Kelompok suku-bahasa

Kelompok suku-bahasa adalah sebuah kelompok yang disatukan melalui kesamaan kesukuan sekaligus kesamaan bahasa. Sebagian besar suku bangsa memiliki sebuah bahasa pertama bersama.[1][2] Namun, "suku-bahasa" seringkali digunakan untuk menekankan bahwa bahasa adalah basis utama dari identitas suku bangsa, khususnya sehubungan dengan suku bangsa tetangga.[1]

Konsep sentral dalam studi ilmu bahasa mengenai kelompok suku-bahasa adalah vitalitas suku-bahasa, kemampuan bahasa dan kesukuan suatu suku bangsa untuk mempertahankan dirinya sendiri.[3] Kelompok suku-bahasa yang kurang akan vitalitas seperti itu tidak mungkin bertahan sebagai entitas yang dapat dibedakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas suku-bahasa adalah demografi, kontrol dan status institusional (termasuk faktor perencanaan bahasa).[4]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Fishman, Joshua A.; García, Ofelia (2010). Handbook of Language and Ethnic Identity (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 12. ISBN 9780195374926. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-30. Diakses tanggal 2023-06-30. 
  2. ^ Holloman, Regina E.; Arutiunov, Serghei A. (1978-01-01). Perspectives on Ethnicity (dalam bahasa Inggris). Walter de Gruyter. hlm. 244. ISBN 9783110807707. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-30. Diakses tanggal 2023-06-30. 
  3. ^ Bourhis, R.Y.; Barrette, G. (2006). "Ethnolinguistic Vitality". Encyclopedia of Language & Linguistics. hlm. 246–249. 
  4. ^ Bourhis, R. Y.; Giles, H.; Rosenthal, D. (1981). "Notes on the construction of a 'subjective vitality questionnaire' for ethnolinguistic groups". Journal of Multilingual and Multicultural Development. 2 (2): 145–155. doi:10.1080/01434632.1981.9994047. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]