Manulwaki
| |
---|---|
Lophorina | |
Taksonomi | |
Kelas | Aves |
Ordo | Passeriformes |
Famili | Paradisaeidae |
Genus | Lophorina |
Species |
Lophorina, manulwaki atau cenderawasih kerah adalah genus burung dalam keluarga burung cendrawasih Paradisaeidae yang endemik di Papua, sebelumnya hanya berisi satu spesies, namun pada tahun 2017, berisi tiga spesies. [1]
Semua manulwaki memiliki tubuh hitam legam hingga hitam yang hanya ditemukan pada jantan, sedangkan anggota betina memiliki bagian atas berwarna coklat (warna tergantung pada spesiesnya) dengan bagian bawah berjeruji; mereka memiliki paruh yang relatif panjang hingga pendek, ramping, seperti gagak, dan ornamen yang beragam. Ketiga spesies tersebut mempunyai jubah khas yang terdapat di tengkuknya yang menjulang ke depan, mahkota berwarna biru kehijauan, dan pelindung dada berwarna biru kehijauan yang tampak "tersenyum" ( L. superba ) dan "mengerutkan kening" ( L. niedda ) yang digunakan pejantan untuk merayu betina. Saat mendekati masa pacaran , cenderawasih kerah betina, pejantan cenderung mulai berjongkok, memperlihatkan pelindung dadanya secara berulang-ulang dan gerakan ke bawah yang berlebihan untuk memperlihatkan mahkotanya kepada betina. Selama pertunjukan dengan intensitas tinggi, pejantan juga akan mengipasi jubah tengkuknya, membentuk setengah lingkaran di atas kepala, dan mengelilingi pelindung dada, sambil melompat-lompat mengelilingi betina.[2] [3] [4] Saat ditampilkan secara penuh, burung-burung tersebut terlihat seperti karakter kartun dunia lain dengan wajah serba hitam, mata biru, dan mulut biru saat mereka berusaha sekuat tenaga untuk melompat dan menari di sekitar calon pasangannya.
|pmid=
(bantuan).
|pmid=
(bantuan).