Penanda | |
---|---|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider |
|
Nomor EC | |
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
Sifat | |
C7HF13O5S . C2F4 | |
Massa molar | Lihat artikel |
Senyawa terkait | |
Senyawa terkait
|
Aciplex Flemion Dowew fumapem F |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Nafion adalah suatu fluoropolimer-kopolimer berbasis tetrafluoroetilena tersulfonasi yang ditemukan pada akhir tahun 1960-an oleh Walther Grot dari DuPont.[1] Polimer ini merupakan kelas polimer sintetik pertama dengan sifat ionik yang disebut ionomer. Keuinikan sifat ionik yang dimiliki Nafion merupakan hasil dari penggabungan gugus eter perfluorovinil dengan gugus sulfonat pada kerangka tetrafluoroetilena (Teflon).[2][3] Nafion telah menerima cukup banyak perhatian sebagai konduktor proton untuk membran pertukaran proton (PEM) sel bahan bakar karena stabilitas termal dan mekanik yang sangat baik.
Dasar kimia bagi sifat konduktif superior yang dimiliki Nafion masih menjadi fokus penelitian. Proton pada gugus SO3H (asam sulfonat) "lompat" dari satu lokasi asam yang lain. Pori-pori memungkinkan pergerakan kation namun membran tidak mengkonduksi anion atau elektron. Nafion dapat diproduksi dengan berbagai konduktivitas kationik.
Turunan Nafion pertama disintesis melalui kopolimerisasi tetrafluoroetilena (TFE) (monomer dalam Teflon) dan suatu turunan dari perfluoro (alkil vinil eter) dengan asam sulfonil fluorida. Pereaksi terakhir dapat disiapkan melalui pirolisis oksida atau asam karboksilat bersangkutan untuk menghasilkan struktur terolefinasi.[4]
Produk yang dihasilkan adalah suatu termoplastik mengandung gugus -SO2F yang diekstrusi ke dalam film. Larutan NaOH panas mengkonversi gugus sulfonil fluorida (-SO2F) tersebut menjadi gugus sulfonat (-SO3−Na+). Bentuk Nafion ini, disebut sebagai bentuk netral atau garam, pada akhirnya dikonversi ke bentuk asam yang mengandung gugus asam sulfonat (-SO3H). Nafion dapat dicetak menjadi film tipis dengan pemanasan dalam alkohol berair pada 250 °C dalam suatu autoklaf. Dengan proses ini, Nafion dapat digunakan untuk menghasilkan film komposit, melapisi elektrode, atau memperbaiki kerusakan membran.[2]
Proses produksi ini cukup mahal.[5][6]
Kombinasi dari kerangka Teflon stabil dengan gugus sulfonat yang bersifat asam memberikan Nafion karakteristik:[7]
Sifat yang dimiliki Nafion membuatnya sesuai untuk berbagai aplikasi. Nafion telah digunakan dalam sel bahan bakar, perangkat elektrokimia, produksi klor-alkali, pemulihan ion logam, elektrolisis air, penyepuhan, pengolahan permukaan logam, baterai, sensor, sel dialisis Donnan, pelepasan obat, pengeringan gas atau humidifaksi, dan katalisis superasam untuk produksi bahan kimia.[2][3][7][12] Nafion juga sering disebutkan atas potensi teoretis (yaitu, sejauh ini belum teruji) dalam sejumlah bidang.
Normalnya, Nafion akan terdehidrasi (karenanya kehilangan konduktivitas proton) ketika suhu berada di atas ~80 °C. Batasan ini menjadi masalah dalam desain sel bahan bakar, karena suhu yang tinggi lebih disukai untuk efisiensi yang lebih baik serta toleransi CO pada katalis platina. Silika dan zirkonium fosfat dapat digabungkan dalam jaringan air Nafion melalui reaksi kimia in situ untuk meningkatkan suhu kerja menjadi di atas 100 °C.