Overprinting mengacu pada proses mencetak satu warna di atas warna lain dalam reprografi. Hal ini terkait erat dengan teknik reprografi 'trapping'. Penggunaan lain dari overprinting adalah untuk menciptakan warna hitam pekat (sering dianggap sebagai warna yang "lebih hitam daripada hitam") dengan mencetak warna hitam di atas warna gelap lainnya.[1][2]
Istilah ini juga merupakan istilah yang digunakan dalam produksi amplop yang disesuaikan dengan pesanan dengan mencetak gambar (seperti logo) dan teks (seperti slogan) pada amplop buatan mesin yang diproduksi secara massal; cara alternatif untuk memproduksi amplop tersebut adalah dengan mencetak "pada permukaan datar" dan kemudian memotong bentuk-bentuk individual dan melipatnya untuk membentuk amplop.[butuh rujukan] Namun, metode yang terakhir umumnya hanya layak secara ekonomi untuk cetakan dalam jumlah besar yang menawarkan keuntungan sesuai skala.[butuh rujukan]
Overprinting juga mengacu pada pencetakan informasi tambahan pada label berperekat dan kemasan produk. Tanggal "Baik Sebelum", "Gunakan Sebelum" dan kode batch dicetak di tempat pada kemasan produk saat barang dikemas. Umumnya printer termal, printer ink jet atau printer laser digunakan.