Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada April 2016. |
Mycena overholtsii | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | M. overholtsii
|
Nama binomial | |
Mycena overholtsii |
Mycena overholtsii | |
---|---|
Karakteristik mikologi | |
Himenium berbentuk insang | |
Tudung cembung | |
Himenium menggala atau adneksa | |
Tangkai gundul | |
Jejak spora berwarna putih | |
Jenis ekologi saprotrof | |
Edibilitas: tidak diketahui |
Mycena overholtsii, umumnya dikenal dengan nama helm peri salju atau kaki bulu, adalah spesies jamur pada famili Mycenaceae. Payung jamur yang muncul secara relatif berukuran besar pada genus Mycena, dengan payung berbentuk cembung berwarna kelabu yang dapat mencapai diameter 5 cm (2,0 in) dan batang yang dapat mencapai tinggi 15 cm (5,9 in). Lapisan bawah dari payung berwarna kelabu pucat, dan pada awalnya akan terbelah-belah kecil yang kemudian semakin membesar saat payung jamur semakin matang. Jamur ini memiliki karakteristik unik yakni lapisan lebat “rambut” berwarna putih pada bagian bawah dari batang. M. overholtsii adalah jenis jamur salju, tumbuh pada batang konifer yang membusuk dengan baik dekat tumpukan saljut, selama atau setelah salju mencair. Pada awalnya jamur ini dilaporkan hanya dapat ditemukan di dataran tinggi di bagian barat Amerika Utara, terutama pada pegunungan Rocky dan air terjun. Jamur ini pertama kali dilaporkan ditemukan di luar tempat tersebut pada 2010 di Jepang. Keamanan untuk konsumsi jamur ini belum diketahui. M. overholtsii dapat dibedakan dengan spesies sejenis lain dengan melihat pada perbedaan lokasi dan ukuran spora.
Spesien ini pertama kali ditemukan oleh Alexander H. Smith dan Wilhelm Solheim pada 1953, dalam kumpulan spesimen yang dikumpulkan dari Medicine Bow Mountains di Albany County, Wyoming.[1] Jamur ini dinamai demikian untuk menghormati mikolog Amerika dari awal abad kedua puluh Lee Oras Overholts.[2] Jamur ini umumnya dikenal dengan sebutan "helm peri salju",[3] atau "kaki bulu,[4] meskipun jamur ini memiliki kesamaan nama dengan Tapinella atrotomentosa[5] dan Xeromphalina campanella.[6] M. overholtsii telah diberi nama Jepang yakni yukitsutsumikunugitake.[7]
Mycena overholtsii menumbuhkan payung jamur terbesar pada genus Mycena.[8] Spesies ini memiliki payung jamur yang berdiameter 15 hingga 5 cm (5,9 hingga 2,0 in) berbentuk cembung dan memiliki umbo (bagian menonjol di tengah payung jamur yang berbentuk mirip puting) saat dewasa. Permukaan payung halis,lembap, dan ditandai dengan uliran radial.[9] Payung jamur bersifat hygrophanous, dan tergantung pada durasi dan kondisi hidrasi, dapat berwarna cokelat atau cokelat kelabu,[10] sampai kelabu gelap atau kebiruan. Daging jamur berukuran kecil dan basah, dengan warna kelabu muda.[2] Insang jamur memiliki adnate, adnexed, atau pecabangan batang yang tertancap dangkal, dan pada awalnya berdekatan yang kemudian semakin berjarak saat semakin dewasa.[11] Insang jamur berwarna putih hingga kelabu pucat dan kelabu saat terluka.[12] Terdapat tiga hingga empat lapis lamellulae (insang pendek yang tidak sepenuhnya kelyar dari payung jamur ke batang) yang berselingan di antara insang.[11] Batang jamur mencapai panjang 4 hingga 15 cm (1,6 hingga 5,9 in) dengan ketebalan 03 hingga 1 cm (1,2 hingga 0,4 in) dan meruncing ke atas sehingga bagian batang jamur akan sedikit lebih besar dari ujungnya.[9] Bentuk batang dapat lurus atau melengkung dan memiliki kartilago yang mirip daging jamur, dan berongga di tengah saat dewasa.[11] Saat tumbuh pada kayu yang lembut dan membusuk dengan cukup baik, batang jamur biasanya menembus cukup dalam hingga ke bagian substrate.[3] Batang jamur berwarna pink kecokelatan dan bagian bawahnya adalah tomentose – tertutup dengan rambut putih tebal yang lebat.[10] Jamur memiliki bau seperti ragi dan rasa yang tidak begitu kuat;[13] Kemanan untuk konsumsi masih belum diketahui,[10] tidak dikategorikan segabagai jamur yang beracun.[9]
Saat dilihat pada mikroskop spora tampak berwarna putih. Secara mikropis, spora berbentuk elips kasar yang sering kali berbentuk seperti buncis dengan dimensi of 5.5–7.0 dan 3.0–3.5 µm. Sprora berdinding tipis dan halus, dan tonjolan hilar.[11] Spora bersifat amiloid, yang artinya bersifat menyerap iodine dan berubah warna menjadi hitam atau navy saat ditandai dengan Melzer's reagent. Basidia (Kamar yang menyimpan spora) berisi empat spora. Cheilocystidia (cystidia pada ujung insang), yang tersebar dan berselingan dengan basidia, berbentuk silinder kasar hingga fusoid (berbentuk mirip galah), halus, hyaline (transparant), dan berukutan 45–65 sampai 2–5.5 µm. Pleurocystidia (cystidia pada wajah insang) jarnag ditemui dan memiliki tampilan yang sama dengan cheilocystidia. Kutikel payung bersifat ixocutis (tipe jaringan jamur di mana hypha bergelatin dan mendatar) dengan hyphae yang umumnya halur dengan diameter 1.5–3.5 µm. Daging jamur bersifat dextrinoid, yakni akan berubah warna menjadi merah kecokelatan pada Melzer's reagent. Koneksi Clamp ditemui pada hyphae M. overholtsii.[13]
Mycenas sejenis yang tumbuh pada sekumpulan kayu antara lain M. maculata dan M. galericulata. Badan buah dari M. maculata biasanya menjadi berwarna merah saat menjadi dewasa, tetapi karakteristik ini tidak konsisten ditemui dan tidak tepat untuk dijadikan alat identifikasi. Sporanya lebih besar dari M. overholtsii, berukuran 7–10 sampai 4–6 µm. M. galericulata berbentuk sangat mirip dengan M. maculata, tetapi tidak mengalami perubahan warna menjadi kemerahan. Sporanya berukuran 8–12 sampai 5.5–9 µm.[14] Spesies lain sejenis yakni M. semivestipes,[15] yang dapat dibedakan dengan baunya yang seperti pemutih, lokasi penemuan di bagian timur Amerika Utara, musim pembuahan selama musim panas dan gugur, dan spora berukuran kecil yakni 4–5 sampai 2.5–3 µm.[16]
Spesies ini biasanya ditemukan tunggal, tetapi sering ditemukan berkelompok pada batang konifer dan akar kayu (biasanya Douglas-fir) yang membusuk dengan baik di dekat tumpukan salju yang mencair,[3] atau kadang-kadang pada rongga salju lembap yang terbentuk akibat pencairan salju.[12] Suhu di malam hari yang dingin mengurangi curah pencairan dan membantu memastikan spora yang dilepaskan jamur akan masuk ke dalam tanah.[9] Jamur ini umum ditemui di daerah barat Amerika Utara,terutama pada Pacific Northwest, Pegunungan Rocky and the Pegunungan Cascade. Jamur ini dilaporkan telah ditemui pada empat negara bagian: Dakota Selatan,[17] California, Washington dan Wyoming, tetepi tidak di Oregon.[13] Jamur ini juga ditemui Kanada bagian barat.[18] Jamur ini hanya dapat ditemui pada daerah dengan elevasi 1.000 m (3.300 ft).[8] Pada 2010, jamur ini dilaporkan tumbuh pada hutan konifer boreal di Hokkaido, Jepang, di antara kebun Sakhalin fir (Abies sachalinensis), begitu pula pada hutan alam yang didonimasi oleh Sakhalin fir dan Jezo spruce (Picea jezoensis).[7] Di Amerika jamur ini biasanya dapay ditemui pada bulan Maret dan Juli.;[13] Di Jepang biasanya ditemui di Mei.[7] Periode pembuahan dapat diperpanjang, terutama di daerah dengan hujan salju yang tinggi,[19] atau pada elevasi tinggi di mana pencairan salju menjadi terhambat.[9]