Korps Marinir Republik Indonesia (disingkat Kormar RI, juga dikenal sebagai Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut disingkat Kormar TNI AL) adalah sebuah unit pasukan Tentara Nasional Indonesia yang menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar strategis, pembinaan potensi maritim, serta pembinaan kekuatan dan kesiapan operasi satuan Marinir untuk menjadi kekuatan pertahanan keamanan dalam rangka OMP dan OMSP.
Kormar RI memiliki kedudukan sebagai Komando Utama Operasi Tentara Nasional Indonesia dan Komando Utama Pembinaan TNI Angkatan Laut.[2]
Korps Marinir dipimpin oleh seorang Komandan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Markas Korps Marinir terletak di Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.[3][4][5] pada saat ini, Korps Marinir terdiri dari tiga divisi, yaitu:
Cikal bakal Korps Marinir bermula dari tanggal 15 November 1945, di mana nama Corps Mariniers tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Tegal sehingga tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan No. A/565/1948 pada tanggal 9 Oktober 1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam jajaran Angkatan Laut.
Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) kembali menggunakan nama Korps Marinir sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 15 November 1975.
Usai Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 maka di seluruh pelosok Nusantara terbentuklah Badan-Badan perjuangan yang bertujuan mempertahankan kemerdekaan.
Di bidang kelautan, para pejuang laut yang terdiri dari para pemuda pelayaran, nelayan, bekas K.M, Kaigun, Heiho membentuk satuan-satuan di pangkalan seluruh Indonesia seperti Marine Keamanan Rakyat, Tentara Keamanan Rakyat, Corps Marinier, Pasukan Laut dan Korps Keamanan Pantai.
Pada tanggal 15 Nopember 1945 di Pangkalan IV ALRI Tegal tercantum Nama Corps Mariniers yang merupakan cikal bakal terbentuknya Korps Marinir TNI AL.
Pada tanggal 9 Oktober 1948 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: A/565/1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam Angkatan Laut sehingga seluruh satuan kelautan tersebut dilebur menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).
Korps Marinir pada periode perang kemerdekaan merupakan komponen terbesar dalam tubuh ALRI (TNI AL). Hal tersebut disebabkan situasi perjuangan bangsa yang mengharuskan lebih banyak mengadakan kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas operasi di darat dari pada di laut.
Khusus untuk Corps Marinier (CM) yang terdapat di Pangkalan IV Tegal mempunyai tujuh (7) batalyon yang bermarkas di Tegal dengan Komandan yang pertama Mayor Agoes Soebekti. Persenjataan dan perlengkapan yang semula bervariasi disempurnakan dengan senjata jenis Johnson dari FN (Belgia).
Pada tahun 1955-1959 KKO-AL mengalami perubahan dalam bidang organisasi. Pembinaan personil dan material pada periode ini juga mengalami kemajuan-kemajuan di antaranya melalui bidang pendidikan.
Pada masa ini KKO-AL menghadapi situasi dan kondisi Trikora, Dwikora dan G.30.S/PKI. Untuk Susunan organisasi terdiri atas Markas Besar KKO-AL Komando Utama KKO-AL, Pastermar, Paskohanmarnas dan Unsur-unsur Pelayanan Kotama.
Semasa Orde Baru (1966-1998) terjadi reorganisasi di mana Paskoarma I dan II serta Pasinko dilebur menjadi Paskoarma dengan kekuatan 2 Brigade.
Sesuai Renstra Hankam I tahun 1974-1978 bidang TNI-AL, dilaksanakan pula penyederhanaan struktur organisasi KKO-AL yang kemudian diikuti dengan likuidasi Batalyon 6, 8, dan 10 di wilayah Barat (Jakarta) serta Batalyon 7 dan 9 di wilayah Timur (Surabaya).
Bagi para anggota dari Batalyon Batalyon yang terkena likuidasi tersebut, sebagian dimasukkan kedalam Batalyon yang masih aktif dan sebagian lagi disalurkan ke dalam Depatransit dan Lembagalembaga pemerintah lainnya di wilayah Barat dan Timur.
Pada tahun 1975 terjadilah suatu peristiwa yang penting bagi keberadaan Korps dimana nama Korps Komando Angkatan Laut yang telah digunakan sejak tahun 1950 dikembalikan lagi menjadi Korps Marinir sesuai dengan sejarah lahirnya Korps sejak tahun 1945.
Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Kasal No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 14 Nopember 1975. Pada tahun 1984 Korps Marinir kembali mengadakan reorganisasi kekuatan.
Kekuatan yang dimiliki saat itu adalah 2 Brigade Infanteri Korps Marinir, 1 Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir, 1 Resimen Bantuan Administrasi Korps Marinir, 1 Komando Latihan Korps Marinir dan 2 Pangkalan Korps Marinir di Jakarta dan Surabaya.
Selanjutnya sebelum era reformasi, kekuatan tersebut ditambah dengan masuknya satuan Detasemen Jala Mangkara dan Rumah Sakit TNI AL Marinir Cilandak sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir Pada Era Reformasi (1998), Prajurit-prajurit Korps Marinir tercatat memiliki peran yang cukup besar dalam meredam dan mengeliminasi dampak dari kerusuhan-kerusuhan tersebut.
Korps Marinir, bukan saja berhasil dalam menangani dan meredam gerakan dan aksi massa tetapi juga Prajurit-prajurit Korps Marinir telah mampu menjadi bagian penting penyelamat bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di negeri ini.
Demikian juga dalam mengatasi kerusuhan bernuansa SARA yang terjadi di Maluku dan Maluku Utara, Korps Marinir telah mampu menunjukkan dirinya sebagai prajurit profesional.
Dengan pendekatan yang persuasif, Prajurit-prajurit Korps Marinir bisa diterima menjadi mediator dan penengah bagi kelompok-kelompok yang bertikai. Bahkan lebih dari itu keberadaan Prajurit-prajurit Korps Marinir di daerah konflik itu mampu menjadi motivator dan dinamisator bagi rekonsiliasi dan perdamaian.
Dalam rangka meningkatkan pembinaan dan standardisasi kemampuan tempur pasukan Marinir, Kepala Staf TNI AL mengeluarkan keputusan Nomor. Kep/08/III/2001 tanggal 12 Maret 2001 tentang likuidasi Brigif-1 Marinir, Brigif-2 Marinir, Menbanpurmar dan Menbanminmar selanjutnya membentuk Pasukan Marinir-1 (Pasmar-1) dan Brigade Marinir Berdiri Sendiri (Brigmar BS).
Dengan demikian Satuan-Satuan Komando Pelaksana Korps Marinir terdiri dari Pasukan Marinir-1 di Surabaya, Lanmar Surabaya, Kolatmar di Surabaya, Brigmar BS di Jakarta, Denjaka di Jakarta, Lanmar Jakarta dan Rumkitalmar Cilandak di Jakarta.
Kekuatan Pasmar-1 terdiri dari Brigade Infanteri Marinir, Resimen Kavaleri Marinir, Resimen Artileri Marinir, Resimen Bantuan Tempur Marinir, Batalyon Intai Amfibi serta 4 Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan.
Sedangkan Kekuatan Brigade Marinir BS terdiri dari 3 Batalyon Infanteri Marinir, Detasemen Bantuan Tempur, Detasemen Kavaleri, Detasemen Artileri, Detasemen Intai Amfibi dan 2 Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan.
Pada tahun 2004 terjadi pula reorganisasi kekuatan di tubuh Korps Marinir dengan terbentuknya Pasmar-2 hasil likuidasi Brigmar BS. Kekuatan yang dimiliki Korps Marinir saat itu adalah Pasmar-1 yang membawahi Brigif-1 Marinir, Menkav-1 Marinir, Menart-1 Marinir, Menbanpur-1 Marinir, Yon Taifib-1 Marinir dan 4 Yonmarhanlan.
Pasmar-2 yang membawahi Brigif-2 Marinir, Menkav-2 Marinir, Menart-2 Marinir, Menbanpur-2 Marinir, Yon Taifib 2 Marinir dan 4 Yonmarhanlan. Selanjutnya terdapat pula Brigif-3 Marinir yang membawahi Yonif-7, 8 dan 9 Marinir. Komando Pelaksana lain berupa 2 Lanmar Jakarta dan Surabaya, Kolatmar, Denjaka dan Rukitalmar Cilandak.
Marinir ke depan Seiring dengan rencana validasi organisasi TNI Angkatan Laut yang akan dikembangkan menjadi Komando Armada RI dengan membawahi 3 Komando Wilayah Laut, maka organisasi Korps Marinir pun akan mengalami validasi dengan adanya pengembangan kekuatan menjadi 3 Pasmar.
Validasi yang terjadi di jajaran Korps Marinir adalah Likuidasi Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Resimen Bantuan Tempur Pasmar 2, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III Jakarta dan Yonmarhanlan V Surabaya, perubahan Yonmarhanlan menjadi Yonif & diregrouping dalam hubungan Brigade Infanteri, pembentukan Dinas Pemeliharaan dan Perbaikan Korps Marinir, Satuan Intai Para Amfibi Korps Marinir dan Detasemen Zeni Korps Marinir.
berawal dari dibentuknya Corps Mariniers (CM), cikal bakal Marinir pada 15 November 1945 di Pangkalan IV ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) Tegal.
Corps Mariniers ini dibentuk awalnya sebagai “pendidikan” para pelaut Indonesia yang tergabung di ALRI, agar bisa bertempur di darat dalam keadaan darurat. Kebanyakan, instruktur Corps Mariniers ini berasal dari lulusan sekolah pelayaran. Tapi setidaknya ada satu di antara mereka yang pernah mengenyam pendidikan tempur di darat.
Salah satu instruktur yang punya pengalaman pendidikan pertempuran di darat itu adalah Tatang Rusmaja. Seorang jebolan PETA (Pembela Tanah Air). Yang dilatih bukan hanya para personel ALRI dan pemuda asal Tegal, tapi juga dari luar kota. Sebagaimana pasukan ALRI lainnya di berbagai daerah, Corps Mariniers juga pada akhirnya terpaksa ikut bergerilya di darat karena minus alutsista laut.
Di tempat-tempat lain, pasukan ALRI ini banyak dikenal sebagai “ALRI Gunung” karena memang lebih sering bertempur di pedalaman hutan dan kaki gunung, ketimbang di laut. Tapi mereka belum termasuk Corps Mariniers karena korps anyar ini baru eksis di Pangkalan IV ALRI di Tegal, belum ada di pangkalan lainnya. Khusus para personel Corps Mariniers asal Pangkalan IV Tegal, sekiranya 25 kali mereka mengirim pasukan ke front Semarang di masa revolusi, untuk ikut Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Angkatan Darat mempersempit gerak pasukan Belanda.
Di tengah-tengah masa revolusi, tepatnya pada 17 Maret 1948 sempat terjadi yang namanya “Re-Ra” alias Reorganisasi dan Rasionalisasi. Saat itu karena Corps Mariniers dari Pangkalan Tegal ini sudah banyak pengalaman tempur di darat, maka pemerintah memutuskan untuk memisahkannya dari TNI AL.
Corps Mariniers kemudian dileburkan ke dalam TNI AD Divisi Diponegoro dengan nama Resimen Samudera yang terbagi menjadi lima batalion. Sedangkan tentara laut yang ingin tetap berada di TNI AL, harus mengajukan surat permohonan kepada Menteri Pertahanan dan Panglima Besar Angkatan Perang Mobil.
Baru pada 9 Oktober 1948, keluar Surat Keputusan No. A/565/1948 dari Menteri Pertahanan, di mana surat itu menetapkan pembentukan Korps Komando di lingkungan TNI AL. Kendati begitu, penerimaan personelnya baru dilakukan pasca-Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949.
Seleksi penerimaannya dihelat di Pangkalan Utama Surabaya pasca-diserahkan pada Indonesia sebagai dampak KMB. Sekira 1.200 personel yang terpilih akan jadi Pasukan Amfibi TNI AL.
Tapi setelah ditelisik lebih jauh, ternyata 95 persen dari 1.200 orang yang diterima itu merupakan personel yang dahulunya Corps Mariniers Tegal juga. Dari semua personel Korps Komando Operasi Angkatan Laut (KKO AL) yang tercatat pada 1950, 90 persennya juga mantan Corps Mariniers Pangkalan IV Tegal.
Maka dari itu, eksistensi Corps Mariniers yang dibentuk 15 November 1945 seperti yang disebutkan di paragraf-paragraf sebelumnya, bisa dibenarkan merupakan cikal bakal Korps Marinir TNI AL saat ini.
Setelah pembentukan KKO TNI AL, para pembesarnya sempat meniatkan satuan khusus ini mengacu pada Korps Marinir Inggris dan Belanda. Kedua negara ini masih menyatukan Korps Marinir dengan Angkatan Laut. Tidak seperti Amerika Serikat yang Korps Marinirnya terpisah dari AL.
Namun pada akhirnya, pendidikan angkatan pertama KKO ini diarahkan ke Amerika Serikat, selain juga ke Belanda. Sementara nama Korps Marinir baru kembali dipakai pasca keluar Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 pada 15 November 1975.[6]
Tahun 1958, Warna ungu dipakai oleh Korps Marinir (ketika masih bernama KKO-AL) berupa pita sebagai kode pengamanan untuk mengadakan operasi pendaratan di Padang, Sumatera Barat dalam rangka Operasi 17 Agustus, Baret warna ungu untuk pertama kalinya dipergunakan oleh Batalyon-1 KKO-AL dalam Operasi Alugoro di Aceh.
Selanjutnya baret tersebut dilengkapi dengan emblem. Pada awalnya emblem Korps Marinir berbentuk segi lima warna merah dengan lambang topi baja Romawi dan dua pedang bersilang ditengahnya. Pemasangan emblem di baret terletak di samping kiri depan.
Tahun 1962, Bertepatan dengan HUT yang ke-17 KKO-AL, diadakan perubahan lambang emblem baret Keris Samudera dikelilingi oleh pita dengan tulisan “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” dan terdapat tulisan “Korps Komando” di bawahnya. Di antara tulisan Korps dengan Komando terdapat angka 1945 yang menandakan Korps Marinir lahir.
Seluruh lambang dan tulisan emblem tersebut terbuat dari kuningan yang beralaskan warna merah segi lima. 1968, Diadakan lagi sedikit perubahan yaitu dengan member garis pinggir “Kuning” dari segi lima merahnya. 1975, Berdasarkan Skep Kasal No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 14 Nopember 1975 nama Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL) kembali berubah nama menjadi Korps Marinir sesuai dengan nama lahirnya Korps Marinir sejak tahun 1945.
Tahun 1976, Kepala Staf Angkatan Laut mengeluarkan Surat Keputusan No. Skep/2084/X/1976 tanggal 20 Oktober 1976, tentang Perubahan Emblem Korps Marinir. Perubahan tersebut adalah dengan menambah Jangkar sebagai latar belakangnya, pita bertuliskan “Korps Komando” berubah menjadi “Korps Marinir” dan angka “1945” tetap sebagai tanda lahirnya.
Emblem tersebut dipasang pada baret dengan ketentuan bahwa tengah-tengah dasar emblem terletak tepat di atas ujung luar kening mata kiri. Sehingga Emblem tersebut secara resmi mulai dipakai tepat pada peringatan HUT ke-31 Korps Marinir tanggal 15 November 1975.
Dalam rangka menjaga dan memelihara tradisi Korps Marinir setiap prajurit Korps Marinir strata Perwira Tinggi Korps Marinir berkewajiban melaporkan Kenaikan Pangkat (Kenkat), kepada Komandan Korps Marinir (Dankormar) selaku pati senior dijajaran Korps Marinir TNI AL.
Berikut daftar Perwira Tinggi Korps Marinir antara lain :
No | Pangkat | Nama | Korps | Alumni | Jabatan | TMT Pangkat |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | Letjen TNI (Mar) | Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr.(Han). | Korps Marinir (Denjaka) | AAL 1989 | Dankodiklatal | 26 Oktober 2023[7] |
2. | Mayjen TNI (Mar) | Siswoto | Korps Marinir | AAL 1989 | Pa Sahli Tk. III Bidang Polkamnas Panglima TNI | Oktober 2022[8] |
3. | Mayjen TNI (Mar) | Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. | Korps Marinir | AAL 1990 | Komandan Korps Marinir | 21 Februari 2023[9] |
4. | Mayjen TNI (Mar) | Ipung Purwadi, M.M. | Korps Marinir | AAL 1990 | TA Pengkaji Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas | Oktober 2022[8] |
5. | Mayjen TNI (Mar) | Endang Taryo, S.E., M.Si., CHRMP. | Korps Marinir | AAL 1990 | Staf Khusus Kasal (Penugasan EVP of Security PT KAI) | 22 September 2023[10] |
6. | Mayjen TNI (Mar) | Nana Rukmana, S.E. | Korps Marinir | AAL 1990 | Staf Khusus Kasal | 22 September 2023[10] |
7. | Mayjen TNI (Mar) | Suherlan, S.E., M.M., M.Sc., CHRMP. | Korps Marinir | AAL 1990 | Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI | |
8. | Mayjen TNI (Mar) | Dr. Hermanto, S.E., M.M., CSBA., CTMP. | Korps Marinir | AAL 1991 | Aspotmar Kasal | 16 Februari 2024[11] |
9. | Mayjen TNI (Mar) | Y. Rudy Sulistyanto, S.E. | Korps Marinir | AAL 1991 | Tenaga Ahli Pengkaji Bid. Wawasan Nusantara Lemhannas | 27 Maret 2024[12] |
10. | Mayjen TNI (Mar) | Supriyono, S.E., M.M. | Korps Marinir (Denjaka) | AAL 1992 | Tenaga Ahli Pengkaji Bid. Sismennas Lemhannas | 5 Juli 2024[13] |
11. | Mayjen TNI (Mar) | Oni Junianto, S.A.P, M.M. | Korps Marinir | AAL 1995 | Staf Khusus Panglima TNI | 4 Januari 2024[14] |
12. | Mayjen TNI (Mar) | Ili Dasili, S.E. | Korps Marinir | AAL 1996 | Deputi Bid. Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla | 18 Oktober 2024 |
13. | Brigjen TNI (Mar) | Edy Prakoso, S.E., M.M. | Korps Marinir | AAL 1990 | Diropslat Basarnas | 13 Oktober 2021[15] |
14. | Brigjen TNI (Mar) | Sarjito, CHRMP., M.Si., CIQaR. | Korps Marinir | AAL 1990 | Kapokgadik Kodiklatal | 5 Juni 2023[16] |
15. | Brigjen TNI (Mar) | Baedhowi Oktafidia | Korps Marinir | AAL 1990 | Karoum Settama Bakamla | 15 Mei 2024[17] |
16. | Brigjen TNI (Mar) | Muhammad Nadir, M.Tr.Opsla. | Korps Marinir | AAL 1991 | Wadan Kormar | 21 Februari 2023[18] |
17. | Brigjen TNI (Mar) | Werijon, M.Han., ClQnR., ClQaR. | Korps Marinir (Denjaka) | AAL 1991 | Aspotwil Kaskogabwilhan I | 26 Oktober 2023[7] |
18. | Brigjen TNI (Mar) | Dr. Budi Santoso, M.A.P., M.Tr.Opsla. | Korps Marinir | AAL 1991 | Tenaga Ahli Pengajar Madya Bid. Ilpengtek Lemhannas | 16 Februari 2024[11] |
19. | Brigjen TNI (Mar) | Rachmat Djunaidy | Korps Marinir | AAL 1991 | Wakil Direktur Bid. Keuangan dan Umum Pascasarjana Unhan | |
20. | Brigjen TNI (Mar) | Widodo | Korps Marinir (Denjaka) | AAL 1992 | Staf Khusus Kasal | |
21. | Brigjen TNI (Mar) | Ludi Prastyono, M.Tr.Opsla. | Korps Marinir | AAL 1992 | Danlantamal X | |
22. | Brigjen TNI (Mar) | Said Latuconsina, S.E., M.M., M.T., M.Tr.Opsla | Korps Marinir | AAL 1992 | Staf Khusus Kasal | |
23. | Brigjen TNI (Mar) | Sandy Muchjidin Latief | Korps Marinir | AAL 1992 | Kadisbintaal | |
24. | Brigjen TNI (Mar) | Tri Subandiyana, S.H. | Korps Marinir | AAL 1992 | Ir Kormar | 15 Mei 2024[17] |
25. | Brigjen TNI (Mar) | Umar Farouq, S.A.P., CHRMP., M.Tr.Opsla., M.Han. | Korps Marinir | AAL 1993 | Danpasmar-1 | |
26. | Brigjen TNI (Mar) | Feryanto Pardamean Marpaung | Korps Marinir (Taifib) | AAL 1993 | Staf Khussus Kasal | |
27. | Brigjen TNI (Mar) | Sugianto, S.Sos. | Korps Marinir | AAL 1993 | Kadispotmar | 18 Oktober 2024[18] |
28. | Brigjen TNI (Mar) | Andi Rahmat M | Korps Marinir | AAL 1993 | Danpasmar-3 | 18 Oktober 2024[18] |
29. | Brigjen TNI (Mar) | Bambang Hadi Suseno, S.E., M.M. | Korps Marinir | AAL 1993 | Waaster Panglima TNI | |
30. | Brigjen TNI (Mar) | Guslin Kamase, S.H., M.H., M.M. | Korps Marinir | AAL 1993 | Asdep Koordinasi Kewaspadaan Nasional Kemenkopulhukam | |
31. | Brigjen TNI (Mar) | Ahmad Fajar | Korps Marinir | AAL 1993 | Dankodikmar | 18 Oktober 2024[19] |
32. | Brigjen TNI (Mar) | Agung Trisnanto | Korps Marinir | AAL 1993 | Kaskogartap III/Surabaya | 5 Desember 2023[19] |
33. | Brigjen TNI (Mar) | Jasiman Purba, S.E., CHRMP. | Korps Marinir | AAL 1993 | Danlantamal I | |
34. | Brigjen TNI (Mar) | Suliono, S.E. | Korps Marinir | AAL 1993 | Staf Khussus Kasal | 18 Oktober 2024[17] |
35. | Brigjen TNI (Mar) | Fransisco Simanjorang, S.H., M.Han | Korps Marinir | AAL 1993 | Dirdik Kodiklatal | |
36. | Brigjen TNI (Mar) | Suwandi, S.A.P., M.M. | Korps Marinir | AAL 1994 | Danlantamal IX Ambon | |
37. | Brigjen TNI (Mar) | Amir Kasman, S.E., M.M. | Korps Marinir | AAL 1994 | Dosen Ahli Opsgab Sesko TNI | Oktober 2022[20] |
38. | Brigjen TNI (Mar) | Gatot Mardiyono, S.H., M.Tr.Opsla. | Korps Marinir | AAL 1994 | Wagub AAL | 18 Oktober 2024 |
39. | Brigjen TNI (Mar) | Asril Tanjung | Korps Marinir | AAL 1994 | Dirdik Kodiklat TNI | |
40. | Brigjen TNI (Mar) | Mauriadi, S.E. | Korps Marinir | AAL 1994 | Kadiswatpersal | 22 September 2023[10] |
41. | Brigjen TNI (Mar) | Freddy Jhon H. Pardosi, S.E., S.H., M.M. | Korps Marinir | AAL 1994 | Asrena Kaskogabwilhan III | 22 September 2023[10] |
42. | Brigjen TNI (Mar) | Raja Erjan HS. Girsang, S.E., M.M., M.Sc. | Korps Marinir | AAL 1994 | Pati Kepala Biro Kerjasama dan Hukum Settama Lemhannas | 22 September 2023[10] |
43. | Brigjen TNI (Mar) | Benny Poltak Nadeak, S.E. | Korps Marinir | AAL 1994 | Atase Pertahanan KBRI di Beijing-Tiongkok | 21 Februari 2023[18] |
44. | Brigjen TNI (Mar) | Harry Indarto, S.E., M.M. | Korps Marinir | AAL 1996 | Danlantamal III | |
45. | Brigjen TNI (Mar) | Nawawi, S.E., M.M. | Korps Marinir | AAL 1996 | Danpusdikbangspes Kodiklat TNI | |
46. | Brigjen TNI (Mar) | Citro Subono, S.M. | Korps Marinir | AAL 1996 | Staf Khusus Kasal | 22 September 2023[10] |
47. | Brigjen TNI (Mar) | Joni Sulistiawan, S.H., M.Han. | Korps Marinir | AAL 1996 | Dirlat Kodiklatal | 26 Oktober 2023[7] |
48. | Brigjen TNI (Mar) | Efhardian, M.Tr.Opsla. | Korps Marinir | AAL 1996 | Staf Khusus KSAL (dalam rangka Dik PPRA LXVI Lemhannas) | 4 Januari 2024[14] |
49. | Brigjen TNI (Mar) | Kresno Pratowo, S.E., Μ.Μ., M.Han. | Korps Marinir (Denjaka) | AAL 1996 | Karo Hukum Persidangan dan Humas Kemenko Polhukam | 15 Mei 2024[17] |
50. | Brigjen TNI (Mar) | Nanang Saefulloh, S.E., M.M. | Korps Marinir (Denjaka) | AAL 1996 | Danpasmar-2 Kormar | |
51. | Brigjen TNI (Mar) | Agus Gunawan Wibisono, S.H., M.M. | Korps Marinir | AAL 1996 | Pa Sahli Tk. II Was Afrika dan Timteng Sahli Bid. Hubint Panglima TNI | |
52. | Brigjen TNI (Mar) | Samson Sitohang, S.Ip., M.M. | Korps Marinir (Denjaka) | AAL 1998 | Wadan Paspampres | 18 Oktober 2024 |
53. | Brigjen TNI (Mar) | Freddy Ardianzah | Korps Marinir (Taifib) | AAL 1998 | Wakapuspen TNI | 4 Januari 2024[14] |
54. | Brigjen TNI (Mar) | Hendro Suwito | Korps Marinir | AAL- | Ir. Kodiklatal | 18 Oktober 2024[14] |
55. | Brigjen TNI (Mar) | Dr. Wahyudi, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., M.Han. | Korps Marinir | AAL - | Danlantamal VI/Makassar | 18 Oktober 2024[14] |
56. | Brigjen TNI (Mar) | Rachmat Djunaidy | Korps Marinir | AAL- | Wakil Direktur Bid. Keuangan dan Umum Pascasarjana Unhan | 24 Juli 2024[14] |
57. | Brigjen TNI (Mar) | Fransisco Simanjorang, S.H., M.Han | Korps Marinir | AAL - | Dirdik Kodiklatal | 24 Juli 2024[14] |
Saat ini, Korps Marinir di pimpin oleh seorang Komandan yang berpangkat Mayor Jenderal TNI Marinir. Saat ini jabatan Dankormar diduduki oleh Mayjen TNI (Mar.) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. Penunjukan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1127/X/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Warga kehormatan Korps Marinir merupakan bentuk atau wujud penghargaan Korps Marinir kepada Pemimpin TNI, atas kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Saat ini kekuatan Korps Marinir TNI AL terbagi menjadi 3 Pasukan Marinir (Pasmar 1) di Jakarta, (Pasmar 2) di Sidoarjo dan (Pasmar 3) di Sorong yang masing-masing dipimpin oleh seorang Komandan Perwira Tinggi Marinir Bintang Satu (Brigjen TNI Marinir).
Setiap Pasmar membawahi Brigade Infanteri Marinir (Brigifmar), Resimen Artileri Marinir (Menartmar), Resimen Kavaleri Marinir (Menkavmar), Resimen Bantuan Tempur Marinir (Menbanpurmar), dan 2 resimen dalam perencanaan Resimen Bantuan Administrasi Marinir (Menbanminmar) serta Resimen Pertahanan Pangkalan Marinir (Menhanlanmar). Brigade Infanteri Marinir yang ada sekarang 4 Brigade melingkupi 11 Batalyon Infanteri Marinir.
Satuan elit Korps Marinir TNI AL dinamakan Intai Amfibi (Taifib) dan satuan anti-teror TNI Angkatan Laut dinamakan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).
Saat ini komandan korps marinir dijabat oleh perwira tinggi bintang 2 (Mayor Jenderal Marinir). Rencananya akan ada kenaikan pangkat didalam struktur marinir dengan rincian;
Kendaraan | Gambar | Asal | Jenis | Versi | Operasional | Catatan |
---|---|---|---|---|---|---|
Tank Ringan | ||||||
PT-76[28] | Rusia | Tank Ringan | PT-76B
PT-76(M)[29] |
86[23] | Awalnya sekitar 140 unit dibeli.
Beberapa kendaraan telah direkondisi pada tahun 2019/2020[21] PT-76 yang digunakan Korps Marinir Indonesia diupgrade oleh PT Lumindo Artha Sejati yang bekerjasama dengan Perusahaan Ekspor Ukraina. Mesin Detroit Diesel baru, meriam Cockerill MK III 90mm, FCS baru, Penglihatan siang/malam baru, pencari jarak leser, dan penstabil menara.[30][31] | |
Kendaraan Tempur Infanteri | ||||||
AMX-10P | Prancis | IFV | AMX-10 PAC 90
AMX-10P MARINE |
100 | ||
BVP-2 | Slowakia | IFV | BVP-2 | 40 | [32] ditempatkan di Batalyon Pertahanan Udara. | |
BMP-3F[33] | Rusia | IFV | BMP-3F | 54 | Genap 54 unit.[34] Kemungkinan ditambah kembali. | |
APC | ||||||
BTR-50 | Uni Soviet | APC | BTR-50PK
BTR-50PU BTR-50PM BTR-50P(M) |
128 | Akan digantikan oleh BT-3F, Semua ditingkatkan dengan mesin baru, sistem radio, dan peluncur granat asap di beberapa kendaraan.
Awalnya 180 APC dibeli. Tambahan 34 BTR-50 dibeli dari Ukraina pada tahun 1997-1999. Beberapa kendaraan telah direkondisi pada tahun 2019/2020 | |
BTR-80 | Uni Soviet | APC | BTR-80A | 12[35] | Digunakan sebagai bagian dari UNIFIL | |
BTR-4[36] | Ukraina | APC | BTR-4M BAU Parus module
BTR-4M RCWS turret |
5 | Kemungkinan ditambah kembali. | |
BT-3F | Rusia | APC | BT-3F | (79)[37] | Versi amfibi berdasarkan BMP-3F. Untuk menggantikan BTR-50. Awalnya dipesan 21. Kemudian pengadaanya jadi 79 | |
Kendaraan Tempur Amfibi | ||||||
PTS | Uni Soviet | ATV | PTS-M | |||
LVTP-7 | Amerika Serikat | ATV | LVT-P7A1 | 10 | [38] Dimungkinkan ditambah hingga 35 unit | |
Peluncur Roket Multilaras | ||||||
RM-70[39][40] | Cekoslowakia
Ceko |
MLRS | RM-70 Grad
RM-70 Vampire |
9
22 |
9 RM-70 Grad diperoleh sekitar tahun 2003, 8 RM-70 Vampire baru diperoleh pada tahun 2016, 14 RM-70 Vampire baru diperoleh pada tahun 2023[39][40] | |
Type 90B MLRS | China | MLRS | Type 90B | 4 | Setidaknya 4 unit Tipe 90B dibeli pada tahun 2015[41] | |
Artileri | ||||||
LG1 | Prancis | Howitzer | LG1 Mark I | 20 |
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :11
<ref>
tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
<ref>
tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
<ref>
tidak sah; nama ":2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda