Maulwi Saelan | |
---|---|
Ketua Umum PSSI ke-5 | |
Masa jabatan 1964–1967 | |
Pendahulu Abdul Wahab Djojohadikoesoemo | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Afdeeling Makassar, Celebes, Hindia Belanda | 8 Agustus 1926
Meninggal | 10 Oktober 2016 Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia | (umur 90)
Makam | Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, DKI Jakarta |
Almamater | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka (1992) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1945–1974 |
Pangkat | Kolonel CPM |
Satuan |
|
Komando |
|
Pertempuran/perang | |
Sunting kotak info • L • B |
Kolonel CPM (Purn.) H. Maulwi Saelan, S.I.P. (8 Agustus 1926 – 10 Oktober 2016[1]) adalah seorang tentara, administrator sepak bola dan salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia.[2] Ia juga merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia juga pernah menjadi salah satu ajudan pribadi Presiden Soekarno. Selain itu ia dikenal juga sebagai pendiri Taman Siswa di Makassar.
Maulwi Saelan merupakan anak Amin Saelan, tokoh nasional di Makassar dan pendiri Taman Siswa di kota itu. Dia bergabung dengan tim nasional sepak bola Indonesia antara 1954 hingga 1958 dan berkontribusi besar dalam keberhasilan Timnas Indonesia menembus empat besar Asian Games 1954 dan meraih medali perunggu di Asian Games 1958.
Salah satu penampilan heroik Maulwi adalah ketika menghadapi Uni Soviet pada Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne, pada tanggal 29 November 1956. Indonesia kala itu berhasil menahan imbang Uni Soviet yang merupakan salah satu tim terkuat Eropa dan dunia. Maulwi Saelan berjibaku menahan gempuran Igor Netto, Sergei Salnikov, dan Boris Tatushin. Skor 0-0 bertahan hingga akhir pertandingan.[3]
Maulwi Saelan mengawali karier militernya saat ia bergabung dalam organisasi kelaskaran yang bernama Laskar Pemberontak Republik Indonesia Sulawesi yang dikenal dengan singkatan LAPRIS sebagai Anggota akan tetapi tidak lama kemudian pucuk pimpinan LAPRIS membentuk sebuah pasukan yang mobile / bergerak cepat dengan nama Harimau Indonesia dimana Maulwi Saelan dipercaya menjadi Kepala Staf nya hingga pada puncaknya ia resmi menjadi Perwira TNI dengan pangkat terakhir Kolonel CPM (Purn.) sedangkan jabatan terakhir yang disandangnya adalah Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa, dimana resimen ini merupakan pasukan pengawal dari Presiden R.I yang pertama yaitu Ir. Soekarno dengan kekuatan sekitar 4 Batalyon dan 1 Detasemen Kawal Pribadi [4]
Jabatan olahraga | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Abdul Wahab Djojohadikoesoemo |
Ketua Umum PSSI 1964–1967 |
Diteruskan oleh: Kosasih Purwanegara |