Operasi Polo (1948) | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Negara Hyderabad pada tahun 1909 (tidak termasuk Berar) | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
India | Hyderabad | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Joyanto Nath Chaudhuri Sardar Patel E. N. Goddard Roy Bucher |
S.A. El Edroos Qasim Razvi | ||||||
Kekuatan | |||||||
35.000 Angkatan Bersenjata India |
22.000 tentara Negara Hyderabad Kurang lebih 200.000 Razakars[butuh rujukan] | ||||||
Korban | |||||||
32 tewas[1] 97 terluka |
Tentara Negara Hyderabad:490 tewas 122 terluka 1.647 ditawan[2] Razakars: 1.373 tewas, 1.911 ditangkap[2] | ||||||
27.000 - 40.000 penduduk tewas[3] |
Operasi Polo adalah operasi militer yang dilancarkan oleh Angkatan Bersenjata India pada September 1948 terhadap Negara Hyderabad. Konflik ini dimulai setelah Nizam Osman Ali Khan, Asif Jah VII memutuskan untuk tidak bergabung dengan India atau Pakistan. Penolakan Nizam didukung oleh milisi bersenjata Qasim Razvi yang disebut Razakars; Pakistan juga memberikan dukungan moral.[2] Setelah kegagalan negosiasi, Wakil Perdana Menteri India Sardar Patel memutuskan untuk merebut wilayah Hyderabad secara paksa karena ketakutan akan keberadaan negara merdeka di tengah-tengah India dan terjadinya pembunuhan dan pemerkosaan terhadap penduduk Hindu oleh milisi Razakars.[4] Angkatan Bersenjata India dikerahkan, dan Tentara Negara Hyderabad dikalahkan dalam waktu lima hari.
Setelah Hyderabad jatuh, terjadi kekerasan terhadap Muslim sebagai balasan atas penyerangan terhadap orang Hindu sebelumnya,[5] sehingga Perdana Menteri Nehru mengirim anggota kongres Pandit Sunderlal dan kelompok dengan latar belakang agama yang berbeda untuk menyelidiki. Kelompok tersebut melaporkan bahwa 27.000 hingga 40.000 penduduk tewas dan beberapa anggota tentara dan polisi India turut serta dalam tindakan kekerasan tersebut.[6]