![]() | |
---|---|
Nama sistematis (IUPAC) | |
[17-(2'-Kloroasetil)-9-fluoro-11-hidroksi-10,13,16-trimetil-3-okso-6,7,8,11,12,14,15,16-oktahidrosiklopenta[a]fenantren-17-il] propanoat | |
Data klinis | |
Nama dagang | Clovate, Dermovate, Ikaderm, Kloderma, Temovate, dll |
AHFS/Drugs.com | monograph |
Data lisensi | US Daily Med:propionate pranala |
Kat. kehamilan | B3(AU) |
Status hukum | ℞ Preskripsi saja |
Rute | Topikal |
Pengenal | |
Nomor CAS | 25122-46-7 ![]() |
Kode ATC | D07AD01 |
PubChem | CID 32798 |
Ligan IUPHAR | 7062 |
DrugBank | DB01013 |
ChemSpider | 30399 ![]() |
UNII | 779619577M ![]() |
KEGG | D01272 |
ChEBI | CHEBI:31414 ![]() |
ChEMBL | CHEMBL1159650 ![]() |
Data kimia | |
Rumus | C25H32ClFO5 |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Klobetasol propionat adalah kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati kondisi kulit seperti eksim, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, dan psoriasis.[1] Obat ini dioleskan pada kulit sebagai krim, salep, atau sampo.[1][2] Penggunaannya harus dalam jangka pendek dan hanya jika kortikosteroid lain yang lebih lemah tidak efektif.[2] Penggunaan tidak dianjurkan pada rosasea atau dermatitis perioral.[1]
Efek samping yang umum termasuk iritasi kulit, kulit kering, kemerahan, pimpel, dan telangiektasia. Efek samping yang serius mungkin termasuk penekanan adrenal, reaksi alergi, selulitis, dan sindrom Cushing.[1] Penggunaan pada kehamilan dan menyusui masih belum jelas keamanannya.[3] Klobetasol diyakini bekerja dengan mengaktifkan reseptor steroid.[1]
Klobetasol propionat dipatenkan pada tahun 1968 dan mulai digunakan secara medis pada tahun 1978.[4] Obat ini tersedia sebagai obat generik.[2]
Klobetasol propionat digunakan untuk pengobatan berbagai kelainan kulit termasuk eksim, herpes oral,[5] psoriasis, dan lichen sclerosus. Obat ini juga digunakan untuk mengobati beberapa penyakit autoimun termasuk alopesi, lichen planus (nodul kulit auto imun), dan mikosis fungoides (limfoma kulit sel T). Obat ini digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk GVHD akut dan kronis pada kulit.[6]
Klobetasol propionat digunakan secara kosmetik untuk memutihkan kulit, meskipun penggunaan ini masih kontroversial. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat belum menyetujui penggunaan bahan ini, dan penjualan tanpa resep adalah ilegal disana. Meskipun demikian, krim pemutih kulit yang mengandung bahan ini terkadang dapat ditemukan di toko perlengkapan kecantikan di New York City dan di internet. Obat ini juga dijual secara internasional, dan tidak memerlukan resep di beberapa negara. Krim pemutih dengan kandungan klobetasol propionat, seperti Hyprogel, dapat membuat kulit menjadi tipis dan mudah memar, kapiler terlihat, dan berjerawat. Hal ini juga dapat menyebabkan hipertensi, peningkatan gula darah, penekanan steroid alami tubuh, dan stretch mark, yang mungkin bersifat permanen.[7]
Klobetasol propionat, bersama dengan merkuri dan hidrokuinon, merupakan "bahan yang paling beracun dan paling banyak digunakan dalam produk pencerah." Banyak produk yang dijual secara ilegal memiliki konsentrasi klobetasol propionat yang lebih tinggi daripada yang diizinkan untuk obat resep.[8]