Maniwa Nen-ryū (馬庭念流) | |
---|---|
Bela diri tradisional Jepang | |
Foundation | |
Pendiri | Higuchi Matashichirō |
Tanggal didirikan | 1591 |
Periode didirikan | Periode Azuchi-Momoyama (1568–1603) |
Informasi mutakhir | |
Ketua sekarang | Higuchi Sadahito |
Seni yang diajarkan | |
Seni | Deskripsi |
Kenjutsu - ōdachi | Seni pedang - pedang panjang |
Naginatajutsu | Seni tombak mata golok |
Sōjutsu | Seni tombak |
Yadomejutsu | Seni menangkis panah |
Aliran pendahulu | |
Nen-ryū | |
Aliran turunan | |
Honma Nen Ryu |
Maniwa Nen-ryū (馬庭念流) adalah perguruan tradisional (koryū) Seni beladiri Jepang didirikan tahun 1591 oleh Higuchi Matashichirō (kira-kira abad ke-16). Matashichirō adalah murid dari perguruan Nen-ryū, dan mendirikan Maniwa Nen-ryū setelah menerima inka (stempel atau segel) dari Akamatsu Gion. Perguruan ini sekarang dipimpin oleh kepala perguruan ke-25, Higuchi Sadahito.[butuh rujukan]
Maniwa Nen-ryū adalah perguruan yang sangat penting dalam artian perguruan ini adalah perguruan dengan tradisi pertempuran tertua di Jepang yang masih berjalan sekarang ini dan tidak lazim dalam artian sepanjang sejarahnya perguruan ini diperkenalkan dan dilestarikan oleh penduduk sebuah desa. Maniwa Nen-ryū adalah satu dari beberapa perguruan yang mengajarkan yadomejutsu; teknik-teknik menangkis panah yang datang dengan menggunakan pedang.
Dikatakan bahwa aliran ini dibawa ke Maniwa oleh Higuchi Kaneshige tahun 1494, sepanjang sejarahnya gaya pedang ini mendapatkan reputasi menciptakan eksponen yang kuat di mana banyak dari mereka terlibat dalam duel resmi dengan perguruan-perguruan pedang kawakan lainnya.
Gaya ini ditandai dengan penggunaan fukuro shinai, atau pedang bambu buatan, sarung tangan berlapis dan penutup kepala untuk terlibat dalam apa yang disebut kiriwara jiai, yang artinya kompetisi-kompetisi di mana para eksponen dapat menguji ketrampilan mereka tanpa mengalami cedera yang serius. Dalam sejarah kegiatan semacam ini tidak bisa dibuktikan kebenarannya ketika tradisi ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari latihan di perguruan tetapi bersama dengan Shinkage dan Perguruan Yagyū Shinkage Maniwa Nen-ryū merupakan perguruan pertama bujutsu Jepang yang menggunakan penggunaan pedang bambu sebagai alat untuk berlatih. Alat latihan ini dikembangkan lebih lanjut oleh Nakanishi Chuto dari Nakanishi-ha Ittō-ryū dan lambat laun menjadi elemen penting dalam membangun olahraga modern bernama kendo.
Dalam latihan, teknik-teknik perguruan ini kadang terlihat aneh dan kekurangan gaya yang mantap yang membedakannya dengan perguruan-perguruan klasik seni berpedang Jepang lainnya. Namun sistem Maniwa Nen-ryū dikatakan secara kiasan halus dalam teknik dan telah terbukti baik dalam pertempuran dan duel sepanjang sejarah perguruan ini.
Draeger, Donn. 1973. Classical Budo. The Martial Arts and Ways of Japan, 2. New York & Tokyo: Weatherhill.
Skoss, Diane (Editor). 1997. Koryu Bujutsu. Classical Warrior Traditions of Japan, Volume 1. New Jersey, Koryu Books.
Skoss, Diane (Editor). 2002. Keiko Shokon. Classical Warrior Traditions of Japan, Volume 3. Koryu Books. ISBN 1-890536-06-7