Palaeoloxodon naumanni
| |
---|---|
Taksonomi | |
Kelas | Mammalia |
Ordo | Proboscidea |
Superfamili | Elephantoidea |
Famili | Elephantidae |
Genus | Palaeoloxodon |
Spesies | Palaeoloxodon naumanni ((Makiyama, 1924)) |
Tata nama | |
Dinamakan berdasarkan | Edmund Naumann |
Sinonim takson |
|
Protonim | Elephas namadicus naumanni |
Palaeoloxodon naumanni, terkadang disebut sebagai Gajah Naumann,[1] adalah spesies punah dari genus Palaeoloxodon yang ditemukan di kepulauan Jepang selama Pleistosen Tengah sampai Akhir sekitar 430.000 sampai 24.000 tahun lalu. Nama spesifiknya dinamai setelah Heinrich Edmund Naumann yang menemukan fosil pertamanya di Yokosuka, Kanagawa, Jepang. Fosil yang dikaitkan ke P. naumanni juga diketahui dari Tiongkok.[2]
Palaeoloxodon naumanni, seperti anggota genus Palaeoloxodon lain, lebih dekat ke gajah Afrika daripada gajah Asia dan Mamut.[3] Mirip seperti mamut, P. naumanni memiliki lapisan lemak subkutan dan bulu tebal sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan dingin.[4][pranala nonaktif][diragukan ] Spesies ini memiliki sepasang gading panjang bengkok dan tonjolan di kepalanya.[4] Gading-gading ini tumbuh sepanjang lebih dari 2,4 m, dan berdiameter 20 cm.[5] Gadingnya lebih kecil daripada gajah Asia yang berukuran rata-rata 25 meter (82 ft) sampai 3 meter (9,8 ft). Gajah ini hidup di hutan yang bercampur tumbuhan runjung subarktik dan tumbuhan peluruh bersuhu sejuk.[6]
Nenek moyang Palaeoloxodon naumanni berpindah dari benua Eurasia ke Jepang lewat jembatan darat; gajah ini berevolusi secara mandiri dan menyebar di seluruh Jepang setelah jembatan darat tertutupi air laut yang naik. Palaeoloxodon naumanni diburu oleh penduduk pada saat itu. Beberapa fosil ditemukan di sekitar Danau Nojiri di Prefektur Nagano, bersama dengan banyak artefak litikum dan alat dari tulang.[5]
Persebaran P. naumanni meluas di sepanjang kepulauan jepang, di utara Hokkaido, dimana saat Pleistosen Akhir gajah ini bergantian dengan Mammuthus primigenius selama interval yang lebih hangat.[7]
Pada tahun 1860, jejak fosil pertama ditemukan di Yokosuka dan di bawah Laut Pedalaman Seto, Jepang. Heinrich Edmund Naumann meneliti dan melaporkan fosil-fosil ini dalam "Ueber japanische Elephanten der Vorzeit" (1882). Naumann mengklasifikasikan fosil sebagai Elephas namadicus Falconer & Cautley. Pada 1924, Jiro Makiyama meneliti fosil yang ditemukan di Hamamatsu, Shizuoka dan melaporkan gajahnya adalah subspesies baru dan menamai fosilnya Elephas namadicus naumannni di “Notes on a fossil elephant from Sahamma, Totomi” (1924). Tadao Kamei mengidentifikasi Elephas namadicus naumanni sebagai spesies baru, disebut Palaeoloxodon naumanni, dari fosil yang ditemukan di Danau Nojiri. Spesies ini juga disebut sebagai Elephas naumanni.[6]
Waktu tertua untuk spesimen adalah dari MIS 12, sekitar 430 kya, yang dimana menggantikan Stegodon orientalis, yang telah datang dari daratan Asia Timur beberapa ratus ribu tahun sebelumnya.[8] Waktu termuda untuk spesies adalah sekitar 24 kyr Sebelum Sekarang, selama tahap awal dari Glasial Maksimum Terakhir. Semua waktu yang lebih muda dianggap tidak tepercaya.[9]