Lha-bzang Khan (Tibet: ལྷ་བཟང༌།; ZWPY: Lhasang; Mongolia: ᠯᠠᠽᠠᠩ ᠬᠠᠨLazang Haan; pengucapan alternatif: Lhazang, Lapsangn atau Lajang; w.1717) adalah penguasa suku Khoshut (juga disebut Qoshot, Qośot, atau Qosot) dari suku bangsa Oirat.[1] Ia adalah putra dari Tenzin Dalai Khan (1668–1701)[2] dan cucu (atau cicit) dari Güshi Khan,[3] yang menjadi khan terakhir dari Kekhanan Khoshut dan Raja OiratTibet. Ia berkuasa sebagai penguasa Tibet dengan menyingkirkan wali raja (desi) Sangye Gyatso dan Dalai Lama Keenam, Tsangyang Gyatso, namun pemerintahannya terpotong pendek karena invasi oleh kelompok Oirat lainnya, suku Dzungar. Ini berujung pada keterlibatan langsung Dinasti Qing Tiongkok dalam politik Tibet.
Adle, Chahryar, and Habib, Irfan (eds.). History of Civilizations of Central Asia: Volume V. Development in Contrast: From the Sixteenth to the Mid-nineteenth Century (2003) UNESCO Publishing.
Barfield, Thomas J. The Perilous Frontier: Nomadic Empires and China, 221 BC to AD 1757 (1992) Blackwell.
Mullin, Glenn H. The Fourteen Dalai Lamas: A Sacred Legacy of Reincarnation (2001) Clear Light Publishers. Santa Fe, New Mexico. ISBN1-57416-092-3.
Petech, Luciano. China and Tibet in the early XVIIIth century: history of the establishment of Chinese protectorate in Tibet (1972) Brill Academic Publishers. ISBN90-04-03442-0.
Schaik, Sam Van. Tibet: A History (2011) Yale University Press.
Schwieger, Peter. The Dalai Lama and the Emperor of China. A political history of the Tibetan institution of reincarnation (2015) Columbia University Press.