Yang Mulia Kornelius Sipayung | |
---|---|
Uskup Agung Medan | |
Keuskupan agung | Medan |
Provinsi gerejawi | Medan |
Metropolis | Medan |
Penunjukan | 8 Desember 2018 (6 tahun, 15 hari) |
Pendahulu | Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap. |
Jabatan lain |
|
Imamat | |
Tahbisan imam | 11 Desember 1999 (25 tahun, 12 hari) oleh Alfred Gonti Pius Datubara, O.F.M. Cap. |
Tahbisan uskup | 2 Februari 2019 (5 tahun, 325 hari) oleh Piero Pioppo |
Informasi pribadi | |
Lahir | 26 Agustus 1970 Bandar Hinalang, Hinalang, Purba, Simalungun, Sumatera Utara[1] |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Kediaman | Keuskupan Agung Medan |
Orang tua | Ayah: Fransiskus Hotman Deardo Sipayung[2] Ibu: Hongmailim Rosa Tambunsaribu br. Purba Tanjung[3][4] |
Jabatan sebelumnya |
|
Almamater | Universitas Kepausan Gregoriana Roma |
Semboyan | Deus Meus Et Omnia (Allahku dan Segalaku) |
Lambang |
Sejarah tahbisan Kornelius Sipayung | |
---|---|
Tahbisan episkopal | |
Konsekrator utama | Piero Pioppo |
Ko-konsekrator | |
Tanggal konsekrasi | 2 Februari 2019 |
Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap. (lahir 26 Agustus 1970) adalah Uskup Agung Medan yang terpilih pada 8 Desember 2018 menggantikan Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap.[6] Sebelum mengampu jabatan sebagai Uskup, Kornelius merupakan Minister Provinsial Kapusin Medan.[1]
Kornelius menjalani masa novisiat di Biara Kapusin Pematang Siantar dan menjalani pendidikan di Seminari Menengah Christus Sacerdos, Pematang Siantar.[7] Ia menempuh studi lanjut di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Santo Yohanes, Pematang Siantar. Pada 22 Agustus 1998, ia mengucapkan kaul kekalnya sebagai anggota Ordo Kapusin dalam Provinsi Medan.[1]
Kornelius menerima Sakramen Imamat pada tanggal 11 Desember 1999 oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Pius Datubara, O.F.M. Cap. Ia menerima penugasan perdana di Paroki Santa Perawan Maria diangkat ke Surga, Kabanjahe, Kabupaten Karo.[8]
Pada tahun 2002, ia ditugaskan untuk kembali menjalani studi dalam bidang teologi dogmatik di Universitas Kepausan Gregoriana, Roma dan juga mengikuti pelatihan bahasa Inggris di Brisbane, Australia.[8] Sekembalinya ke Indonesia tahun 2005, ia menjadi formator di Seminari Tinggi Kapusin Pematang Siantar dan dosen dalam bidang teologi di STFT Santo Yohanes Pematang Siantar hingga 2015.[9] Pada tahun 2012, ia terpilih menjadi staf dalam Provinsialat OFM Kapusin Medan dan kemudian menjadi Wakil Minister Provinsial Ordo Kapusin di Provinsi Medan. Pada tahun 2015, ia terpilih menjadi Minister Provinsial Ordo Kapusin Medan, sebelum terpilih kembali pada Kapitel tanggal 12–16 Februari 2018.[10]
Ia pun merupakan anggota kolaborator dalam membentuk kerjasama jaringan antara Ordo Kapusin Provinsi Pontianak dan Medan, serta menjadi Kustodian untuk Sibolga dan Nias. Hal yang serupa dilakukannya juga dalam kapasitasnya sebagai anggota di wilayah Asia-Pasifik dalam Konferensi Kapusin Asia-Pasifik (Pacific-Asia Capuchin Conference, PACC).[9] Ia juga menjadi anggota Komisi Teologi dalam Konferensi Waligereja Indonesia.[11] Ia juga menjabat anggota Dewan Imam dalam Keuskupan Agung Medan dan menjadi Ketua Yayasan Harapan Jaya dan Caritas.
Pada Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, pelindung Gereja Katedral Maria Dikandung Tanpa Noda Medan, 8 Desember 2018, penunjukkan Mgr. Kornelius Sipayung sebagai Uskup Agung Medan diumumkan dalam misa di Gereja Katedral.[12][13][14] Ia melanjutkan kepemimpinan Mgr. Anicetus Sinaga yang pengunduran dirinya diterima karena telah melewati batas usia 75 tahun.[14] Pada saat terpilih, Mgr. Kornelius masih berusia 48 tahun.[15] Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengharapkan agar Kornelius dapat tetap membina keagamaan umat dan terus melaksankan pelayanan keagamaan, serta menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan provinsi yang bermartabat dan kondusif.[16][17]
Kornelius ditahbiskan menjadi Uskup pada 2 Februari 2019, bertepatan dengan Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah di mana Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menjadi lokasi. Nuncio Apostolik untuk Indonesia yang bergelar Uskup Agung Tituler Torcello, Mgr. Piero Pioppo bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama, dengan didampingi oleh Uskup Agung Emeritus Medan, Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap. dan juga Uskup Padang, Mgr. Martinus Dogma Situmorang, O.F.M. Cap. Mgr. Situmorang menyampaikan homili dalam Misa Tahbisan, sementara Mgr. Sinaga memimpin ibadat salve satu hari sebelum tahbisan.
Lambangnya sebagai Uskup berbentuk perisai yang terbagi menjadi tiga bagian secara horisontal. Bagian atas berlatar warna merah adalah berisi lambang burung merpati, Bintang Betlehem berwarna putih, dan Anak Domba Allah. Ketiga ikon ini menyatakan misteri inkarnasi yang menjadi gagasan teologis Mgr. Kornelius. Bagian tengah berisi lambang Fransiskan sebagai latar belakang keanggotaannya dalam Ordo Saudara Dina Kapusin, berupa dua tangan yang saling bersilang antara lengan kanan Yesus dan lengan kiri Santo Fransiskus dari Asisi, yang mendapatkan stigma (bekas luka) Kristus pada telapak tangan. Di bagian bawah adalah simbol tanah kelahiran dan lokasi karya pastoral di Keuskupan Agung Medan dengan ikon Bukit Barisan, Danau Toba, lahan pertanian, dan juga lima roti dan dua ikan, yang bermakna hasil bumi dan juga Ekaristi.
Perisai ini dibingkai dengan galero dengan 10 jumbai dan salib pancang serta dua palang mendatar sebagai tanda lambang seorang Uskup Agung, dan juga dilengkapi dengan pallium yang melambangkan persatuan dengan Petrus. Ia mengambil motto, "Deus meus et omnia" yang berarti "Allahku dan Segalaku". Motto ini merupakan doa seorang mistikus yang sedang eksatis sebagai lambang kekaguman dalam keheningan akan misteri karya penciptaan dan karya penebusan. Hal ini juga menjadi pengakuan ketidakberdayaaan manusia di hadapan Allah.[18]
Ia menggantikan Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C. (Uskup Agung Emeritus Merauke) dan menjabat Ketua Moderator Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan dalam Konferensi Waligereja Indonesia periode 2019–2021.[19]
Uskup Agung Kornelius dinyatakan positif mengidap COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan uji usap (swab). Hal ini dikonfirmasi pada Minggu, 19 Juli 2020, baik oleh Gugus Tugas Sumatera Utara[20] maupun pihak Keuskupan Agung Medan.[21] Selain Mgr. Kornelius, beberapa petinggi Keuskupan Agung Medan juga dikonfirmasi positif, termasuk Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Medan, R.P. Michael Manurung, O.F.M.Cap.[21] Mgr. Kornelius kemudian menunjuk R.P. Benyamin Purba, O.F.M. Cap. untuk berperan sebagai juru bicara dan moderator kuria KAM.[21]
Jabatan Gereja Katolik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap. |
Uskup Agung Medan 8 Desember 2018–kini |
Petahana |