Ki-84 | |
---|---|
Jenis | Pesawat tempur |
Pembuat | Nakajima Aircraft Company |
Penerbangan perdana | Maret 1943 |
Diperkenalkan | November 1944 |
Dipensiunkan | Agustus 1945 (Jepang) |
Pengguna utama | Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang |
Jumlah | 3.514 [1] |
Varian | Nakajima Ki-116 |
Nakajima Ki-84 Hayate (疾風 , Badai) adalah pesawat tempur berbasis darat yang dioperasikan oleh Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada masa akhir Perang Dunia Kedua. Proyek pengadaan Ki-84 dimulai pada tahun 1942, ketika Nakajima Ki-43 sedang gencar-gencarnya diproduksi. Ki-84 sendiri adalah jawaban dari keluhan para pilot Jepang yang mengeluhkan beberapa kekurangan pada pesawat tempur andalan mereka sebelumnya, Nakajima Ki-43 Hayabusa. Yaitu pada persenjataan yang terlalu ringan, tidak adanya lapisan pelindung bagi pilot, tidak adanya tangki bahan bakar yang dapat menutup sendiri, hingga kecepatan yang kurang. Nakajima Ki-84 pertama kali terbang pada pertengahan 1943, dan langsung dikirim ke unit-unit garis depan pertempuran.
Ki-84 Hayate digerakkan oleh 1 unit mesin radial Nakajima Ha-45-21 Homare 18-silinder dengan tenaga 1.485 kW (1.990 hp), yang mampu melesatkan Ki-84 pada kecepatan 624 km/jam. Persenjataan Ki-84 mencakup 2 senapan mesin Ho-103 kaliber 12.7mm diatas Engine Cowling dan 2 kanon Ho-5 kaliber 20mm di sayap. Varian kedua (Ki-84-Ib) dipersenjatai 4 kanon Ho-5 kaliber 20mm, 2 di sayap, 2 di Fuselage. Untuk varian Interceptor (Ki-84-Ic) Senapan mesin Ho-103 dicabut dan digantikan oleh 2 kanon Ho-155 kaliber 30mm di sayap, menemani kanon Ho-5 kaliber 20mm
Permasalahan paling krusial yang diderita Hayate adalah mesin. Hayate menggunakan versi Direct-Injection dari mesin Ha-45 Homare, dengan menggunakan Water injection untuk membantu Supercharger dalam melesatkan Ki-84 ke kecepatan maksimumnya. Akibat situasi perang, supply dan perawatan suku cadang mesin Ki-84 semakin susah karena butuh perawatan yang telaten. Selain itu kualitas metal yang diproduksi Jepang di akhir perang semakin buruk karena efek pemboman sekutu, yang menyebabkan roda pendaratan Ki-84 sering jebol ketika mendarat, disamping dengan minimnya pilot-pilot terlatih untuk mempiloti fighter ini.
Walaupun begitu, pilot sekutu mengakui bahwa Ki-84 ini adalah lawan tanding yang tangguh dalam dogfight dengan P-51D Mustang, F4U Corsair, F6F Hellcat dan P-47 Thunderbolt di tangan pilot yang terlatih, dan Track Record Ki-84 paling tersohor adalah pada tanggal 15 April 1945 ketika 11 Ki-84 menyerang pangkalan udara sekutu di Okinawa dan menimbulkan kerusakan besar di darat. Salah satu bukti potensi Ki-84 di udara apabila mendapat perlakuan yang sesuai, ditunjukkan oleh sekutu setelah perang, sekutu yang ketika mengujicoba Ki-84 rampasan untuk diterbangkan, sekutu menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi Amerika, Octane 92 Avgas, Water-Methanol Injection Boost pada Ki-84, membuktikan Ki-84 mampu terbang hingga nyaris mencapai kecepatan 700 km/jam, diatas P-51 Mustang dan Republic P-47 Thunderbolt pada ketinggian 6000 meter keatas. Dengan persenjataan berat (2 kanon 20mm dan 2 kanon 30mm pada Ki-84-Ic) Ki-84 dapat menjatuhkan sebuah pesawat pembom berat menjadi awan besi rongsokan dalam waktu singkat.
Dan dengan material yang berkualitas dan kuat, Ki-84 dapat diajak mengebut hingga kecepatan nyaris mencapai 700 km/jam, lebih dari cukup untuk kabur dari sergapan pesawat-pesawat tempur kontemporer Sekutu, plus memiliki daya tahan yang bagus. Terlalu sedikit, terlalu terlambat muncul, dan terlalu ribet untuk memeliharanya, menjadikan Nakajima Ki-84 sebagai "pahlawan kesiangan" Jepang karena baik dengan performanya yang sangat bagus, tapi banyak kendala-kendala yang menghantui, sekaligus muncul terlalu sedikit dan terlalu terlambat untuk mengubah jalannya peperangan. Bersama Kawasaki Ki-100 Gunsherikan dan Kawanishi N1K2-J, Nakajima Ki-84 adalah salah satu dari trio pesawat tempur Jepang yang mampu meladeni pesawat-pesawat tempur terbaik milik Sekutu, dan bahkan mengunggulinya.
Masa perang dunia
Paska perang dunia