Matsukaze sedang diuji coba di Maizuru, tahun 1924.
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Matsukaze |
Pembangun | Arsenal Angkatan Laut Maizuru[1] |
Nomor galangan | Perusak No. 7[1] |
Pasang lunas | 2 Desember 1922[1] |
Diluncurkan | 30 Oktober 1923[1] |
Selesai | 5 April 1924[1] |
Ganti nama | Matsukaze, 1 Agustus 1928[1] |
Dicoret | 10 Agustus 1944 |
Identifikasi | Nomor lambung: 7 |
Nasib | Tenggelam oleh USS Swordfish, 9 Juni 1944 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal perusak kelas-Kamikaze (1922) |
Berat benaman |
|
Panjang |
|
Lebar | 9,1 m (29 ft 10 in) |
Sarat air | 2,9 m (9 ft 6 in) |
Tenaga | 38.500 shp (28.700 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 37,3 knot (69,1 km/h; 42,9 mph) |
Jangkauan | 3.600 nmi (6.700 km; 4.100 mi) pada 14 knot (26 km/h; 16 mph) |
Awak kapal | 148 orang |
Senjata |
|
Catatan dinas | |
---|---|
Bagian dari: |
|
Operasi: |
Matsukaze (松風 , "Angin pinus") adalah salah satu kapal perusak dari Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Ia merupakan kapal ketiga dari kelas Kamikaze. Ia dibuat pada tahun 1922 dan selesai pada tahun 1923. Ia awalnya bernama Perusak No. 7 dan diberi nama Matsukaze pada tanggal 1 Agustus 1928.
Kelas Kamikaze adalah versi perbaikan dari kelas Minekaze. Kapal jenis ini memiliki panjang keseluruhan 102,5 meter (336 ft 3 in)[2] dan 97,5 meter (319 ft 11 in) antara kedua garis tegak buritan dan garis tegak haluan. Dengan beam sepanjang 9,1 meter (29 ft 10 in), dan draft sepanjang 2,9 meter (9 ft 6 in). Kapal Kelas Kamikaze berbobot 1.422 ton metrik (1.400 ton panjang) dengan beban standar dan 1.747 ton metrik (1.719 ton panjang) pada beban penuh.[3] Kapal ini didukung oleh dua Parsons yang terhubung dengan turbin uap, masing-masing mengendalikan satu poros baling-baling, menggunakan uap yang disediakan oleh empat Kampon tabung pendidih. Turbin yang dirancang untuk menghasilkan 38.500 tenaga kuda poros (28.700 kW), yang akan mendorong kapal ini dengan kecepatan 37,3 knot (69,1 km/h; 42,9 mph). Selama percobaan laut, kapal jenis ini dengan mudah melebihi kecepatan awalnya, mencapai 38,7 hingga 39,2 knot (71,7 hingga 72,6 km/h; 44,5 hingga 45,1 mph).[4] Kapal ini dapat memuat 420 ton metrik (413 ton panjang) bahan bakar minyak yang membuat mereka dapat menempuh 3.600 mil laut (6.700 km; 4.100 mi) dengan kecepatan 14 knot (26 km/h; 16 mph). Kru kapal ini terdiri dari 148 perwira dan awak kapal.[5]
Persenjataan utama kapal kelas Kamikaze terdiri dari empat senjata Jenis 3 berkaliber 12-sentimeter (4,7 in) pada satu meriam; satu senjata didepan bagian suprastruktur kapal, salah satu berada di antara dua cerobong asap dan sepasang yang terakhir berada di atas bagian belakang suprastruktur kapal. Senjata diberi nomor '1' sampai '4' dari depan ke belakang. Kapal ini dilengkapi dengan dua set 53,3-sentimeter (21,0 in) tiga tabung torpedo diatas muka air; salah satu meriam berada di antara bagian depan suprastruktur dan meriam depan dan dua lainnya berada di antara bagian belakang cerobong asap dan superstruktur belakang.[5]
Pada awal perang, Senjata No. 4 dan tabung torpedo bagian belakang dilepas dan diganti dengan 18 peledak kedalaman dengan 4 pelempar. Selain itu, 10 senjata anti-pesawat ringan kaliber 25 mm (0,98 in) Type 96 dipasang.[6] perubahan-perubahan Ini meningkatkan berat benaman kapal ini hingga 1.499 ton panjang (1.523 t). Kapal yang selamat mendapatkan peningkatan persenjataan anti-pesawat ringan hingga menjadi antara tiga belas dan dua puluh senjata 25 mm dan empat senjata mesin anti pesawat 13,2 mm (0,5 in) Jenis 93 pada bulan juni 1944. Perubahan ini mengurangi kecepatannya hingga 35 knot (65 km/h; 40 mph).[5]
Ia memiliki panjang 102.5 meter dan berat 1422 ton. Ia dapat melaju dengan kecepatan 37.3 knot atau 69.1 km/jam. Armamen utamanya berupa 4 buah 12 cm type 3 gun dan 3 buah 53.3 cm torpedo. Krunya terdiri dari 148 orang.
Saat Perang Pasifik pecah, ia tergabung ke dalam Divisi Perusak ke-5 dan terlibat dalam invasi awal Jepang ke Filipina. Ia kemudian turut menginvasi Hindia Belanda dan terlibat dalam Pertempuran Selat Sunda pada tanggal 1 Maret 1942. Pada pertempuran tersebut ia membantu kapal perusak Shiokaze menenggelamkan kapal Belanda Endeh. Setelahnya ia mengantarkan konvoi tentara dari Singapura ke Penang, Rangoon, Indochina, dan Makassar. Pada 31 Maret 1943 ia kembali ke Yokosuka untuk refit.
Setelahnya ia terlibat dalam beberapa Tokyo Ekspres ke Kolombaranga dan membantu evakuasi tentara Jepang dari Vella Lavella. Pada akhir Oktober, ia kembali ke Yokosuka untuk perbaikan. Pada bulan Desember ia kembali melakukan Tokyo Ekspres ke Britania Baru hingga akhir Januari.
Pada Februari 1944, ia berada di Truk ketika Amerika melancarkan Operasi Hailstorm. Ia berhasil selamat dengan keadaan kerusakan sedang. Setelahnya ia kembali ke Yokosuka untuk perbaikan.
Pada Mei 1944 perbaikannya selesai dan ia tergabung ke dalam Divisi Perusak ke-30. Ia kemudian bertugas mengantarkan tentara antara Jepang dan Saipan. Saat ia berangkat dari Tateyama, Chiba pada tanggal 9 Juni 1944, ia ditorpedo oleh USS Swordfish sekitar 110 km arah timur laut Chichijima. Ia tenggelam setelahnya.