Monokok

Monokok Deperdussin dengan konstruksi kerangka kayu

Monokok adalah sebuah pendekatan struktural yang mendistribusikan beban pada kulit luar objek, seperti halnya cangkang telur. Teknik ini dapat juga disebut kulit struktural. Istilah ini berasal dari bahasa Prancis, monocoque yang berarti "kulit keras tunggal" atau "rangka tunggal" (dari badan kapal).[1]

Semimonokok

[sunting | sunting sumber]

Beberapa struktur memiliki subkomponen yang monokok, tetapi merupakan bagian dari sebuah struktur rangka komposit. Ini merupakan alternatif dari monokok "sejati" yang meliputi: penopang, unibody, kulit yang dapat ditiup, dan semimonokok atau kulit yang ditekan. Semimonokok adalah pendekatan hibrida yang menggabungkan kulit tarik dan struktur tekan yang terdiri atas longeron dan rusuk untuk rangka.[2]

Pesawat terbang

[sunting | sunting sumber]

Awalnya pesawat dibangun dengan menggunakan kerangka yang biasanya berbentuk tabung dari bahan kayu atau baja, yang kemudian ditutupi (atau dikuliti) dengan kain,[3] seperti linen irlandia atau katun.[4] Kulit tersebut tidak memberikan kontribusi apapun pada kekuatan rangka pesawat dan hanya menambah berat. Kulit hanya untuk memperhalus tampak luar. Dengan membayangkan rangka pesawat sebagai satu kesatuan utuh dan bukan gabungan dari beberapa bagian, struktur monokok menjadi hal yang masuk akal dan beberapa perusahaan dengan segera mengadopsi penerapan-penerapan dari industri kapal, seperti memberikan lapisan-lapisan kayu tipis. Tahun 1912, Deperdussin memperkenalkan sebuah pesawat balap monokok menggunakan badan yang terbuat dari tiga lapis lapisan kayu tipis yang dilem, yang menjadi kulit luar sekaligus struktur utama penopang beban.[5] Struktur ini mengurangi beban sehingga secara efektif pesawat ini dapat memenangkan sebagian besar perlombaan yang diikutinya.[5] Gaya konstruksi ini ditiru dengan beberapa variasi, di Jerman oleh LFG Roland, dipatenkan oleh mereka dengan nama Wickelrumpf (tubuh dibungkus), dan digunakan oleh Pfalz Flugzeugwerke. Bentuk Wickelrumpf menggunakan dua lapisan kayu lapis (plywood) dan pada setiap cetakan setengah bagian kulit badan pesawat dibungkus dengan kain; sementara Albatros, Hannover, dan Siemens-Schuckert malah menggunakan empat panel plywood berdampingan, menutupi kerangka internal ringan yang dikerjakan dan ekor ke depan dan dari sisi ventral struktur ke atas. Tapi, struktur ini rentan terhadap kerusakan akibat lembap dan delaminasi.[6]

Zeppelin-Lindau (Do) D.I, produksi pertama menggunakan monokok logam seluruhnya

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Monococque definition". Merriam-Webster Dictionary. Encyclopædia Britannica. 26 September 2011. 
  2. ^ Airframe and Powerplant Mechanics Airframe Handbook (Publication AC65-15A). Washington, DC: US Department of Transportation Federal Aviation Administration Standards Division. 1976. hlm. 4. ISBN 0-16-036209-1. 
  3. ^ Megson, 1972, p.198
  4. ^ Robertson, 1996, pp.1–2
  5. ^ a b Aeronautics, 1912, p.112
  6. ^ FAA, 2001, p.1.2

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Megson, T.H.G. (1972). Aircraft Structures for Engineering Students. London: Edward Arnold Publishers LTD. ISBN 0-7131-3393-7. 
  • Robertson, Bruce (1996). WWI British Aeroplane Colours and Markings. Berkhampstead: Albatros Publications Inc. hlm. 1–2. ISBN 0-948414-65-0. 
  • Schatzberg, Eric (1999). Wings of Wood, Wings of Metal: Culture and Technical Choice in American Airplane Materials, 1914-1945. Princeton, N.J.: Princeton University Press. ISBN 978-0691087733. 
  • Acceptable Methods, Techniques, and Practices - Aircraft Inspection and Repair (Publication AC 43.13-1B). Washington, DC: US Department of Transportation Federal Aviation Administration Standards Division. 2001. hlm. 1.2. ISBN 0-16-036209-1. 
  • Unknown (1912). Aeronautics (October): 112.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)Missing or empty |title= (help)