Artikel ini diduga menyertakan neologisme atau protologisme yang digunakan sebatas hanya untuk mempromosikannya. |
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
New South Wales | 21,886[1] |
Victoria | 12,606[1] |
Australia Barat | 7,883[1] |
Queensland | 5,307[1] |
Australia Selatan | 1,531[1] |
Teritorial Utara | 764[1] |
Tasmania | 204[1] |
Bahasa | |
Indonesia, Melayu, Inggris, Belanda | |
Agama | |
Kristen (59%), Islam (17%), Buddha (11%)[1] | |
Kelompok etnik terkait | |
Demografi Indonesia, Luar Negeri Indonesia |
Orang Indonesia di Australia adalah warga Australia sebagai penetap yang berketurunan atau berasal dari Indonesia.[butuh rujukan] Sensus Australia 2006 mendapati 50,975 penetap Australia yang mengatakan bahwa tempat kelahiran mereka di Indonesia, dan 35,941 yang berkata bahwa nenek moyang mereka adalah orang Indonesia.[2][3]
Tahun 1750, para nelayan dari Makassar telah menetap di pantai utara Australia. Pada abad ke-19, industri mutiara telah mendapatkan pekerja dari Kupang sementara ladang tebu telah mendapatkan pekerja buruh dari Jawa untuk bekerja di Queensland. Pihak kolonial Belanda memperkirakan bahwa mereka membentuk sebuah komunitas sekitar 1,000 orang. Bermula pada 1942, beribu orang Indonesia melarikan diri dari Jepang dan mendapat perlindungan dan kependudukan di Australia.
Islam adalah agama resmi di Indonesia walaupun di kalangan orang Indonesia di Australia mereka adalah minoritas.[4] Pada Sensus Australia 2001, hanya 8,087 dari 47,158 orang Indonesia di Australia atau 17% sebagai umat Islam.[butuh rujukan] Mereka kekurangan masjid mereka sendiri, tapi mereka biasa menghadiri masjid-masjid didirikan oleh kumpulan etnik yang lain.[5] Pada faktanya, hampir setengah penduduk Indonesia di Australia menganut agama Kristen.