Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Oktober 2023) |
H. Mansyur Subhawannur | |
---|---|
Lahir | Mansyur Subhawannur 30 November 1948 Jakarta, Indonesia |
Pekerjaan | |
Karier musik | |
Genre | Dangdut |
Instrumen | Vokal |
Tahun aktif | 1969–sekarang |
Label | |
H. Mansyur Subhawannur atau yang lebih dikenal dengan nama populer Mansyur S (lahir 30 November 1948) adalah Penyanyi-penulis lagu Dangdut dan Pemeran Indonesia. Mansyur S mengawali karier dengan merilis album perdananya yakni, Pesan Perpisahan pada tahun 1969. Yang kemudian membuat namanya mencuat di dunia musik Dangdut.
Selain eksis di dunia Dangdut. Mansyur S yang memiliki suara merdu dan berciri khas ini juga pernah berperan di dunia akting, yaitu membintangi sebuah sinetron dan tentunya dengan tetap membawakan karakternya sebagai pedangdut.[1]
Mansyur S. tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang bermusik. Ayahnya adalah seorang pemain gitar dan sering tampil di acara-acara lokal. Sejak usia muda, Mansyur S. telah menunjukkan bakatnya dalam bernyanyi. Ia sering mengikuti kompetisi vokal di tingkat lokal dan meraih banyak penghargaan.
Karier musik Mansyur S. dimulai pada awal tahun 1970-an. Ia bergabung dengan grup musik Orkes Melayu Soneta yang dipimpin oleh Rhoma Irama. Dalam grup ini, Mansyur S. menjadi salah satu vokalis utama dan mendapatkan kesempatan untuk merekam dan tampil di panggung. Bersama dengan Rhoma Irama, Mansyur S. turut mengembangkan genre musik dangdut yang pada saat itu sedang populer di Indonesia.
Pada tahun 1982, Mansyur S. merilis lagu yang kemudian menjadi salah satu karyanya yang paling terkenal, yaitu "Kopi Susu". Lagu ini meraih popularitas yang besar dan menjadikan Mansyur S. semakin dikenal di dunia musik Indonesia. Selain "Kopi Susu", Mansyur S. juga merilis sejumlah lagu hits lainnya, antara lain "Rembulan Bersinar Lagi", "Pagar Makan Tanaman", dan "Sejengkal Tanah".
Selama kariernya, Mansyur S. telah merilis banyak album dan mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk beberapa Anugerah Musik Indonesia (AMI). Ia juga sering tampil di panggung-panggung musik dangdut di dalam dan luar negeri.
Selain kesuksesannya sebagai penyanyi dangdut, Mansyur S. juga terlibat dalam dunia akting. Ia tampil dalam beberapa film, di antaranya "Setetes Noda Manis" (1985) dan "Secangkir Kopi Pahit" (1988).
Mansyur S. dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan tulus dalam berkarya. Suara emasnya dan interpretasi yang khas dalam menyanyikan lagu-lagu dangdut telah menciptakan penggemar setia di kalangan masyarakat Indonesia. Meskipun beliau sudah jarang tampil lagi, karya-karya Mansyur S. tetap dikenang dan terus didengarkan hingga saat ini. Ia memberikan warisan musik yang berharga dan memperkaya industri musik Indonesia.