Monergisme adalah pandangan dalam teologi Kristen yang berpendapat bahwa Allah bekerja melalui perantara Roh Kudus untuk mewujudkan keselamatan seseorang melalui kelahiran baru spiritual, terlepas dari kerja sama individu tersebut.
Hal ini paling sering dikaitkan dengan Lutheranisme, serta dengan tradisi Reformed (seperti Presbiterianisme, Anglikanisme gereja rendah, Puritan, Gereja Reformed Belanda, Baptis Reformed, dll.) dan doktrinnya tentang anugerah yang tidak dapat ditolak, dan khususnya dengan perbedaan doktrinal historis antara Calvinisme dan Arminianisme.[1] Posisi ini kontras dengan apa yang disebut sinergisme Arminian, yaitu keyakinan bahwa Tuhan dan individu bekerja sama untuk membawa keselamatan bagi individu tersebut.[2]
The code and creed of Anglicanism is richly Trinitarian (divine self-disclosure), soteriologically monergistic (grace alone), and warmly pastoral (godly care) in its approach to the people it serves within and beyond the bounds of its membership.
Two examples of Christian synergism are the Catholic reformer Erasmus, who was roughly contemporary with Luther, and the seventeenth-century Dutch theologian Arminius. John Wesley, founder of the Methodist tradition, was also a synergist with regard to salvation.