Pangeran Morihiro 盛厚王 | |
---|---|
Pangeran Warisan Higashikuni | |
Kelahiran | Tokyo, Jepang | 6 Mei 1917
Kematian | 1 Februari 1969 Rumah Sakit Internasional Santo Lukas, Tokyo, Jepang | (umur 51)
Pasangan | Shigeko, Putri Teru (m.1943–1961; kematiannya) Yoshiko Terao (m.1964–1969; kematiannya) |
Keturunan | Nobuhiko Higashikuni (東久邇信彦) Fumiko Higashikuni Naohiko Higashikuni Hidehiko Higashikuni Yūko Higashikuni Atsuhiko Higashikuni Morihiko Higashikuni |
Wangsa | Higashikuni no miya |
Ayah | Naruhiko Higashikuni |
Ibu | Toshiko, Putri Yasu |
Karier militer | |
Pengabdian | Jepang |
Dinas/cabang | Angkatan Darat Kekaisaran Jepang |
Lama dinas | 1937-1945 |
Pangkat | Mayor |
Kesatuan | Tentara Kwangtung |
Komandan | Baterai Pertama, Resimen Artleri Alat Berat ke-1, Tentara Kwantung |
Perang/pertempuran | Perang Tiongkok-Jepang Kedua Second World War |
Penghargaan | Cordon Besar Ordo Kembang Paulownia Ordo Layangan Emas (Kelas ke-4) |
Morihiro Higashikuni (東久邇 盛厚 , Higashikuni Morihiro), dulunya Pangeran Morihiro (盛厚王 , Morihiro Ō, 6 Mei 1917 – 1 Februari 1969) adalah seorang perwira Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang merupakan anggota garis keturunan Ōke dari keluarga kekaisaran Jepang dan suami dari putri sulung Kaisar Hirohito.
Sebagai putra sulung dan pewaris Pangeran Naruhiko Higashikuni, Pangeran Morihiro memiliki keistimewaan karena merupakan cucu Kaisar Meiji dan sepupu pertama sekaligus keponakan dari Kaisar Hirohito. Ia lahir Tokyo, dan seperti kebanyakan anggota laki-laki dari keluarga kekaisaran pada masa Kekaisaran Jepang, berkarier dalam militer sejak dini.