Karbenoksolon

Karbenoksolon
Skeletal formula of carbenoxolone
Ball-and-stick model of the carbenoxolone molecule
Nama sistematis (IUPAC)
(3β)-3-[(3-carboxypropanoyl)oxy]-11-oxoolean-12-en-30-oic acid
OR
(2S,4aS,6aS,6bR,8aR,10S,12aS,12bR,14bR)-10-(3-carboxypropanoyloxy)-2,4a,6a,6b,9,9,12a-heptamethyl-13-oxo-1,2,3,4,4a,5,6,6a,6b,7,8,8a,9,10,11,12,12a,12b,13,14b-icosahydropicene-2-carboxylic acid
Data klinis
AHFS/Drugs.com International Drug Names
Kat. kehamilan ?
Status hukum ?
Pengenal
Nomor CAS 5697-56-3 YaY
Kode ATC A02BX01
PubChem CID 636403
Ligan IUPHAR 4151
DrugBank DB02329
ChemSpider 552190 YaY
UNII MM6384NG73 YaY
ChEMBL CHEMBL499915 YaY
Data kimia
Rumus C34H50O7 
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C34H50O7/c1-29(2)23-10-13-34(7)27(32(23,5)12-11-24(29)41-26(38)9-8-25(36)37)22(35)18-20-21-19-31(4,28(39)40)15-14-30(21,3)16-17-33(20,34)6/h18,21,23-24,27H,8-17,19H2,1-7H3,(H,36,37)(H,39,40)/t21-,23-,24-,27+,30+,31-,32-,33+,34+/m0/s1 YaY
    Key:OBZHEBDUNPOCJG-WBXJDKIVSA-N YaY

Karbenoksolon (Bahasa Inggris: Carbenoxolone, disingkat CBX) adalah turunan asam glisiritinat dengan struktur mirip steroid, mirip dengan zat yang ditemukan di akar tumbuhan akar manis. Karbenoksolon digunakan untuk mengobati tukak lambung dan esofagus, sariawan, serta peradangan. Ketidakseimbangan elektrolit merupakan efek samping serius dari karbenoksolon bila digunakan secara sistemik.[1]

Karbenoksolon menghambat konversi kortison tidak aktif menjadi kortisol secara reversibel dengan memblokir 11beta hidroksisteroid dehidrogenase (11β-HSD). 11β-HSD juga mengkatalisis konversi 7-ketokolesterol menjadi 7-beta-hidroksikolesterol secara reversibel.[2][3]

Karbenoksolon adalah penghambat sambungan celah yang cukup ampuh dan cukup efektif, yang larut dalam air.[4]

Karbenoksolon juga telah digunakan dalam krim topikal seperti gel Karbosan, yang dipasarkan untuk pengobatan luka bibir dan sariawan di mulut.

Efek nootropik

[sunting | sunting sumber]

Karbenoksolon juga telah diteliti efek nootropikanya.[5] Penelitian ini berawal dari pengamatan bahwa paparan jangka panjang terhadap glukokortikoid dapat berdampak negatif pada kognisi. Karbenoksolon dapat menurunkan jumlah glukokortikoid aktif di otak, karena obat tersebut menghambat 11β-HSD, enzim yang meregenerasi kortisol, glukokortikoid aktif, dari kortison yang tidak aktif.

Dalam uji coba penelitian yang menyelidiki penggunaan karbenoksolon ini, ditunjukkan bahwa obat tersebut meningkatkan kelancaran verbal pada pria lanjut usia yang sehat (berusia 55–75 tahun). Pada penderita diabetes melitus tipe 2 berusia 52–70 tahun, obat tersebut meningkatkan daya ingat verbal. Namun, diuretik hemat kalium amilorida diberikan bersamaan dengan karbenoksolon, karena penggunaan karbenoksolon sendiri dapat menyebabkan hipertensi dengan meningkatkan kortisol di ginjal.

Referensi

[sunting | sunting sumber]