Keratitis Acanthamoeba | |
---|---|
Observasi fluoresen terhadap mata yang mengalami keratitis Acanthamoeba | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Oftalmologi, penyakit menular |
Faktor risiko | Pemakai lensa kontak, persediaan air yang terkontaminasi, kelas sosialekonomi bawah |
Komplikasi | Kebutaan |
Perawatan | Obat topikal, operasi, transplantasi kornea |
Prevalensi | 1,2–3 juta setiap tahun; 1 dari 10.000 pemakai lensa kontak[1] |
Keratitis Acanthamoeba adalah penyakit langka yang terjadi ketika amuba dari genus Acanthamoeba menyerang kornea mata manusia.[2] Acanthamoeba adalah protozoa yang dapat ditemui di tanah dan air dan dapat mengakibatkan infeksi terhadap kulit, mata dan, sistem saraf pusat.[3] Infeksi kornea yang diakibatkan oleh Acanthamoeba sulit untuk ditangani dengan obat-obatan biasa, dan keratitis Acanthamoeba dapat mengakibatkan kebutaan.[4][5]
Di Amerika Serikat, keratitis Acanthamoeba selalu terkait dengan penggunaan lensa kontak.[6] Amuba Acanthamoeba biasanya mencapai mata lewat lensa kontak yang terkontaminasi, misalnya lensa kontak yang dicuci dengan air keran atau lensa kontak yang digunakan saat berenang atau berendam.[7][8] Namun, amuba juga dapat mencapai mata karena terpapar tanah atau tumbuhan, atau jika terjadi trauma (luka berat).[2] Kasus pertama keratitis Acanthamoeba bahkan terjadi akibat trauma mata.[2] Setelah menempel di lensa kontak, Acanthamoeba dapat bertahan di rongga yang berada di antara lensa dengan permukaan mata.[8][9][10] Lensa kontak lunak lebih menempel pada permukaan kornea daripada lensa keras, sehingga organisme Acanthamoeba dapat mengikat pada glikoprotein termanosilasi di permukaan kornea.[11] Ekspresi protein-protein tersebut pada permukaan kornea meningkat akibat penggunaan lensa kontak.[10] Peningkatan konten glikoprotein ditambah dengan mikrotrauma pada permukaan epitelial kornea akibat penggunaan lensa kontak meningkatkan risiko infeksi.[11][12] Begitu amuba dapat mengakses permukaan mata, organisme tersebut dapat menyerang lewat jaringan epitel dan membran Bowman. Kadang-kadang infeksi terjadi di sekitar jaringan kornea dan memicu keratoneuritis radial, sehingga mengakibatkan nyeri luar biasa. Gejala ini juga dapat terjadi pada keratitis bakteri dan virus, dan hal ini dapat mengakibatkan kesalahan diagnosis.[10][11][13] Amuba juga dapat menyerang lebih dalam; dengan menggunakan metaloproteinase, organisme tersebut dapat masuk ke dalam stroma kornea.[11] Namun, amuba sangat jarang mengakibatkan infeksi di dalam mata (endoftalmitis) akibat respon neutrofil yang kuat di bilik anterior bola mata.[10][11]
Walaupun penyakit keratitis Acanthamoeba sebagian besar berlangsung pada orang yang mengenakan lensa kontak, penyakit ini juga dapat muncul pada mereka yang tidak mengenakannya, khususnya di luar Amerika Serikat.[14][15] Untuk orang yang tidak memakai lensa, risiko terbesar berasal dari trauma mata dan air yang terkontaminasi.[16] Faktor lain yang dapat semakin meningkatkan risiko adalah persediaan air di rumah yang tercemar serta kelas sosioekonomi rendah. Infeksi juga lebih sering ditemui di wilayah beriklim tropis atau subtropis.[16]
Faktor inang mungkin juga berpengaruh terhadap risiko munculnya penyakit keratitis Acanthamoeba. Kajian terhadap pengguna lensa kontak di Britania Raya, Jepang, dan Selandia Baru menemukan bahwa 400 hingga 800 dari setiap 10.000 pengguna lensa kontak yang tidak memiliki gejala keratitis ternyata memiliki lensa yang terkontaminasi dengan Acanthamoeba.[4] Namun, tingkat keratitis Acanthamoeba di antara mereka hanya 0,01 hingga 1,49 dari setiap 10.000 pengguna lensa kontak.[4] Terdapat kemungkinan bahwa kerusakan jaringan epitel kornea, pH permukaan mata, komposisi selaput air mata, dan tingkat antibodi anti-Acanthamoeba pada selaput air mata juga berpengaruh terhadap risiko terjadinya keratitis Acanthamoeba.[4][6]