Keris bahari adalah jenis keris yang lebih panjang dari keris biasa, biasanya dijumpai di Pulau Sumatra.[1] Jenis keris ini juga disebut sebagai keris panjang.[2] Keris bahari dijuluki oleh orang-orang Eropa sebagai "Sumatran rapier kris" atau "execution keris".[3]
Keris bahari berkembang dari keris, yang merupakan sejenis belati. Ketika orang bertempur, mereka membutuhkan senjata dengan jangkauan yang lebih panjang, dan keris menjadi lebih panjang dan lebih berat. Kemudian keris berkembang menjadi dua bentuk: pertama keris rapier (keris bahari), dan kedua keris pedang (sundang). Karena bilahnya menjadi lebih panjang, gagangnya harus diluruskan untuk menyeimbangkannya.[1]
Gagang keris bahari terbuat dari tanduk, atau kadang-kadang dari perak dan gading, biasanya diukir dengan indah.[4] Bentuk gagangnya lurus atau sedikit melengkung di ujungnya.[1][5] Ujung sarungnya biasanya membulat, tetapi jika dilapisi perak sering kali ujungnya berbentuk persegi.[6] Bilah keris bahari panjang dan sempit.[7] Keris bahari digolongkan menjadi 3 jenis tergantung dari panjangnya: yang terpanjang disebut keris panjang, yang sedang keris alang, dan yang terpendek disebut keris pendek.[3]
Eksekusi dengan keris disebut hukuman salang. Salang bersinonim dengan keris panjang.[8] Algojo akan membuat korbannya duduk dan kemudian menusuk keris panjang dari sebuah tempat di dalam tulang selangka ke arah jantung.[9]