Murka Tuhan atau murka Allah[1] adalah sebuah bencana alam di luar kendali manusia, seperti gempa bumi atau tsunami, dimana tak seorang pun dapat memegang tanggung jawab. Sebaliknya, peristiwa politik atau buatan manusia luar biasa lainnya dianggap sebagai force majeure.
Frase "murka Tuhan" terkadang dipakai untuk mengaitkan sebuah peristiwa dengan campur tangan ilahi. Biasanya, istilah tersebut dipakai berkaitan dengan bencana alam atau peristiwa tragis. Sebaliknya, mukjizat sering dianggap merupakan peristiwa keberuntungan yang dikatiakan dengan campur tangan ilahi. Beberapa pihak menganggapnya terpisah dari kejadian alam dan hal yang dikatikan dengan nasib atau takdir.[2]
Para teolog Kristen memiliki pandangan dan penafsiran kitab suci yang berbeda.[3] R.C. Sproul menyatakan bahwa Allah menimbulkan bencana saat ia berbicara soal Providensi Ilahi: "Di alam semesta yang diatur oleh Allah, tak ada peristiwa kebetulan."[4] Pihak lain menyatakan bahwa Allah dapat membuat tragedi terjadi.[5][6]
Pihak lain menerima peristiwa kesialan sebagai bagian dari hidup[7] dan mengutip Matius 5:45: "Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.".