Latécoère 298 | |
---|---|
Jenis | Pesawat laut pengebom torpedo |
Pembuat | Latécoère, Breguet |
Penerbangan perdana | 6 Mei 1936 |
Diperkenalkan | 28 Oktober 1938 |
Dipensiunkan | 1951 |
Status | Pensiun |
Pengguna utama | Angkatan Laut Prancis Luftwaffe |
Jumlah | 121 |
Latécoère 298 (disingkat Laté 298) merupakan pesawat terbang laut asal Prancis yang ikut bertempur dalam Perang Dunia 2. Awalnya didesain sebagai pesawat pembom torpedo, tapi juga sebagai pesawat pembom tukik guna menghajar target yang ada di laut dan darat, juga sebagai pesawat pengintai maritim. Pesawat Prancis ini merupakan salah satu yang tersukses sepanjang sejarah.
Pesawat ini selain bisa membawa 1 torpedo Tipe 1926 DA, juga bisa membawa 2 bom bermuatan 150 kg dan depth charge. Armamen tambahannya meliputi 3 buah 7.5mm senjata mesin Darne, 2 di depan dan 1 di belakang.
Terbang pertama kali pada 6 Mei 1936, debutnya dimulai pada Oktober 1938 di skuadron Aéronautique Navale, bagian dari Angkatan Laut Prancis divisi udara. Selain di pangkalan laut juga ditempatkan di kapal induk pesawat laut Prancis Commandant Teste. Saat perang pecah, 4 skuadron bergabung dan pada Mei 1940, ketika Jerman mulai menyerbu ke barat, 81 pesawat dalam 6 skuadron ikut berpartisipasi.
Laté 298 pertama kali beraksi dalam Pertempuran Prancis tahun 1940. Awalnya didesain untuk pengintaian maritim dan penghancur kapal selam, tapi sayangnya tak ada kapal Jerman satupun di Laut Prancis. Kemudian ketika Wehrmacht menuju Prancis dengan cepat, Prancis menggunakannya untuk mengebom target darat, meski kehilangan pesawat dalam jumlah ringan, setidaknya mereka mampu merusak lapis baja Jerman. Pasca menyerah pada Juni 1940, Angkatan Laut Prancis dibawah pimpinan Regime Vichy mengambil sejumlah unit Laté 298, sisanya diambil oleh Luftwaffe.
Pasca Operasi Obor, pasukan Prancis di Afrika bergabung ke Sekutu. Laté 298 bersama RAF Wellington menyisir daerah Afrika Utara. Misi terakhir Laté 298 adalah ketika mereka terbang saat Prancis dibebaskan, tepatnya disaat mereka mengebom transpor Jerman di sepanjang pesisir Atlantik. Laté 298 yang terakhir pensiun dari tugas pada 1946, tapi berlanjut hingga 1950 sebagai pesawat latih.
Meski Prancis secara udara dan teknologinya tak sebagus AS atau Inggris maupun Jerman dan Jepang sepanjang PD2 berkecamuk, Prancis sukses membuat pesawat Latécoère 298 menjadi salah satu pesawat laut tersukses dengan 121 unit dibuat dalam berbagai varian. Semua varian ditenagai oleh mesin Hispano-Suiza 12Ycrs-1 tunggal.
Ciri-ciri umum
Kinerja
Persenjataan