Keristenan di Lebanon memiliki sejarah panjang dan berkesinambungan dimulai dengan kunjungan Yesus Kristus ke wilayah selatannya, di mana Ia dikatakan telah melakukan banyak mujizat kesembuhan. Kitab Suci Alkitab mengungkapkan bahwa Simon Petrus dan Paulus menginjili Fenisia, yang kemudian berafiliasi dengan patriarkat kuno Antiokhia. Penyebaran agama Kristen di Gunung Lebanon sangat lambat di mana paganisme bertahan di wilayah lereng gunung.
Sebelum iman Kristen mencapai wilayah Lebanon, Yesus Kristus telah melakukan perjalanan ke bagian selatan dekat Tirus seperti yang tertulis di Alkitab bahwa Yesus menyembuhkan seorang anak seorang perempuan Kanaan yang kesurupan.[nb 1][1][2] Kristen di Lebanon hampir setua iman Kristen sebagai non-Yahudi itu sendiri, laporan awal terkait kemungkinan bahwa Rasul Petrus sendiri adalah orang yang menginjili Fenisia yang ia berafiliasi dengan patriarkat kuno Antiokhia.[3] Paulus juga berkhotbah di Lebanon, ia tinggal berlama-lama dengan orang-orang Kristen awal di Tirus dan Sidon.[4] Meskipun Kristen diperkenalkan ke Lebanon setelah abad pertama Masehi, penyebarannya sangat lambat, terutama di daerah pegunungan di mana paganisme masih pantang untuk menyerah.[5]
Jumlah orang Kristen di Lebanon telah diperdebatkan selama bertahun-tahun. Belum ada sensus resmi di Lebanon sejak 1932. Tetapi catatan resmi mengkonfirmasi bahwa pada tahun 1926 ketika negara dari Lebanon secara resmi diumumkan dan diakui oleh sekutu orang-orang Kristen membentuk 84% dari total populasi. Banyak yang meragukan persentase dan populasi Kristen di Lebanon. Salah satu perkiraan pangsa Kristen penduduk Lebanon pada akhir 2000-an adalah 39%.[6] Oleh karena itu, negara ini memiliki persentase terbesar dari orang-orang Kristen dari segala bangsa Timur.
Gereja Maronit, sebuah Gereja dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik Roma, adalah denominasi terbesar dan secara politis paling aktif dan berpengaruh bagi Kristen Lebanon. Gereja Ortodoks Timur membentuk proporsi terbesar kedua dari Lebanon Kristen. Gereja Apostolik Armenia juga membentuk sebagian besar penduduk Kristen di Lebanon. Cabang lain dari Kekristenan, termasuk Gereja Katolik-Yunani Melkit, sebuah Gereja Katolik Timur yang setia kepada Paus, sangat umum di Lebanon. Gereja Katolik Roma (Ritus Latin), Gereja Koptik, Gereja Asiria di Timur, dan Gereja Ortodoks Suriah juga gereja-gereja Kristen yang penting dalam Lebanon. Cabang-cabang Kristen ini sangat berpengaruh dalam bisnis sehari-hari dan dalam ekonomi Lebanon. Di Parlemen Lebanon, Kristen memegang 64 kursi bergabung dengan 64 kursi Muslim. Katolik Maronit memegang 34 kursi, Ortodoks Timur 14; Armenia, Katolik Melkit, dan Protestan membentuk 22 sisanya.