Geografi | |
---|---|
Lokasi | Samudra Pasifik |
Koordinat | 16°9′15″S 146°21′20.4″W / 16.15417°S 146.355667°W |
Kepulauan | Tuamotu |
Luas | 33 km2 (laguna) 20 km2 (8 sq mi) |
Panjang | 8 km |
Pemerintahan | |
Negara | Prancis |
Wilayah seberang laut | Polinesia Prancis |
Divisi administratif | Îles Tuamotu-Gambier |
Komune | Fakarava |
Kota terbesar | Tupana |
Kependudukan | |
Penduduk | 226[1] jiwa (2012) |
Niau adalah atol kecil di Polinesia Prancis, di komune Fakarava (kepulauan Tuamotu). Atol ini memiliki karang tepi yang luas dengan diameter 8 km dan luas 53 km2.
Laguna Niau berawa, hipersalin, dan seluruhnya tertutup. Sebidang tanah sempit yang mengelilingi laguna ditutupi oleh vegetasi rawa. Luas laguna tertutup adalah 33 km2, dengan luas daratan 20 km2. Laguna memiliki warna hijau yang tidak biasa.
Satu-satunya pemukiman manusia di Niau adalah Tupana dengan populasi 226 jiwa (per 2012).
Orang Eropa pertama yang tercatat mengunjungi Niau adalah Laksamana Rusia Fabian Gottlieb von Bellingshausen pada tahun 1820 di atas kapal Vostok dan Mirni. Dia menamai pulau ini Greig berdasarkan nama Aleksey Greig.
Niau secara administratif merupakan bagian dari komune Fakarava, yang terdiri dari pulau Fakarava, serta atol Aratika, Kauehi, Niau, Raraka, Taiaro, dan Toau.
Niau adalah salah satu dari sedikit lokasi di mana ekosistem hutan tropis lembab Tuamotu asli[2] (dikenal secara lokal sebagai feo) dilestarikan. Ekosistem hutan berdaun lebar campuran[3] ini telah menghilang di hampir semua atol lainnya. Hutan telah dilestarikan di bagian tengah pulau. Hutan ini berisi beberapa spesies tumbuhan dan hewan endemik.
Burung pekakak kecil Niau Todiramphus gertrudae sekarang hidup secara eksklusif di pulau Niau. Burung yang terancam punah ini menghilang dari Kepulauan Gambier sejak lama.
Terdapat sebuah bandar udara di atol Niau, yakni Bandar Udara Niau.