Konflik Basque | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Sejarah Spanyol dan Negeri Basque | |||||||
Searah jarum jam, dimulai dari kiri atas: Anggota ETA pada Euzko Gudarostea di Oiartzun, Gipuzkoa; Pengeboman Bandar Udara Madrid; demonstrasi menentang ETA di Madrid; grafiti pro-ETA di Pasaia. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Spanyol Francois (1959–1975) | |||||||
Korban | |||||||
387 satuan keamanan Spanyol tewas 98 tentara Spanyol tewas 1 polisi Prancis tewas[2] 343 warga sipil tewas di tangan ETA (including 23 minors)[2] 2.400 orang terluka dan 1.294 orang cacat permanen.[3] |
140 militan tewas oleh satuan keamanan 101 orang tewas dalam kasus kriminal yang melibatkan banyak pihak 44 orang tewas karena terkena ledakan sendiri [3] 4.250 orang terluka[3] ~30.000 ditangkap[3] |
Konflik Basque, yang juga dikenal sebagai Konflik Spanyol–ETA, adalah konflik politik dan senjata dari tahun 1959 sampai dengan tahun 2011 antara Spanyol dan Gerakan Pembebasan Nasional Basque, sebuah organisasi sosial dan politik Basque yang ingin memerdekakan Basque dari Spanyol dan Prancis. Gerakan ini didirikan di sekitar organisasi separatis ETA[4][5] yang telah meluncurkan serangkaian serangan terhadap pemerintah Spanyol sejak tahun 1959. ETA telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Spanyol, Britania,[6] Prancis[7] dan Amerika Serikat[8] pada waktu yang berbeda. Konflik terjadi sebagian besar di wilayah Spanyol, meskipun juga terjadi di Prancis dengan skala yang lebih kecil, terutama di wilayah yang digunakan sebagai tempat perlindungan oleh anggota ETA. Konflik ini merupakan konflik modern yang terlama di Eropa Barat.[9] Terkadang, konflik ini disebut sebagai "Perang terlama di Eropa".[10]
Terminologi konflik ini menimbulkan kontroversi.[11] "Konflik Basque" lebih sering digunakan oleh kelompok nasionalis Basque, termasuk kelompok yang menentang kekerasan yang dilakukan ETA.[12] Sedangkan sejumlah akademikus dan sejarawan Basque yang ditugaskan untuk menyusun laporan kepada pemerintah Basque[13] menolak istilah itu, dan memandangnya sebagai lembaga negara yang sah sedang berusaha memerangi kelompok teroris yang telah bertanggung jawab untuk kematian yang terjadi.[14][15]
Konflik ini mempunyai dua dimensi, politik dan militer. Para pelaku berasal dari politikus dan aktivis politik di kedua belah pihak; abertzale dan pemerintah Spanyol; dan pasukan keamanan Spanyol dan Prancis yang berperang melawan ETA dan organisasi kecil lainnya yang biasanya terlibat dalam kale borroka (perang jalanan). Kelompok paramiliter sayap kanan juga aktif melawan ETA pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Meskipun perdebatan tentang kemerdekaan Basque kemerdekaan telah ada sejak abad ke-19, konflik bersenjata baru ada ketika ETA didirikan. Sejak saat itu, konflik ini mengakibatkan kematian lebih dari 1.000 orang, termasuk polisi dan satuan keamanan, angkatan bersenjata, politikus Spanyol, wartawan dan warga sipil, dan beberapa anggota ETA. Sedangkan ribuan orang terluka, puluhan diculik dan yang sejumlah warga mengasingkan diri baik untuk melarikan diri atau untuk menghindari penangkapan oleh polisi Spanyol atau Prancis atau oleh Europol / Interpol.[3][16]
Pada 20 Oktober 2011, ETA mengumumkan "gencatan senjata permanen".[17][18] Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero menyebut langkah itu sebagai "kemenangan bagi demokrasi dan hukum".
|work=
dan |newspaper=
specified (bantuan) CS1 maint: Unrecognized language (link)
|work=
dan |newspaper=
specified (bantuan) CS1 maint: Unrecognized language (link)