Koalisi Indonesia Maju | |
---|---|
Calon Presiden | Joko Widodo |
Calon Wakil Presiden | Ma'ruf Amin |
Ketua Tim Sukses | Erick Thohir |
Sekretaris | Hasto Kristiyanto |
Dibentuk | 10 Agustus 2018 |
Dibubarkan | 26 Juli 2019 |
Didahului oleh | |
Diteruskan oleh | |
Ideologi | Pancasila Jokowisme |
Posisi politik | Tenda besar |
Anggota | |
Warna | Merah Putih |
DPR RI | 525 / 575
|
DPRD I | 2.013 / 2.232
|
DPRD II | 15.756 / 17.340
|
Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPRD, dan DPD |
TAHUN 2019 |
---|
Pilpres sebelumnya Pilpres setelahnya Pileg sebelumnya Pileg setelahnya |
Koalisi Indonesia Maju (sebelumnya bernama Koalisi Indonesia Kerja) adalah nama koalisi yang mendukung pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden, yakni Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2019. Koalisi ini sendiri secara resmi berdiri bersamaan dengan diserahkannya nama calon Presiden-Wakil Presiden RI Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke Komisi Pemilihan Umum pada 10 Agustus 2018.[3]
Penamaan koalisi ini merupakan lanjutan dari Koalisi Indonesia Hebat yang pernah digunakan oleh calon presiden petahana Joko Widodo pada kampanye tahun 2014 yang lalu.[4]
Koalisi ini didirikan oleh sepuluh partai politik, antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Selain itu, jumlah tim kampanye nasional partai ini berjumlah 150 orang.[5]
Pada 26 Juli 2019, Tim Kampanye Nasional beserta Tim Kampanye Daerah seluruh Indonesia secara resmi dibubarkan oleh Joko Widodo seiring berakhirnya tugas kampanye dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2019 di Menteng, Jakarta Pusat.[6]
Setelah pemilihan umum presiden Indonesia 2019 digelar, setidaknya terdapat dua belas partai politik yang mendukung pemerintahan Joko Widodo–Ma'ruf Amin. Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Amanat Nasional merupakan partai politik oposisi yang bergabung ke dalam pemerintahan.
Partai Politik | Ketua Umum | Kursi DPR RI (2019) |
---|---|---|
PDI-P | Megawati Soekarnoputri | 128 / 575
|
Golkar | Airlangga Hartarto | 85 / 575
|
Gerindra[a] | Prabowo Subianto | 78 / 575
|
NasDem | Surya Paloh | 59 / 575
|
PKB | Muhaimin Iskandar | 58 / 575
|
Demokrat[b] | Agus Harimurti Yudhoyono | 54 / 575
|
PAN[c] | Zulkifli Hasan | 44 / 575
|
PPP | Suharso Monoarfa | 19 / 575
|
Perindo | Hary Tanoesoedibjo | 0 / 575
|
Berkarya[d] | Muchdi Purwoprandjono | 0 / 575
|
PSI | Grace Natalie | 0 / 575
|
Hanura | Oesman Sapta Odang | 0 / 575
|
PBB | Yusril Ihza Mahendra | 0 / 575
|
PKPI | Yussuf Solichien | 0 / 575
|
Adapun koalisi ini memiliki 11 direktorat antara lain perencanaan, konten, komunikasi politik, media dan sosmed, kampanye, pemilih muda, penggalangan dan penjaringan, logistik dan Alat Peraga Kampanye, hukum dan advokasi serta saksi dan relawan.[7][8]
Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja berjumlah 150 orang, dengan beberapa jabatan penting dipegang oleh:[5]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama KOMPAS KIJ