Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |
Kumbang tahi kerbau | |
---|---|
Aphodius contaminatus | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Infraordo: | |
Superfamili: | |
Famili: | |
Genus: | Aphodius Illiger, 1798
|
Kumbang Tahi Kerbau (Lat.: Aphodius Marginellus) adalah jenis kumbang yang hidup pada tahi atau kotoran kerbau.[1] Tersebar didaerah tropil dan subtropik.[1] Kumbang tahi kerbau termasuk genus kumbang dalam keluarga Scarabaeidae.[2] Pada tahap larva, mereka memakan kotoran.[3] [ Tersebar di daerah tropik dan sub tropik.[1] Tubuh berwarna coklat sebesar kuku kelingking dan punggungnya cembung.[1] Kaki berbetuk khas sebagai penggali.[1] Serangga-serangga ini banyak di jumpai pada musim hujan.[1] Kumbang dewasa sering tertarik sinar lampu, bertelur pada tumpukan tahi kerbau.[1] Larva berwarna putih.[1] Kepompongnya terbungkus di dalam kokon bulat berwarna hitam, yang terbentuk dari kotoran kerbau.[1] Umumnya tiga ekor larva berkumpul menjadi satu di dalam kokon.[1]
Kumbang tahi dikenal suka menggelindingkan bola-bola terbuat dari kotoran yang berbobot 50 kali lebih berat ketimbang tubuhnya sendiri.[4] Kumbang ini juga gunakan kotoran untuk pendingin tubuh ketika berada di atas bola kotoran miliknya dan sering kali mengusap wajahya. Para peneliti mencurigai ini merupakan perilaku khas bertujuan menyebarkan carian ke kaki serta kepala agar menjadi lebih dingin.[4]