Kempas | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | K. malaccensis
|
Nama binomial | |
Koompassia malaccensis |
Kempas (Lat.: Koompassia malaccensis) adalah tumbuhan pohon yang termasuk suku Caesalpiniaceae, tersebar di Malaysia, Sumatra, Bangka, Belitung, dan Kalimantan.[3] Tumbuhan ini juga disebut impas.[3] Tingginya mencapai 30 meter, daun majemuk, menyirip, terdiri atas 5-8 anak daun berbentuk bundar telur.[3] Buah berupa polong, tidak pecah walaupun telah masak.[3] Tanaman ini berkembang biak dengan biji, tumbuh didataran rendah dibawah ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, pada tanah-tanah kering.[3] Kayu berkelas berkekuatan II-I dan kelas keawetan IV-III.[3]
Kayunya sukar dibubut, tetapi dapat diserut dengan mesin sampai halus meskipun agak berbulu.[4] Jika diampelas dapat menghasilkan permukaan yang halus, tetapi perlu didempul sebelum dipelitur.[4] Kayu kempas dapat dibor, dibuat lubang persegi dan diampelas dengan hasil sangat baik serta dapat diserut dan dibentuk dengan baik, tetapi pembubutan memberi hasil yang buruk.[4] Kayu kempas sebaiknya dibor dahulu sebelum dipaku supaya jangan pecah.[4] Karena agak asam, kayu kempas dapat menimbulkan karat pada logam.[4]
Dalam pemanfaatannya, kempas banyak digunakan untuk bahan konstruksi berat, bantalan kereta api, bangunan kerangka pintu serta penggunaan struktural lainnya.[5] Karena kekerasannya yang sangat tinggi, sedang keawetannya rendah, kayu kempas jarang digunakan sebagai bahan bangunan.[5] Penduduk banyak memakainya untuk balok serut, tetapi jarang digunakan untuk mebel.[5] Pohon muda yang belum memiliki kayu teras tidak digunakan karena kayu gubalnya sama sekali tidak awet.[5]