Perusahaan publik | |
Kode emiten | LSE: OPHR |
Industri | Minyak dan gas |
Didirikan | 2004 |
Kantor pusat | London, Britania Raya |
Tokoh kunci | Nicholas Smith (Chairman) Nicholas Cooper (CEO) |
Produk | Minyak bumi |
Pendapatan | US$161,1 juta (2015)[1] |
US$368,8 juta (2015)[1] | |
US$322,5 juta (2015)[1] | |
Situs web | www |
Ophir Energy plc dulu adalah sebuah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas yang berkantor pusat di London. Perusahaan ini dulu memiliki aset di Afrika, Asia, dan Meksiko.
Perusahaan ini didirikan oleh Alan Stein dan Jonathan Taylor pada tahun 2004[2] dengan dukungan dari Tokyo Sexwale.[3] Pada bulan Juli 2011, perusahaan ini resmi melantai di London Stock Exchange.[4] Pada bulan Maret 2014, perusahaan ini menjual 20% saham asetnya di Tanzania ke Pavilion Energy dengan harga sekitar $1,2 miliar.[5]
Pada tanggal 2 Maret 2015, perusahaan ini membeli Salamander Energy.[6]
Pada tahun 2017, perusahaan ini melakukan pengurangan pegawai dan restrukturisasi untuk merespon kondisi pasar yang makin ketat.[7]
Pada tahun 2018, perusahaan ini setuju untuk mengakuisisi sejumlah aset milik Santos Limited di Asia Tenggara dengan harga $205 juta. Aset yang diakuisisi meliputi sejumlah aset produksi di Vietnam dan Indonesia, serta aset eksplorasi di Malaysia dan Bangladesh. Akuisisi tersebut sesuai dengan strategi dari perusahaan ini untuk memperbesar portofolio aset produksi guna mendukung portofolio aset eksplorasi.[8]
Pada bulan Mei 2019, perusahaan ini resmi diakuisisi oleh MedcoEnergi dengan harga £408,4 juta ($517,6 juta). Akuisisi tersebut pun menegaskan strategi perusahaan ini untuk makin fokus di Asia dan mengurangi eksposur terhadap portofolio eksplorasi yang berisiko tinggi. Akuisisi tersebut juga menjadikan MedcoEnergi sebagai salah satu perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas independen terbesar di Asia Tenggara.[9]
Perusahaan ini memiliki proyek Fortuna Floating LNG di Guinea Ekuatorial yang rencananya akan mulai memproduksi gas pada tahun 2020.[10] Di Tanzania, perusahaan ini berpartisipasi dalam sebuah proyek LNG bersama pemerintah Tanzania melalui Tanzania Petroleum Development Corporation dan BG Group.[11]