31.2 (88.2) |
30.9 (87.6) |
30.7 (87.3) |
31.04 (87.9) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.8 (80.2) |
26.9 (80.4) |
27.2 (81) |
27.4 (81.3) |
27.5 (81.5) |
27.2 (81) |
27.1 (80.8) |
27.3 (81.1) |
27.5 (81.5) |
27.3 (81.1) |
27.1 (80.8) |
26.9 (80.4) |
27.18 (80.93) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.1 (73.6) |
23.2 (73.8) |
23.4 (74.1) |
23.6 (74.5) |
23.8 (74.8) |
23.5 (74.3) |
23.2 (73.8) |
23.3 (73.9) |
23.6 (74.5) |
23.4 (74.1) |
23.2 (73.8) |
23.2 (73.8) |
23.37 (74.08) |
Presipitasi mm (inci) | 416 (16.38) |
317 (12.48) |
350 (13.78) |
314 (12.36) |
282 (11.1) |
220 (8.66) |
210 (8.27) |
216 (8.5) |
270 (10.63) |
341 (13.43) |
392 (15.43) |
395 (15.55) |
3.723 (146,57) |
Rata-rata hari hujan | 21 | 17 | 19 | 17 | 16 | 13 | 12 | 13 | 15 | 18 | 20 | 20 | 201 |
% kelembapan | 88 | 87 | 88 | 89 | 89 | 87 | 86 | 83 | 85 | 87 | 88 | 89 | 87.2 |
Rata-rata sinar matahari harian | 6.6 | 6.7 | 7.3 | 7.2 | 7.1 | 7.7 | 8.2 | 8.5 | 7.9 | 7.3 | 7.1 | 6.8 | 7.37 |
Sumber #1: Climate-Data.org[13] | |||||||||||||
Sumber #2: BMKG[14] |
No | Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|
16 | H. Jarot Winarno | 26 Februari 2021 | Petahana | Melkianus |
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sintang dalam dua periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019[15] | 2019-2024[16] | ||
PKB | 4 | 4 | |
Gerindra | 5 | 4 | |
PDI-P | 6 | 6 | |
Golkar | 3 | 4 | |
NasDem | 5 | 7 | |
Perindo | (baru) 1 | ||
PPP | 1 | 1 | |
PAN | 2 | 3 | |
Hanura | 2 | 5 | |
Demokrat | 4 | 4 | |
PKPI | 3 | 1 | |
Jumlah Anggota | 35 | 40 | |
Jumlah Partai | 10 | 11 |
Kabupaten Sintang terdiri dari 14 kecamatan, 16 kelurahan, dan 390 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 403.095 jiwa dengan luas wilayah 21.638,20 km² dan sebaran penduduk 19 jiwa/km².[17][18]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sintang, adalah sebagai berikut:
|title=
(bantuan)