Koban (小判) adalah koin emas oval di era Jepang feodal periode Edo, sama dengan satu ryō, unit moneter awal Jepang lainnya. Ini menjadi bagian sentral dari mata uang Tokugawa.
Koban era Keichō, dengan bentuk kepingan emas, mengandung sekitar satu ryō emas, sehingga koban memiliki nilai nominal satu ryō. Namun, pencetakan koban berturut-turut memiliki jumlah emas yang bervariasi (biasanya berkurang). Akibatnya, ryō sebagai satuan berat emas dan ryō sebagai nilai nominal koban tidak lagi identik.
Di zaman modern, mereka dijual sebagai Engimono (setidaknya, versi karton foil emas), dari kuil Shinto.
Dengan adanya Restorasi Meiji pada tahun 1868, serangkaian koin baru yang dibuat berdasarkan sistem mata uang Eropa dan pemakaian koban dihentikan.[1]
Evolusi ukuran Koban selama periode Tokugawa. Dari kiri ke kanan:
Keichō koban (1601-1695),
Genroku koban (1695-1710),
Hōei koban (1710-1714),
Shōtoku koban (1714),
Kyōhō koban (1714-1736),
Genbun koban (1736-1818),
Bunsei koban (1819-1828),
Tenpō koban (1837-1858),
Ansei koban (1859),
Man'en koban (1860-1867).
- Dalam waralaba Konami Ganbare Goemon, karakter utama Goemon melempar koban sebagai senjata rahasia.
- Ungkapan Jepang neko ni koban (猫に小判, secara harfiah, "koin emas untuk kucing") adalah setara dengan melemparkan mutiara sebelum babi.
- Maneki Neko sering digambarkan memegang koban, meskipun sebagian besar koban yang dipegang Maneki Neko diindikasikan bernilai sepuluh juta ryō.
- Dalam Super Mario Odyssey, koin regional di Kerajaan Bowser bertema Jepang feodal adalah koban dengan wajah Bowser di atasnya.