Littorio
| |
Sejarah | |
---|---|
Italia | |
Nama | Littorio |
Asal nama | Liktor, simbol Fasisme Italia[1] |
Operator | Regia Marina |
Dipesan | 10 Juni 1934 |
Pembangun | Ansaldo, Genova-Sestri Ponente |
Pasang lunas | 28 Oktober 1934 |
Diluncurkan | 22 Agustus 1937 |
Sponsor | Signora Teresa Ballerino Cabella |
Mulai berlayar | 6 Mei 1940 |
Dipensiunkan | 1 Juni 1948 |
Ganti nama | Italia |
Dicoret | 1 Juni 1948 |
Nasib | Dibongkar di La Spezia pada tahun 1952-1954 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal tempur kelas-Littorio |
Berat benaman |
|
Panjang | 237,76 m (780,1 ft) |
Lebar | 32,82 m (107,7 ft) |
Sarat air | 9,6 m (31 ft) |
Tenaga | 128.000 shp (95.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 30 kn (35 mph; 56 km/h) |
Jangkauan | 3.920 mi (6.310 km; 3.410 nmi) pada 20 kn (37 km/h; 23 mph) |
Awak kapal | 1830 - 1950 orang |
Sensor dan sistem pemroses | Radar EC 3 ter 'Gufo' |
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 3 pesawat (IMAM Ro.43 atau Reggiane Re.2000) |
Fasilitas penerbangan | 1 katapel di buritan |
Kapal tempur Littorio adalah kapal modern pertama di Regia Marina dan kapal pemimpin pertama di kelasnya. Namanya diambil dari nama "Lictor" (Littorio dalam bahasa Italia), yang simbolnya diadopsi menjadi lambang Fasisme di Italia.
Dalam Washington Naval Treaty dan London Naval Treaty, Italia merupakan negara yang tidak mau tunduk dan tetap mengembangkan angkatan lautnya.[2] Salah satu dari pengembangan angkatan lautnya adalah program pembangunan kapal-kapal kelas Littorio, di mana program tersebut adalah jawaban Italia terhadap munculnya kapal tempur kelas Dunkerque buatan negara Prancis.[3]
Awalnya, Littorio akan dibuat dengan kategori bobot 35.000 ton, namun dengan seiring bertambahnya kebutuhan pada Littorio, bobotnya melonjak menjadi 46.000 ton. Jelas sekali bobot tersebut melanggar Washington Naval Treaty.[2] Littorio sendiri juga awalnya menjadi basis bagi kapal selam mini.[butuh rujukan]
Mengenai persenjataan, Littorio awalnya akan dipasangi senjata utama meriam berkaliber 16 inci. Sayangnya, meriam tersebut tidak jadi dipasang di Littorio karena industri lokal Italia belum mampu membuatnya. Sebagai gantinya, meriam 15 inci dipasang di tiga kubah Littorio, dua di dek depan dan satu di dek belakang. Secara teknis, meriam 15 inci milik Littorio dapat menghantam musuh sampai jarak 44,6 km.[2][4]
Littorio dilengkapi dengan empat turbin uap Belluzo berkemampuan 128.000 tenaga kuda poros (95.000 kW), dan mesin dengan kecepatan maksimal 30 knot (56 km/h; 35 mph) dan jarak jangkau 3.920 mi (6.310 km; 3.410 nmi) dengan kecepatan 20 kn (37 km/h; 23 mph).[2]
Melihat sistem perlindungannya, Littorio dilindungi oleh sabuk lapisan baja setebal 280 mm (11 in) dengan lapisan kedua setebal 70 mm (2,8 in). Dek utama kapal awalnya memiliki ketebalan baja setebal 162 mm (6,4 in) dan pada wilayah yang dipandang tidak begitu berbahaya dikurangi menjadi 45 mm (1,8 in).[2] Dalam mengatasi serangan bawah air, Littorio juga dilapisi dengan lapisan anti-torpedo rancangan seorang insinyur Italia, Pugliese.[5] Sayangnya, lapisan anti-torpedo tersebut tidak berfungsi secara efektif saat pertempuran. Dalam hal pesawat yang dibawa Littorio, Ia dapat membawa tiga pesawat intai amfibi IMAM Ro.43 atau pesawat pemburu Reggiane Re.2000 yang diluncurkan menggunakan ketapel yang dipasang di buritan.[6]
Pada Perang Dunia 2, Italia mengerahkan kapal tempur Littorio dan Vittorio Veneto untuk menghadapi armada Sekutu pada akhir bulan Agustus 1940. Bulan November 1940, ketika dua kapal itu menghadapi Armada Mediterania Inggris di Laut Mediterania,[7] Littorio berhasil dilumpuhkan dengan tiga torpedo yang dikirim dari udara,[8] sementara Vittorio Veneto kehilangan daya tenaganya setelah terkena torpedo. Tapi, karena sistem keamanan yang baik, kedua kapal tersebut masih dapat selamat.[9]
Setelah diperbaiki, Littorio dan Vittorio Veneto kembali bertugas pada bulan September 1941. Kali ini, mereka bertugas menghancurkan konvoi kapal Inggris di sekitar wilayah Malta dan melindungi konvoi kapal Italia yang menuju Afrika Utara.[10] Namun, dalam pertempuran di Afrika Utara tersebut, tembakan Littorio tidak mengenai satupun kapal musuh, tetapi ia berhasil membuat mereka menyingkir.[11][12]
Setelah jatuhnya Benito Mussolini, Littorio diganti namanya menjadi Italia pada bulan Juli 1943 dan tidak pernah bertugas aktif setelah Italia menyerah kepada Sekutu. Enam hari setelah menyerahnya Italia, Italia bersama sisa-sisa armada berlayar ke Malta, di mana mereka akan beristirahat sambil menunggu perang selesai. Dalam perjalanan, sisa armada tersebut diserang oleh pesawat pengebom Jerman yang dilengkapi dengan bom terbang Fritz X yang dikontrol dengan radio. Dalam serangan tersebut, kapal ketiga dari kelas Littorio, Roma, berhasil ditenggelamkan, dan satu Fritz X berhasil menyentuh Italia dengan menghantam dek yang ada di depan kubah nomor 1. Fritz X tersebut menembus ke dalam kapal dan keluar melalui lambung, alhasil Fritz X meledak di air dan Italia mengalami kerusakan serius.[13][14]
Setelah sampai di tujuan, Italia dan Vittorio Venetto berlayar ke Terusan Suez dan beristirahat sampai perang selesai. Pada tanggal 5 Februari 1947, sesuai perjanjian dengan Sekutu, kapal tempur milik Italia dapat kembali ke Italia dan dijadikan sebagai hadiah perang untuk Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Juni 1948 Italia dihapus dari daftar angkatan laut dan dibesituakan di La Spezia.[15]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama W175
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama S38
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama W176